4 Pengobatan Alami untuk Atasi Cacingan pada Bayi

Di saat si Kecil mulai merangkak, kemampuan eksplorasinya makin meningkat. Masa ini tentu menjadi masa yang krusial, karena kecerdasan si Kecil makin bertambah seiring dengan peningkatan keahlian motorik dan sensoriknya. Namun jangan sampai Mums lupa, bahwa di momen ini ia riskan terinfeksi cacing atau penyakit cacingan, yang bisa memengaruhi proses tumbuh kembangnya. Ulik yuk, bagaimana mencegah dan mengatasinya.

Kenapa si Kecil Bisa Rentan Cacingan?

Ketika masa merangkak dimulai saat si Kecil berusia kurang lebih delapan bulan, ia akan sangat sering bereksplorasi dengan tangan dan kakinya. Ia cenderung merangkak di dalam dan di luar rumah, bahkan mungkin merangkak di atas permukaan basah yang lembap, serta lumpur.

Bersamaan dengan proses ini, proses tumbuh gigi si Kecil sedang berlangsung, sehingga menyebabkan gusinya nyeri. Kondisi ini akan mendorongnya memasukkan benda ke dalam mulutnya untuk dikunyah dan menyamankan gusinya yang sakit. Di sinilah si Kecil bisa terinfeksi cacingan, yang umumnya akibat kebersihan diri yang buruk dan lingkungan yang tidak bersih. Selain itu, ada beberapa cara lain yang memungkinkan si Kecil terkena penyakit cacingan, seperti:

  • Telur-telur cacing yang terdapat di dalam tanah dapat masuk ke dalam tubuh si Kecil saat ia bermain di tanah dan memasukkan tangan ke dalam mulut sebelum tangannya dicuci.
  • Si Kecil makan sayuran yang tidak dibersihkan atau dimasak dengan benar.
  • Si Kecil minum air yang terkontaminasi atau makan makanan dengan tangan yang terkontaminasi.
  • Telur cacing dapat hidup di bawah kuku. Hal ini dapat dengan mudah menulari si Kecil jika ia disuapi oleh orang dewasa yang tidak mencuci tangan dengan bersih dan sudah terinfeksi.
  • Larva cacing tambang dapat menembus kulit dari bagian tubuh mana pun (terutama kaki) yang terpapar tanah yang terinfeksi. Larva ini lalu berjalan ke usus dan berkembang biak.

Gawatnya, cacingan umumnya menampilkan gejala yang tidak kentara, bahkan anak-anak jarang menunjukkan gejala terinfeksi, sehingga seringkali luput dari perhatian orang tua. Beberapa gejala cacingan yang perlu Mums waspadai adalah:

  • Kotorannya berbau busuk.
  • Gatal di sekitar anus.
  • Perutnya bengkak dan nyeri saat disentuh.
  • Kelelahan.
  • Diare.
  • Penurunan berat badan.
  • Muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kurang tidur.
  • Penyakit kuning.
  • Rewel tanpa alasan yang jelas.
  • Sakit perut.
  • Masalah usus.
  • Bayi terlihat gelisah.
  • Perutnya terdengar banyak gas dan terlihat kembung.
  • Sembelit.
Baca Juga :  Intip Pengembangan Vaksin Covid-19 di Lembaga Eijkman, Sudah Sejauh Mana?
Baca juga: Tidur di Sebelah Orang Ngorok Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Penyakit ini nyatanya tak bisa disepelekan, lho. Karena, cacing sebagai parasit akan hidup di usus dan menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi si Kecil. Karena nutrisinya terserap, maka si Kecil pun akan lebih mudah terserang penyakit. Beberapa efek berbahaya cacingan antara lain:

