Amankah Menyusui si Kecil Sambil Berbaring?

Kalau membicarakan soal menyusui, memang tak ada habisnya ya, Mums. Bukan hanya keuntungannya, tapi juga pemilihan posisinya. Pastikan baik Mums dan si Kecil sama-sama nyaman agar tercipta bonding dan refleks Let Down bisa berlangsung optimal. Nah, selain duduk, menyusui sambil berbaring juga salah satu pilihan posisi yang bisa dipilih, lho. Namun agar aman, simak tipsnya berikut ini.

Keuntungan Menyusui dalam Posisi Berbaring

Setiap ibu pasti setuju bahwa menyusui butuh kerja keras. Tak hanya harus menguasai teknik perlekatan yang benar dan disiplin, komitmen untuk menyusui si Kecil setiap 2-3 jam sehari kurang lebih 2 tahun lamanya, tentu akan sangat melelahkan. Maka, tak ada salahnya kok, bila Mums senang memilih menyusui si Kecil sambil berbaring.

Bukan hanya si Kecil yang senang, namun posisi ini juga bisa menguntungkan untuk Mums dalam kondisi berikut ini:

  • Pasca-bersalin normal

Proses melahirkan normal yang sulit hingga menyebabkan robekan perineum yang besar atau membutuhkan penggunaan alat seperti forceps, bisa mencederai tulang ekor, seperti membuat tulang ekor memar, patah, atau cedera ligamen-ligamen di sekitarnya karena peregangan yang terlalu kuat. Akibatnya, Mums bisa merasa kesakitan saat duduk. Nah, menyusui sambil berbaring dapat membuat sesi menyusui lebih nyaman dan minim rasa sakit.

  • Pasca-bersalin caesar

Dua puluh empat jam setelah bersalin Cesar memang bukan masa yang menyenangkan. Di saat inilah terasa betapa nyerinya luka jahitan sehingga membuat Mums sulit untuk menggerakkan badan, bahkan untuk melakukan hal sederhana seperti tertawa dan batuk. Agar proses menyusui Mums tetap bisa dilakukan, Mums bisa mencoba menyusui si Kecil dalam posisi berbaring miring serta football hold. Kedua posisi ini memungkinkan si Kecil untuk berada dekat di area payudara Mums tanpa menekan area perut atau luka jahitan yang masih terasa nyeri. Jangan lupa untuk menaikkan rel samping (side rails) tempat tidur agar si Kecil aman.

  • Berpayudara besar

Ukuran payudara atau puting yang besar, kadangkala menjadi hambatan di masa awal menyusui. Untuk menyiasati agar perlekatan menyusui tepat, Mums bisa mencoba posisi berbaring samping, bahkan dari hari pertama kelahiran si Kecil, lho.

Baca Juga :  Separuh Lebih Bayi di Indonesia Tidak Memperoleh ASI Eksklusif

  • Kurang tidur atau kelelahan

Jujur saja, menjadi ibu memang melelahkan. Tak hanya karena kurang tidur di malam hari, sepanjang hari tentu banyak tugas yang harus Mums selesaikan hingga rasanya tak ada waktu sedikit pun untuk beristirahat. Namun, untunglah Mums bisa menyusui si Kecil dalam posisi berbaring sambil curi-curi rebahan. Posisi ini juga memungkinkan Mums untuk tetap menyusui si Kecil dengan baik di malam hari karena tak perlu duduk lama.

Baca juga: Mau Produksi ASI Lancar? Jangan Stres dan Selalu Bahagia ya, Mums!

