Liga Tertinggi Nasional Digelar, Jangan Jadi Kluster Baru Covid-19

KalbarOnline.com-Indonesian Basketball League (IBL) direncanakan bergulir kembali pada 13‒27 Oktober. Namun, prosesnya tidak mudah.

—-

Bola basket menjadi salah satu cabang olahraga yang rentan menjadi media penularan Covid-19. Selain melibatkan banyak orang dalam satu lapangan, para pemain lebih banyak berinteraksi dengan tangan. Berbeda dengan sepak bola yang bertumpu pada kaki.

Apalagi, venue yang dipilih untuk menggelar IBL adalah Mahaka Arena di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebagaimana diketahui, sejauh ini DKI bersama Jawa Timur menjadi dua provinsi dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Indonesia.

Penyelenggaraan IBL sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun, Menpora Zainuddin Amali juga sudah memberikan warning agar IBL tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19. Sebelum kompetisi bergulir, akan dilakukan MoU antara pelaksana kegiatan (IBL), Satgas Penanganan Covid-19, dan Kemenpora.

Salah satu poin dari MoU meminta agar sebelum digelar dilakukan simulasi dan latihan. ’’Iya nanti kita akan MoU antara IBL, Satgas Penanganan Covid-19, dan dengan kita. Sama dengan sepak bola. Saya minta sebelum pelaksanaan simulasi harus melakukan MoU ini,’’ papar Menpora.

Baca Juga :  Pandemi Belum Berakhir, Laba Chandra Asri Petrochemical Minus

Menurut Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, simulasi mungkin dilangsungkan pada akhir Agustus ini. Ada beberapa tahap yang dilakukan. Misalnya, koordinasi dengan pihak hotel, lokasi penyelenggaraan, jalur ke lokasi, rekayasa pertandingan sejak awal tim tiba hingga pulang, sampai tempat duduk pemain di bench seperti apa.

Tidak hanya fokus ke pemain. Petugas pertandingan dari ofisial hingga wasit juga akan menjadi pertimbangan. Meja ofisial akan disusun ulang, penempatan perlengkapan broadcasting, hingga perihal kesehatan.

’’Jika ada satu kejadian darurat, bagaimana penanganan dan antisipasinya agar tetap aman,’’ kata Junas.

Simulasi itu dilakukan agar sebelum kompetisi digulirkan ada kekurangan yang segera dibenahi. Apa saja yang perlu diperbaiki dan apa penambahannya. ’’Kalau sudah oke, artinya sudah bisa jalan,’’ lanjut Junas.

Junas menyatakan, seluruh rencana penyelenggaraan dipastikan dengan protokol kesehatan yang telah disiapkan bersama seluruh stakeholder. Misalnya, BNPB, Kemenkes, dan dinas kesehatan terkait.

Meski protokol kesehatan cukup bikin repot, pihaknya tetap bersemangat melanjutkan musim ini. Junas menegaskan, kembalinya IBL dapat memunculkan semangat dan spirit olahraga.

Baca Juga :  Singgung Jurang Resesi, ‎Jokowi: Kita Tidak Boleh Menyerah

’’Ini menjadi sebuah aspirasi untuk masyarakat, bukan sebaliknya. Kuncinya adalah kebersamnaan. Dengan disiplin, semua bisa dilaksanakan dengan baik,’’ paparnya.

Tarik-ulur IBL

Januari 2020
Kickoff IBL.

Maret
IBL dihentikan karena pandemi korona.

Juni
Manajemen IBL dan Perbasi menyerahkan dokumen protokol ke Kemenpora untuk rencana bergulirnya kembali IBL.

Juni
IBL kembali diagendakan untuk berlangsung pada September atau Oktober dengan Jakarta dan Jogjakarta sebagai dua pilihan tempat.

Agustus
Kemenpora memberikan lampu hijau penyelenggaraan IBL dengan sejumlah syarat. Jadwal IBL mundur pada 13–27 Oktober.

Berbagai Syarat untuk IBL
– Diselenggarakan di satu kota.
– Jarak antara penginapan dan venue dekat.
– Wajib ada simulasi pertandingan dan latihan.
– Kompetisi akan bergulir tanpa penonton.
– Harus ada pihak dinas kesehatan yang mengawasi langsung.
– Kemenpora juga menurunkan orang untuk memantau dan nanti melaporkan bahwa kompetisi berjalan dengan disiplin kesehatan atau tidak.

Comment