Categories: Nasional

Penularan Covid-19 Masih Tinggi, Penggunaan Masker Kembali Ditekankan

KalbarOnline.com – Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Hingga Rabu (5/8), ‎sebanyak 116.871 orang dinyatakan terinfeksi virus korona SARS-CoV-2. Guna meminimalisasi penularan, kampanye penggunaan masker terus dilakukan.

Diungkapkan, Juru Bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia, ‎Pesiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bahwa tiap masyarakat wajib menggunakan masker untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19‎.  “Pernyataan Presiden ini menjadi kampanye nasional sebagai bentuk penguatan atas imbauan pemerintah selama ini agar seluruh masyarakat taat pada protokol kesehatan,” ujar Angkie kepada wartawan, Kamis (6/8).

Angkie menambahkan, masih tingginya angka warga yang terkena Covid-19 menjadi perhatian serius Presiden. Sebab, dengan peduli pada diri sendiri, berarti ikut menjaga keluarga dan lingkungan.

Untuk itu, dalam masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi, bisa dimulai dari penggunaan masker secara masif. Baik saat beraktivitas di tempat publik maupun saat bicara dengan orang lain. Dengan menggunakan masker tersebut, maka masyarakat ikut membantu pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Korona di dalam negeri ini.

“Presiden mendorong seluruh stake holder dan kepala daerah untuk menggiatkan kampanye penggunaan masker agar menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara sadar,” katanya.

‎Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh jajarannya untuk dua minggu ke depan fokus terhadap sosialisasi penggunakan masker. Itu dilakukan untuk pencegahan penularan Covid-19.

‎”Saya ingin fokus saja mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/8).

Setelah sosialiasai pemakaian masker sudah dilakukan. Maka terus ke sosialiasi berikutnya seperti menjaga jarak dan juga rajin mencuci tangan dengan menggunakan air.

‎”Nanti dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya, tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker,” katanya.

Jokowi menjelaskan alasan sosialisasi protokol kesehatan tidak digabung, karena tidak sampai ke masyarakat kelas menengah ke bawah. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian mengenai sosialiasi protokol kesehatan ini.

“Kalau barengan mungkin yang menengah atas bisa ditangkep dengan cepat. Tapi yang di bawah ini menurut saya memerlukan satu per satu,” ungkapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Rokidi Duduki Jabatan Penting di Kepengurusan LPTQ Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menduduki jabatan penting di kepengurusan Lembaga Pengembangan…

3 hours ago

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

18 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

19 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

20 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

20 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

20 hours ago