DHA dari Alga dan Minyak Ikan, Apa Beda dan Manfaatnya?

DHA (docosahexaenoic acid) adalah salah satu jenis asam lemak omega-3 pembentuk membran sel otak dan retina mata. DHA diperlukan untuk membantu perkembangan otak janin sejak dalam kandungan hingga di periode emas tumbuh kembang anak.

Sekitar 60% dari massa otak, terdiri dari lemak (lipid), di mana DHA merupakan komponen terbanyak penyusun massa otak. Ketersediaan DHA yang cukup di otak akan membuat sel-sel otak atau neuron menjadi fleksibel, yang diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang baik antara neuron adalah dasar untuk fungsi otak yang sehat dan mendukung fungsi kognisi yang baik.

Tidak heran jika DHA sangat penting untuk perkembangan otak sejak di dalam kandungan. DHA juga tetap diperlukan untuk anak dan orang dewasa, meksipun tidak sebesar ketika masa pertumbuhan otak di awal kehidupan. Pada orang dewasa, DHA berperan mendukung fungsi sel-sel otak agar tetap berfungsi baik, menghambat degenerasi otak.

Baca juga: Pentingnya DHA untuk Perkembangan Optimal Otak Janin

Darimana DHA Berasal?

DHA secara alami terdapat pada ikan laut air dingin, misalnya ikan salmon, sarden, herring, mackerel, black cod, dan bluefish. Ini adalah sumber makanan terbaik asam lemak omega 3.

Vegetarian dapat menemukan asam lemak omega 3 dalam kacang-kacangan dan biji-bijian mentah. Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung asam lemak dalam bentuk asam alfa-linolenat (ALA), yang akan dikonversi oleh tubuh menjadi EPA dan DHA.

Selain dari ikan dan biji-bijian, ternyata DHA juga bisa ditemukan pada alga. Ketika kita memikirkan alga, kita akan membayangkan lapisan kehijauan yang hidup di permukaan kolam dan danau. Alga atau ganggang memiliki lebih dari 40.000 spesies, mulai dari organisme mikroskopis bersel tunggal yang dikenal sebagai mikroalga hingga rumput laut.

Meskipun nampak tidak berguna, alga ternyata memiliki banyak sekali senyawa yang baik untuk kesehatan. Organisme laut ini sudah banyak dibudidayakan di laboratorium karena mengandung minyak asam lemak omega-3 dan omega-9.

Baca Juga :  Bagaimana Cara Memeriksa Kesehatan Keuangan?

Oleh karena itu, asam lemak omega-3 dari alga dapat dijadikan sumber DHA alternatif nabati yang bagus jika Mums tidak dapat mengonsumsi makanan laut atau khawatir dengan keamanannya.

Seperti kita tahu, ikan laut saat ini banyak terkontaminasi logam berat seperti merkuri. Jika, Mums mengonsumsi ikan atau produk ikan yang sudah tercemar merkuri, maka logam berat ini akan ikut masuk ke tubuh dan menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.

Baca juga: Pentingnya DHA bagi Kesehatan Mata Sejak Janin Hingga Lanjut Usia

Alga Sebagai Sumber DHA yang Tinggi dan Aman

DHA alga dibuat dari minyak alga laut jenis terpilih. Dua asam lemak omega-3 terpenting yang terkandung dalam minyak alga adalah DHA dan EPA. Oleh karena itu, minyak alga tak hanya dimanfaatkan untuk makanan dan obat, namun paling sering digunakan bersama dengan asam lemak lain untuk suplemen ibu hamil.

Para peneliti telah menemukan bahwa DHA yang kita peroleh dari ikan sebagian berasal dari alga mikroskopis yang mereka makan. Jadi minyak alga memberikan kadar omega 3 yang setara dengan DHA yang berasal dari ikan.

Suplemen asam lemak esensial berbasis minyak alga memiliki rasio DHA dan EPA yang sangat tinggi dan sangat baik untuk otak, yakni 24: 1. Sedangkan kebanyakan suplemen asam lemak esensial memiliki rasio DHA dan EPA 1: 1.

Yang jelas, DHA dari alga memiliki keuntungan tambahan yakni menghindari kontaminasi merkuri dan racun lainnya. Selain itu, DHA alga tidak berbau amis, sehingga nyaman dikonsumsi selama kehamilan.

Baca juga: Nutrisi dan Multivitamin yang Dibutuhkan Ibu Hamil: Pentingnya Micronutrient

Folamil Genio dan Folamil Gold

DHA Alga Vs DHA Ikan, Apa perbedaannya?

Dalam sebuah penelitian, suplemen minyak alga ditemukan setara dengan nutrisi pada salmon yang dimasak. Minyak alga juga bekerja dengan cara yang sama seperti minyak ikan.

Baca Juga :  5 Manfaat Buah Stroberi Bagi Kehamilan

Sebuah penelitian selama 2 minggu pada 31 orang menemukan bahwa mengonsumsi 600 mg DHA dari minyak alga per hari dapat meningkatkan kadar DHA dalam darah setara dengan DHA dari minyak ikan.

Sama seperti komposisi asam lemak dari ikan yang bergantung pada makanan dan simpanan lemak ikan, lemak dalam alga juga berfluktuasi berdasarkan spesies, tahap pertumbuhan, variasi musim, dan faktor lingkungan. Hanya alga dengan kandungan omega-3 tertinggi yang dijadikan sumber bahan suplemen.

Dari komposisi nutrisi, DHA minyak alga mirip dengan DHA minyak ikan, sehingga efeknya pada tubuh pun sama. Namun keunggulan DHA dari minyak alga adalah rasanya yang netral, dan lebih aman karena merupakan minyak nabati. Dengan begitu, lebih sedikit mendatangkan keluhan pada ibu hamil yang mengonsumsinya.

FDA merekomendasikan ibu hamil sebaiknya mengonsumsi 8-12 ons (224-340 gram) ikan setiap minggu, untuk memenuhi kandungan omega-3. Agar lebih praktis, ibu hamil bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung DHA, salah satunya Folamil Genio dan Gold.

Folamil mengandung berbagai mikronutrien penting yang lengkap. berbentuk soft capsule kecil, Folamil mudah dikonsumsi dan tidak berbau amis karena menggunakan DHA dari alga. Folamil Gold mengandung DHA 200 mg untuk memenuhi kebutuhan DHA terutama di trimester ketiga kehamilan, saat sel otak janin tengah berkembang pesat. Mums cukup mengonsumsi 1 kapsul 1 hari.

Baca juga: Minum Banyak Vitamin Saat Kehamilan? Pilih Multivitamin Ibu Hamil yang Paling Lengkap Saja!

Referensi

  1. Healthline.com. Algae oil

  2. Thefnc.com. The best fat for your brain dha in fish and algae oil.

  3. WebMD.com. Mono algae oil

Comment