Mundur, Mantan Ganda Putri No 1 Dunia Jadi Inspirasi Pemain Jepang

KalbarOnline.com – Peraih emas bulu tangkis Olimpiade Rio 2016, Ayaka Takahshi mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia bulu tangkis pada Rabu (19/8).

Selain mendapat emas Olimpiade Rio 2016, Takahashi yang berpasangan dengan Misaki Matsutomo juga mencatat banyak prestasi besar. Termasuk menjadi bagian tim Jepang menjadi juara Piala Uber 2018, meraih juara All England 2016, dan menjadi kampiun Piala Asia dua kali.

Selain itu, pasangan ini sempat menjadi ganda putri nomor satu dunia.

Takahashi mengatakan alasannya mengapa memutuskan untuk pensiun. Sebab, dia menegaskan sudah tidak bisa menjaga fisik dalam level tertinggi untuk setahun lagi sampai Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung 2021.

  • Baca Juga: Berlinang Air Mata, Ayaka Takahashi Beberkan Alasannya Pensiun

“Setelah pengumuman penundaan Olimpiade Tokyo 2020, saya tak bisa menahan motivasi untuk melewati tahun yang sulit,” kata Takahashi. “Saya berpikir untuk terus bermain sampai akhir periode kualifikasi Olimpiade. Tapi saya akhirnya mengikuti kata hati dan memutuskan mengakhiri karir bulu tangkis saya,” tambah pemain berusia 30 tahun itu.

Baca Juga :  Saya Tak Tahu Apa yang Terjadi, Rasanya Feeling Saya Seperti Hilang

Takahashi/Matsutomo saat ini berada di ranking 7 dunia. Penampilan terakhir mereka terjadi pada All England pada Maret lalu. Saat itu, Takahashi/Matsutomo mereka mengalahkan ganda Tiongkok yang merupakan pasangan nomor satu dunia Chen Qing/Jia Yi Fang di perempat final.

Namun, Takahashi/Matsutomo kandas di semifinal. Mereka dikalahkan sang kompatriot Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

“Saya tidak menyesal tentang keputusan ini. Di perempat final All England, kami bertemu ganda putri nomor satu dunia,” kata Takahashi.

“Saya pikir itu bisa menjadi pertandimham terakhir bagi saya. Sebab, saya tidak yakin pada saat itu apakah kualifikasi Olimpiade akan terus berlanjut. Itu sebabnya saya ingin bermain melawan ganda putri terbaik dunia, dan kami berhasil mengalahkan mereka. Saya bangga atas prestasi saya dan puas dengan hasil yang baik,” jelasnya.

Baca Juga :  PBVSI Cup 2022 di Indoor Apang Semangai, Jarot Winarno: Semoga Melahirkan Atlet Bola Voli yang Siap Tanding

Ditinggal Takahashi, Matsutomo masih akan terus bermain. Dia berpartner dengan Yuki Kaneko. “Saya yakin, tanpa dia (Takahashi) saya tidak bisa mencapai hasil yang baik, termasuk mendapat medali emas di Rio. Saya sangat berterima kasih kepada Takahashi. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Matsutomo.

Ternyata, reputasi Takahashi sebagai ganda putri terbaik Jepang turut memotivasi pasangan Juniornya Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. “Alasan terbesar kami bermain pada nomor ganda putri adalah Matsutomo/Takahashi. Mereka adalah teladan kami,” kata Nagahara dalam wawancara dengan Olympic Channel.

“Kami menonton mereka saat memenangi medali emas Olimpiade Rio. Prestasi Matsutomo/Takahashi adalah standar yang harus kami penuhi,” lanjut Nagahara.

Matsumoto/Nagahara bertekad ingin meneruskan prestasi besar Matsutomo/Takahashi di Olimpiade. “Setelah mereka juara di Olimpiade, kami berdua merasa kesempatan kami juara di Olimpiade akan lebih besar kalau bisa mengalahkan mereka,” ucap Matsumoto.

Comment