Categories: Internasional

51 Ribu Pekerja Terinfeksi Covid-19, Singapura Hadapi Klaster Terbesar

KalbarOnline.com – Singapura masih dihadapkan dengan masalah transmisi virus Korona pada klaster Covid-19 di lingkungan asrama pekerja. Terbesar adalah klaster asrama S11 Punggol. Klaster yang terbesar di Singapura itu juga telah ditutup sesuai laporan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (10/8), Asrama S11 mencatat kasus pertama lebih dari empat bulan lalu dan terakhir kali kasus baru dikaitkan dengan dengan dua kasus tambahan akhir pekan lalu. Total jumlah kasus di sana menjadi 2.846 di satu lokasi, kelompok Covid-19 terbesar di Singapura.

Lalu, 11 klaster asrama lainnya juga tutup pada hari Sabtu (8/8). “Satgas antar lembaga telah menyelesaikan pembersihan asrama melalui pengujian agresif terhadap pekerja,” kata pihak perwakilan Kemenkes Singapura.

“Asrama tah dibersihkan dan fokus kini hanya individu untuk pulih. Dengan demikian, klaster sekarang telah ditutup,” lanjutnya.

Kasus di asrama merupakan bagian terbesar dari kasus Covid-19 di Singapura, yakni 51.993 kasus infeksi hingga Sabtu siang pekan lalu. Pada 18 Juli, Depkes mengumumkan penutupan klaster Covid-19 terbesar kedua, di Sungei Tengah Lodge. Pada 21 Juli, Kementerian Tenaga Kerja (MOM) mengatakan bahwa Sungei Tengah Lodge akhirnya bebas Covid-19.

Pada asrama S11, dua pasien pertama positif Covid-19 pada 28 Maret. Warga negara Bangladesh dan India itu dirawat di Rumah Sakit Khoo Teck Puat. Dua hari kemudian, dua kasus lagi muncul. Kemenkes Singapura pun mengidentifikasi asrama tersebut sebagai klaster baru.

Jumlah kasus di asrama S11 meningkat dengan cepat, mencapai 63 kasus kurang dari seminggu hingga pada 5 April. Asrama tersebut ditetapkan sebagai area isolasi. Menteri Tenaga Kerja Josephine Teo kemudian mengatakan bahwa langkah-langkah telah dilakukan untuk memastikan kesehatan pekerja.

“Bukan hanya warga negara Singapura, tapi juga pekerja asing yang ada di sini, membantu perekonomian kami, dan majikannya. Kami ingin memberikan jaminan kepada pekerja asing bahwa tindakan ini diambil untuk kepentingan dan kesejahteraan mereka,” jelas Teo.

Kondisi kehidupan di dalam asrama menjadi bahan pembicaraan, karena kasus terus meningkat dengan cepat. Saat itu juga Kemenkes mengumumkan bahwa tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat dari rumah sakit dan poliklinik akan dikerahkan ke semua asrama, dalam upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tunaikan Salat Id di Mujahidin, Pj Gubernur Harisson Ajak Masyarakat Kalbar Teladani Nabi Ibrahim

KalbarOnline.com - Ribuan masyarakat muslim di Provinsi Kalimantan Barat memadati halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak…

1 hour ago

Pj Gubernur Harisson Buka Rapat Pimpinan BKOW Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka Rapat Pimpinan Badan Kerjasama Organisasi…

2 hours ago

Pj Gubernur Harisson Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 bersama Presiden Joko Widodo

KalbarOnline, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian…

2 hours ago

Wujudkan Iklim Demokrasi Lebih Baik, Pemprov Kalsel Apresiasi PLN Gelar UKW PWI Se-Kalimantan

KalbarOnline, Kalsel - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan…

2 hours ago

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

12 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

17 hours ago