Sempat Ingin Damai dengan AS, Militer Tiongkok Justru Gencar Latihan

KalbarOnline.com – Perseteruan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali memanas setelah AS memprovokasi lewat kata-kata dan kebijakan teknologi. Padahal sebelumnya, Tiongkok sudah bersikap terbuka melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri siap untuk berdamai dengan AS dan bernegosiasi dengan kepala dingin.

Namun, justru kini Tiongkok meningkatkan latihan militer di sekitar Asia Timur karena menanggapi perang kata-kata dengan AS. Itu terkait aktivitas militer Washington dan kunjungan seorang sekretaris kabinet AS ke Taiwan. Salah satu pejabat Tiongkok mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mungkin mempertimbangkan latihan militer dilakukan di dekat pulau Guam, AS.

  • Baca juga: Bersedia Hentikan Permusuhan dengan AS, Tiongkok Ajukan 4 Syarat

Beijing telah meningkatkan intensitas latihan perangnya dalam beberapa pekan terakhir, setelah AS mengirim dua kapal induk pada latihan di Laut China Selatan sebanyak dua kali pada bulan Juli.

Namun kunjungan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar ke Taiwan minggu ini telah menambah ketegangan. Azar adalah pejabat AS berpangkat tertinggi yang mengunjungi Taiwan. Padahal Taiwan dianggap Beijing sebagai wilayah Tiongkok dalam beberapa dekade.

“Kehadiran Azar di Taiwan merupakan ‘pelanggaran serius’ terhadap komitmen AS atas Taiwan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian pada Senin sore (10/8).

Baca Juga :  Sapa Pendukungnya Naik SUV, Trump Dituding Bahayakan Nyawa Pengawalnya

“Kami mendesak pihak AS untuk mematuhi prinsip dan komitmen, menghentikan interaksi resmi dan segala jenis kontak serta meningkatkan hubungan substantif dengan pulau itu. Agar tidak merusak kerja sama Tiongkok-AS di bidang utama serta perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan,” sebut Zhao menurut kantor berita pemerintah Xinhua.

  • Baca juga: Tiongkok Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Hubungan dengan AS

Pada Senin pagi (10/8), dilansir dari CNN, Tiongkok mengirim jet tempur melintasi garis median di Selat Taiwan. Pesawat tempur Taiwan sudah memberi peringatan atas tindakan Tiongkok. Jet Tiongkok juga dilacak oleh rudal anti-pesawat darat Taiwan.

Menurut laporan pemerintah Taiwan dan AS, pesawat tempur Beijing sengaja menyeberang beberapa kali. Yakni tahun 1999, kemudian pada Maret 2019, pada Februari tahun ini, dan sekali pada Senin (10/8). Sebuah laporan dari Global Times menunjukkan ketidaksenangan Beijing dengan Washington atas kunjungan Azar ke Taiwan. Cemburu melihat sikap AS pada Taiwan, Tiongkok menyerukan kemungkinan latihan di luar Guam, rumah bagi instalasi militer AS.

Baca Juga :  Temui WHO, Indonesia Putuskan Gabung Aliansi Vaksin Covid-19 Dunia

“Pasukan darat dan laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah berada pada jadwal terkonsentrasi dalam pendaratan amfibi dan latihan maritim dalam beberapa pekan terakhir dan akan terus melakukannya dalam beberapa pekan mendatang,” kata laporan Global Times.

Dalam wawancara dengan Xinhua, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pekan lalu menuduh Washington mengirim 2.000 penerbangan militer di atas Laut Cina Selatan pada paruh pertama tahun ini. “AS terus meningkatkan dan memamerkan kehadiran militernya di Laut Cina Selatan,” kata Wang.

“Tujuan AS adalah untuk mengacaukan Laut Cina Selatan, dan membajak negara-negara kawasan untuk melayani politik domestik AS dan agenda geopolitik,” tegasnya.

Wang menegaskan Laut Cina Selatan adalah rumah bersama bagi negara-negara di kawasan. Ini seharusnya tidak menjadi ajang pergulatan bagi politik internasional.

“Berkat kerja keras bertahun-tahun, negara-negara di kawasan ini telah menemukan cara efektif untuk mengatasi perbedaan dan mencapai konsensus yang tegas bahwa Tiongkok dan negara-negara ASEAN harus bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan,” tuturnya.

Comment