Pasca Insiden Ledakan Dahsyat, KBRI Beirut Salurkan Sembako ke PPI

KalbarOnline.com – KBRI Beirut, Lebanon merespon cepat situasi pasca ledakan di pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8). Selain membuka layanan pengaduan bagi warga negara Indonesia (WNI) di sana, KBRI juga telah menyalurkan sejumlah bantuan.

Juru Bicara Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lebanon Ariq Fadhlur Cahyanto mengungkapkan, kurang dari 24 jam pasca ledakan, KBRI Beirut sudah mendatangi sekretariat PPI Lebanon dan rumah-rumah mahasiswa. Kedatangan bukan hanya untuk memastikan kondisi para WNI aman, namun juga menyalurkan bantuan pangan. Seperti beras, sayur-sayuran, mie instan, telur, air mineral, hingga sarden yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu minggu.

Baca Juga :  Tangani Korban Ledakan, Rumah Sakit di Ibu Kota Lebanon Kewalahan

”Mungkin karena dikhawatirkan kejadian tersebut (ledakan, red) mengakibatkan krisis pangan,” paparnya saat dihubungi Kamis (6/8).

Mengenai kondisi di sekitar lokasi, menurut dia, sudah mulai stabil. Sejumlah jalan di Beirut pun sudah bersih dari pecahan-pecahan kaca akibat ledakan. Sementara, di lokasi sekitar pelabuhan masih terlihat orang-orang yang menunggu teman atau keluarganya yang masih belum ditemukan. Mereka berada di luar daerah red zone, 1-2 KM dari pusat ledakan, karena masih ditutup.

”Pihak berwenang menyatakan Beirut sebagai ‘kota bencana’ dan memberlakukan keadaan darurat selama 2 minggu,” paparnya.

Baca Juga :  Gunakan Teknologi ROSA, KPJ Kuching Telah Lakukan Operasi Penggantian Lutut kepada 200 Pasien

Saat ini, sedikit nya sudah di temukan 137 korban meninggal dan lebih dari 5000 luka-luka. Ratusan orang dilaporkan hilang dan 300 ribu lebih telah mengungsi. Pemerintah setempat memperkirakan korban akan terus bertambah seiring digalinya reruntuhan untuk mencari korban. ”Sebagian korban ledakan juga di larikan di rumah sakit terdekat di sekitar kota Beirut,” ungkapnya.

Sementara, untuk penyebab ledakan, masih dalam proses penyelidikan. Namun, saat ini telah berfokus pada kemungkinan kelalaian dalam penyimpanan berton-ton pupuk yang dinilai sebagai penyebab ledakan dahsyat Selasa lalu.

Comment