  • Memengaruhi pemasukan, pencernaan, penyerapan, serta pengolahan makanan, sehingga mengakibatkan hilangnya protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin dalam jumlah besar.
  • Menyebabkan hilangnya zat besi dan protein, sehingga seringkali menyebabkan anemia pada anak-anak.
  • Infeksi cacing gelang menyebabkan malabsorpsi nutrisi.
  • Cacingan menyebabkan hilangnya nafsu makan, penurunan asupan nutrisi, dan kelemahan.
  • Menyebabkan diare dan disentri yang bisa berujung pada dehidrasi.
  • Jika si Kecil mengalami infeksi cacing berulang, berisiko tinggi mengalami gangguan nutrisi, gangguan tumbuh kembang, berat badan anak kurang, dan penurunan prestasi belajar.
Baca juga: 7 Penyebab Bayi Berkeringat

Pengobatan Cacingan untuk si Kecil

Karena banyak situasi bisa menyebabkan penyakit cacingan pada bayi, itulah mengapa si Kecil disarankan untuk minum obat cacing secara rutin setiap enam bulan sekali. Kenapa begitu? Karena obat cacing hanya dapat membasmi cacing dewasa, bukan larva, sehingga pengonsumsian obatnya disarankan untuk diulang setiap enam bulan.

Dokter anak biasanya meresepkan obat antiparasit, tergantung pada tingkat keparahan infeksinya. Beberapa jenis obat cacing untuk anak-anak adalah:

  • Mebendazole: Dianggap paling aman untuk mengobati berbagai infeksi cacing pada anak-anak.
  • Pyrantel: Variasi obat cacing yang juga sama amannya untuk dikonsumsi.
  • Albendazole tablet/suspension: Dapat digunakan pada anak usia 13-24 bulan. Sebaiknya tidak digunakan pada anak di bawah 1 tahun.

Selain obat yang diresepkan dokter, Mums bisa mencoba beberapa pengobatan alami jika mencurigai si Kecil terinfeksi cacingan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pepaya mengkal (belum matang)
Baca Juga :  Saat si Kecil Ketagihan Makanan Ringan, Apa yang Harus Mums Lakukan?

Kandungan enzim papain yang tinggi di dalam pepaya mengkal, dapat bertindak sebagai antiparasit dan menghancurkan cacing di usus.

  • Bawang putih

Bawang putih dipercaya dapat membunuh telur cacing di dalam usus dan mencegah cacing kremi betina bertelur lebih banyak. Agar cara ini lebih mudah untuk diaplikasikan pada si Kecil, potong dadu satu siung bawang putih dan campur di dalam makanannya.

Cara lain, Mums bisa membuat salep atau semacam pasta yang dioleskan secara topikal. Caranya, potong beberapa siung bawang putih dan haluskan hingga menjadi pasta. Campur pasta bawang putih dengan sedikit petroleum jelly atau minyak dasar lainnya. Celupkan kapas bersih ke dalam campuran tersebut dan oleskan salep ke anus. Namun ingat, jangan gunakan cara ini jika kulit si Kecil sensitif, jika ia terlihat seperti kesakitan, atau terdapat luka di area tersebut.

  • Minyak kelapa murni

Selain dapat meringankan sembelit, pemberian minyak kelapa ke dalam makanan si Kecil juga dapat membantu meringankan gejala penyakit cacingan. Manfaat ini bisa didapat karena kelapa memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang dapat membantu membersihkan infeksi cacing kremi. Jika Mums tertarik mencoba cara ini, lakukanlah dalam dua langkah. Pertama, tambahkan setengah sendok teh minyak kelapa murni ke dalam makanan si Kecil. Lalu sebelum tidur, oleskan sedikit minyak kelapa ke area anus.

  • Wortel

Kandungan vitamin A di dalam sayuran berwarna oranye ini, baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dan membantu melawan parasit usus.

Namun perlu diingat, pengobatan alami di atas bersifat alternatif. Artinya, jika Mums mencurigai si Kecil mengalami cacingan utamakan untuk memeriksakannya ke dokter spesialis anak agar dapat diperiksa lebih lanjut dan diresepkan obat.

Baca juga: Tips Agar Cepat Hamil Setelah Berhubungan Seks

Sumber:

Mom Junction. Worms in Children.

First Cry Parenting. Worm Infection.

Healthline. Home Remedies for Pinworms.

Comment