Tiga Guru Positif Covid-19, Belajar Mengajar Tatap Muka di Kalbar Dipastikan Batal

Tiga Guru Positif Covid-19, Belajar Mengajar Tatap Muka di Kalbar Dipastikan Batal

KalbarOnline, Pontianak – Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di Kalbar yang sejatinya dilaksanakan pada Agustus 2020 ini dipastikan batal. Hal ini menyusul adanya tiga guru terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan uji swab yang dilakukan Dinas Kesehatan Kalbar. Hal ini diungkapkan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, kemarin.

“Saya belum berani mengambil risiko untuk masuk sekolah, bahkan PAUD dan TK sampai akhir tahun jangan dulu masuk sekolah sampai benar-benar aman,” ujarnya.

Menyikapi hal ini, Midji berencana memanggil kepala sekolah yang daerahnya masuk zona hijau, dalam rangka koordinasi persiapan pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Sementara untuk daerah yang masih dalam kategori kuning, oranye dan merah jelas tak diperbolehkan memulai kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Baca Juga :  Rangkaian HUT ke-59, Bank Kalbar Peduli Gelar Khitanan Massal

“Kalau untuk kelas 1-2 jangan dulu masuk juga tidak apa-apa bahkan hingga September dan Oktober nanti. Itupun yang masuk untuk zona hijau, selain itu tidak boleh, anak-anak ini rentan apalagi SD, kalau SMP dan SMA mungkin imunitas sudah baik,” tukasnya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini turut menjelaskan sekolah yang yang dapat memulai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka adalah sekolah yang berada di zona hijau. Tetapi walaupun zona hijau, Midji juga meminta kepala sekolah harus menerapkan protokol kesehatan di sekolah masing-masing.

Untuk kebijakan kapan akan dimulainya sekolah, semua keputusan dan kebijakan berada di Kepala Daerah masing-masing. Pemprov Kalimantan Barat, tutur dia, hanya memiliki kewenangan terhadap SMA/SMK.

Baca Juga :  Sutarmidji Ingatkan ASN Netral dalam Pilkada

“Kita harus jamin bahwa anak-anak ini aman dan tidak terjangkit dan tidak boleh coba-coba dengan penanganan Covid-19 ini,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan, hasil konfirmasi Covid-19 pada guru tersebut menjadi pertimbangan Pemprov untuk menunda kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Dinkes Kalbar dan Dinkes kabupaten/kota telah melaksanakan pengambilan swab kepada guru dan rapid test terhadap murid di beberapa sekolah.

“Lalu kita periksa metode PCR di RS Untan, dari beberapa sekolah ini ada guru yang terkonfirmasi COVID-19. Ini mungkin yang menjadi salah satu bahan pertimbangan kita untuk belum melakukan sekolah secara tatap muka,” pungkasnya. (Fai)

Comment