SMA Karya Sekadau Buka Sekolah Tatap Muka Dengan Protokol Kesehatan Ketat

SMA Karya Sekadau Buka Sekolah Tatap Muka Dengan Protokol Kesehatan Ketat

KalbarOnline, Sekadau – SMA Karya Sekadau resmi membuka sekolah tatap muka untuk semua kelas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Selasa (18/8/2020). Kepastian itu diungkapkan Kepala SMA Karya Sekadau, Sumardi saat diwawancarai KalbarOnline.

Dijelaskan Sumardi, kebijakan itu diambil pihaknya menyusul adanya Surat Edaran Gubernur pada Juli 2020 lalu yang menyatakan bahwa sekolah tatap muka dimulai 1 Agustus.

“Jadi sesuai Edaran Gubernur pada bulan Juli 2020 bahwa 1 Agustus sekolah tatap muka dibuka untuk daerah yang berada di zona hijau, salah satunya Sekadau,” ujarnya.

Sejatinya, kata Sumardi, sekolah tatap muka di sekolah yang dipimpinnya itu sudah dibuka sejak 3 Agustus, namun khusus untuk kelas 12. Di mana dalam pelaksanaannya, dibagi menjadi dua shift.

“Sesuai Edaran Pak Gubernur tersebut, kebetulan tanggal 1 Agustus itu hari Sabtu, maka tanggal 3 Agustus kita buka sekolah tatap muka tapi khusus untuk kelas XII yang kami bagi dalam dua shift. Shift satu pagi hari, shift dua di siang hari,” jelasnya.

Kepala SMA Karya Sekadau, Sumardi saat diwawancarai wartawan
Kepala SMA Karya Sekadau, Sumardi saat diwawancarai wartawan (Foto: Mus)

Kemudian lanjut dia, seiring berkembangnya situasi terkini terkait Covid-19, pasca berjalannya sekolah tatap muka di SMA Karya Sekadau, muncul imbauan singkat dari Gubernur melalui media bahwa tatap muka dihentikan. Lantaran terdapat sejumlah guru dan murid di beberapa daerah lain di Kalbar terpapar Covid.

Baca Juga :  4 Anak Novel Baswedan Positif Covid-19

“Bukan daerah kita. Namun kita tetap mengambil langkah belajar tatap muka. Kemudian tanggal 10 Agustus menyusul kelas X masuk dengan formasi yang sama dibagi menjadi dua shift. Dengan jaga jarak sesuai protokol kesehatan,” tukasnya.

Kemudian, lanjut dia lagi, saat ini semua kelas mulai dari kelas X sampai kelas XII telah mengikuti pelaksanaan sekolah tatap muka. Hal ini juga menindaklanjuti Edaran Bupati Sekadau bahwa sekolah tatap muka di Sekadau dimulai 18 Agustus 2020.

“Tepat pada hari ini. Jadi kita juga laksanakan,” ucapnya.

Kendati demikian, Sumardi memastikan pihaknya benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker. Ruangan kelas pun, lanjut dia, dilakukan disinfektan secara rutin.

“Protokol kesehatan tetap kita laksanakan, guru dan murid kita wajibkan menggunakan masker, ada empat tempat cuci tangan yang sudah kita siapkan di lingkungan sekolah. Jaga jarak di luar maupun di dalam kelas tetap kita awasi. Makanya jumlah siswa kita bagi dalam dua shift. Kantin tidak kami buka, ekstrakurikuler juga kami tiadakan, jam istirahat juga ditiadakan,” tegasnya.

“Protokol kesehatan ini tidak boleh diabaikan, kebersihan kami jaga, ruang kelas kami disinfeksi awal dan akhir belajar untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” timpalnya.

Sumardi turut menegaskan, dibukanya sekolah tatap muka ini juga berdasarkan persetujuan orang tua murid. Sebab, kata dia, para orang tua dan murid banyak mengalami kendala atau kesulitan dalam pelaksanaan sekolah secara daring.

Baca Juga :  Imbas Covid-19, Keluarga Kerajaan Inggris Tak Bisa Royal Anggaran

“Tentu atas persetujuan orang tua. Orang tua minta sekolah tatap muka karena sekolah secara daring banyak kesulitan yang dialami oleh orang tua. Di antaranya masalah sinyal tidak lancar, biaya kuota juga tinggi dan banyak kesulitan yang dialami oleh para siswa. Sehingga orang tua menginginkan dan mengizinkan sekolah tatap muka,” jelasnya.

Menurutnya, sekolah tatap muka di tengah pandemi ini mau tidak mau memang harus dilaksanakan.

“Karena banyak kemungkinan yang akan terjadi. Kalau sekolah secara daring mungkin bisa dilaksanakan tapi pembentukan karakter anak akan jauh dari harapan kita. Karena memang anak harus berinteraksi dengan sesama murid maupun guru. Sesuai dengan harapan kita maupun orang tua, jadi pembentukan karakter ini tidak bisa dilakukan melalui daring,” imbuhnya.

Sumardi turut menyampaikan harapannya agar pandemi Covid yang melanda Indonesia cepat berlalu dan Indonesia dapat segera pulih kembali. Sehingga dunia pendidikan khususnya dapat kembali berjalan seperti biasa.

“Karena memang dunia pendidikan ini jangan sampai terkendala dalam waktu lama karena untuk meningkatkan mutu pendidikan ini memang tidak bisa diabaikan. Saya harap Covid ini cepat selesai, pulih kembali, pendidikan bisa berjalan seperti biasa,” tandasnya. (Mus)

Comment