Tips agar Aman Menyusui si Kecil Sambil Berbaring

Dengan berbagai keuntungan menyusui sambil berbaring, Mums tetap perlu memerhatikan aturannya ya, agar si Kecil tetap aman. Pasalnya, si Kecil yang masih mungil dengan kemampuan motorik yang terbatas, rawan jatuh dan berisiko tinggi mengalami kematian mendadak pada bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Beberapa hal yang penting diperhatikan adalah:

1. Jika ukuran tubuh si Kecil termasuk mungil, Mums bisa mengganjal tubuhnya dengan bantal atau selimut di area bokong serta punggung bawahnya agar posisi tubuhnya pas untuk menyusu. Trik ini juga bermanfaat untuk Mums, karena Mums tidak perlu menopang tubuh si Kecil terus-menerus, sehingga Mums bisa meremas payudara dan membantu aliran ASI lebih deras. Pastikan bantal dan bantal pengganjal jauh dari area kepala dan wajah bayi, ya.

2. Berbaringlah di tempat tidur dengan permukaan datar dan seprai yang terpasang erat, sehingga tidak ada risiko kain menjuntai yang bisa menutupi area wajah bayi.

3. Baringkan si Kecil dalam posisi telentang, lalu berbaringlah miring di samping bayi. Ketika semua siap, miringkan tubuh bayi dan Mums sehingga menghadap perut ke perut.

4. Lepaskan bedung si Kecil saat akan menyusui si Kecil.

5. Tempatkan bantal di belakang punggung agar Mums bisa sedikit bersandar. Selain mengurangi risiko pegal, ini akan membantu mengangkat puting dan payudara dari tempat tidur, sehingga si Kecil bisa mendapatkan banyak areola di mulutnya. Ini tentu saja akan tergantung pada ukuran payudara. Jika payudara Mums tergolong normal/kecil, Mums mungkin tidak perlu membungkuk. Namun jika payudara Mums lebih besar, cobalah condongkan tubuh ke belakang.

Baca Juga :  Punya Pasangan Egois? Begini Cara Menghadapinya!

Baca juga: Masalah yang Umum Terjadi di Hari-hari Pertama Menyusui

6. Jaga agar kaki Mums lurus dan sejajar dengan pinggul. Bisa pula menempatkan bantal di antara lutut untuk menetralkan tulang belakang agar Mums merasa lebih nyaman.

7. Pastikan letak hidung bayi berada sejajar dengan puting sisi bawah, sehingga mendorong bayi untuk melihat ke atas dan membuka mulutnya lebar-lebar.

8. Ingat, dalam posisi apa pun, menyusui yang benar tidaklah terasa sakit. Jika posisi menyusui sambil berbaring terasa sakit atau janggal, coba berpindah ke sisi lainnya atau tunggu kurang lebih 7 hari di saat si Kecil sudah semakin lihai menyusu.

9. Usahakan tetap terjaga selama menyusui untuk mencegah risiko si Kecil terjatuh, kesulitan bernapas (sufokasia), atau kepanasan karena tertimpa selimut atau bantal orang dewasa. Jika sekiranya Mums tak yakin bisa terjaga selama menyusui, pindahkan bantal atau pengganjal di belakang si Kecil, agar ia dapat berguling ke belakang dan melepaskan diri dari payudara setelah ia merasa kenyang. Jika si Kecil sudah bisa berguling atau merangkak, pastikan tempat tidur yang ditempati cukup luas, jarak antara matras/tempat tidur rendah, letak si Kecil tidak di pinggir tempat tidur, dan ia terbebas dari benda-benda yang berisiko atau berbahaya.

10. Jika ingin berganti payudara, pastikan si Kecil sudah mengosongkan satu payudara sebelum beralih. Dalam posisi berbaring, terkadang Mums bisa terkecoh dengan sensasi payudara telah kosong, padahal belum kosong maksimal. Jika hal ini terjadi berulang, dapat menimbulkan risiko penyumbatan saluran ASI, menyebabkan nyeri, hingga terjadi infeksi (mastitis).

Baca juga: Si Kecil Menyusu Terus-Menerus? Mari Berkenalan dengan Cluster Feeding

Sumber:

Australian Breastfeeding Association. Breastfeeding while Lying Down.

Today’s Parent. Breastfeeding Lying Down.

Very Well. The Side-Lying Breastfeeding Position.

Comment