Ngompol Saat Tertawa atau Batuk? Ini Penyebabnya!

Komedian Nunung, pernah mengaku kalau dia selalu menggunakan diaper karena selalu “bocor” saat tertawa. Apakah Kamu mengalaminya juga? Mengompol atau “rembesnya urine” saat tertawa, batuk, atau saat melompat dan mengangkat benda berat sering dianggap masalah sepele. Padahal bisa jadi ini menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.

Selain mudah mengompol, apa saja masalah kesehatan yang gejalanya sering diabaikan?

Baca juga: Masalah Kesehatan Dilihat dari 4 Tanda yang Ditinggalkan Kaus Kaki

Penyebab Ngompol Saat Tertawa atau Batuk

Seorang dokter ahli geriatri dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat, Alicia Arbaje, mengatakan bahwa tubuh diciptakan sangat pintar. Mereka bisa memberikan tanda adanya masalah kesehatan serius, sejak bertahun-tahun sebelumnya.

Pesannya adalah, jangan mengabaikan setiap tanda apapun yang tidak biasa yang ditunjukkan tubuh Kamu, sekecil apapun. Cek ke dokter untuk memastikannya, sebelum terlambat. Semakin dini ditemukan dan diobati, maka hasilnya akan baik.

Jika Kamu selalu mengompol saat tertawa atau batuk, meskipun hanya beberapa tetes, itu adalah tanda inkontinensia urine. Gejala yang Kamu rasakan adalah mudah sekali mengelurkan urine atau “ngompol” saat bersin, tertawa, mengangkat sesuatu yang berat, atau berolahraga. Bisa juga Kamu tidak mengalami hal itu, namun Kamu selalu kesulitan menahan kencing dan akhirnya ngompol sebelum mencapai kamar mandi.

Mengapa gejala ini bisa menjadi masalah besar? Menurut Alicia, inkontinensia urine atau tidak mampu menahan kencing sehingga sering ngompol ini dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Bergaul menjadi sulit dan selalu bermasalah dengan tempat yang jauh dari toilet, adalah salah satu alasannya. Inkontinensia urine bisa merupakan tanda dari kondisi kesehatan yang memerlukan penanganan karena merupakan gejala dari infeksi saluran kencing, arthritis, atau adanya masalah pada otot dasar panggul. Bisa juga akibat efek samping dari obat-obatan tertentu.

Baca Juga :  Diduga Depresi, Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup

Kasus kelemahan otot dasar panggung yang berat harus dioperasi. Tetapi, tidak semua masalah harus diselesaikan dengan operasi. Dengan perubahan gaya hidup dan melatih kekuatan otot dasar panggul dibantu ahlinya, akan membantu mengatasi gejala inkontinensia urine.

Baca juga: Benarkah Minum Air Hangat Menyembuhkan Anyang-anyangan?

Masalah Kesehatan Lain yang Gejalanya Seringkali Diabaikan

Selain inkontinensia urine, berikut ini 4 masalah kesehatan lainnya yang ternyata gejalanya sering sekali diabaikan:

1. Sembelit

Sembelit sering dianggap kurang serat atau kurang minum. Jika penyebabnya adalah diet yang salah, maka kesulitan BAB karena feses yang keras dan kering biasanya bisa diatasi dengan mengganti diet kaya serat.

Namun jika sudah makan banyak serat seperti buah papaya dan sayuran dalam jumlah banyak namun tetap sembelit, bahkan ada darah di feses Kamu, ini menjadi masalah besar: Jika Kamu memaksakan BAB dalam kondisi sembelit, maka berisiko menyebabkan wasir dan komplikasi lain. Sembelit juga bisa menjadi tanda bahwa Kamu mengalami sindrom iritasi usus besar atau masalah dengan fungsi usus, bahkan kanker usus besar.

2. Gangguan Seksual

Ini adalah masalah yang mungkin dialami banyak pasangan, namun tidak dicarikan solusinya karena malu. Banyak sekali masalah seksual dialami suami istri namun tidak pernah dibawa ke ahlinya. Msalnya, hubungan seksual yang menyakitkan, kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi, atau hasrat seksual yang rendah.

Gangguan seksual bisa menjadi masalah besar karena dapat memengaruhi hubungan dengan pasangan dan menurunkan kualitas hidup dari hari ke hari. Masalah seksual mungkin juga merupakan sinyal bahwa Kamu memerlukan perawatan karena depresi, diabetes, masalah sirkulasi darah, atau kadar hormon yang rendah.

Baca Juga :  Ini Tandanya Balita Sudah Siap untuk Tidur Sendiri!

3. Depresi

Belum banyak orang peduli dengan gangguan mental seperti depresi. Penderita depresi bahkan sering dianggap kurang beriman! Jika Kamu atau orang terdekatmu tiba-tiba berubah perilakunya menjadi tidak berenergi, mudah tersinggung, dan kurang tertarik pada aktivitas yang biasa dinikmati, serta mengalami masalah nafsu makan dan tidur, segera ke psikiatri.

Depresi bukan penyakit ringan. Dampaknya bisa berupa penyakit fisik, bahkan kematian, saat penderitanya memutuskan bunuh diri. Sebelum menjadi lebih berat, waspada jika Kamu mengalami tingkat stres terlalu tinggi. Lihat lagi semua gejala depresi di atas.

Baca juga: 7 Gejala Depresi yang Sering Tidak Disadari

4. Pelupa

Pelupa yang sudah harus diwaspadai adalah saat Kamu mulai kesulitan mengingat nama, tanggal, dan fakta penting lainnya. Misalnya, kesulitan menemukan kata-kata yang Kamu butuhkan saat berbicara atau menulis, kesulitan berkonsentrasi, atau bahkan mengingat apa yang perlu Kamu lakukan selanjutnya.

Banyak orang mengalami kesulitan mengingat seiring bertambahnya usia. Tetapi jika gejala lupa ini sangat berat, apalagi sampai memengaruhi kemampuan Kamu melakukan aktivitas sehari-hari, maka bisa menjadi tanda depresi dan masalah tidur. Atau Kamu mulai menunjukkan gejala demensia.

Jika lima gejala tadi salah satunya Kamu alami, segera berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan. Jelaskan jenis masalah yang Kamu hadapi dan tanyakan apakah dokter dapat melakukan tes sederhana untuk memastikan apa yang Kamu alami sebenarnya.

Baca juga: Cara Mudah Deteksi Penyakit Pikun atau Demensia

Referensi:

Hopkinsmedicine.org. 5 little health issues that may be bigger than you think.

Comment