Tidak Sengaja Menelan Permen Karet: Harus Bagaimana?

“Awas, jangan sampai menelan permen karet. Nanti permen karetnya akan tinggal di dalam perut selama tujuh tahun, lho.”

Sering mendengar ucapan seperti ini dari teman sebaya waktu kecil? Pastinya ada rasa ngeri membayangkan hal tersebut, Mums. Permen karet memang manis, enak, dan praktis. Banyak yang menyukainya, terutama si kecil. Tapi, bila anak tidak sengaja menelan permen karet, harus bagaimana?

Mitos Permen Karet Bertahan di Dalam Perut

Tenang, Mums. Meskipun sistem pencernaan manusia tidak mencerna permen karet seperti layaknya makanan lain, bukan berarti permen karet yang tak sengaja tertelan akan mengendap di sana. Sistem pencernaan dapat membawa permen karet ke jalur yang sama dengan makanan lain dan tetap ikut keluar lewat BAB (buang air besar).

Namun, bukan berarti tidak sengaja menelan permen karet berarti aman-aman saja. Apalagi bila si kecil yang masih balita. Kemungkinan, anak dalam usia ini belum paham benar bahwa permen karet tidak untuk ditelan. Permen karet hanya boleh dikunyah, agar rasa manisnya terasa di lidah.

Menelan permen karet dalam jumlah besar atau banyak permen karet dalam waktu singkat dapat menghambat saluran pencernaan. Penyumbatan kemungkinan besar terjadi ketika permen karet ditelan bersama benda asing lain atau ketika ditelan dengan bahan yang tidak bisa dicerna seperti biji bunga matahari.

Baca Juga :  Bayi Usia 3 Bulan Mulai Pintar Memegang Benda!

Memang sih, contoh kasus di atas jarang terjadi. Tapi, pasti Mums dan Dads tidak mau hal tersebut sampai dialami si kecil. Bahan permen karet yang elastis sulit dicerna, jadi sebisa mungkin jangan sampai anak tersedak olehnya.

Apa yang Terjadi Setelah Tidak Sengaja Menelan Permen Karet?

Permen karet yang dikunyah terbuat dari bahan alami atau sintetis (getah damar), pengawet, perasa, dan pemanis. Tubuh dapat menyerap pemanis, seperti gula, dan dapat menambah banyak kalori saat dikunyah.

Tetapi saluran pencernaan manusia tidak dapat mencerna resin gusi. Resin gusin kemudian dipindahkan melalui saluran pencernaan oleh tindakan gerak peristaltik dari usus. Perjalanan permen karet berakhir dengan BAB.

Berapa Usia Aman Anak untuk Mengkonsumsi Permen Karet?

Intinya, anak sebaiknya jangan mengkonsumsi permen karet bila belum paham bahwa permen ini tidak untuk ditelan. Biasanya, begitu berusia lima tahun, anak sudah bisa lebih paham bahwa permen karet hanya untuk dikunyah hingga rasa manisnya hilang.

Untuk amannya, jangan beri si kecil permen karet bila masih berusia balita. Bahkan, bila anak belum paham bahwa permen ini jangan ditelan, jangan diberikan juga meskipun sudah berusia lima tahun ke atas.

Bila si kecil yang masih balita punya kakak, ajarkan kakak untuk tidak memberikan permen karet tanpa seizin Mums atau Dads.

Baca Juga :  Ini Tandanya Balita Sudah Siap untuk Tidur Sendiri!

Sebenarnya, Permen Karet Aman Nggak Sih, Buat Si Kecil?

Mengunyah permen karet membutuhkan kekuatan gigi. Karena banyak mengandung gula, banyak mengkonsumsi permen karet juga dapat menyebabkan gigi berlubang. Pemanis buatan yang biasanya mengandung sorbitol juga dapat menyebabkan diare bila pencernaan si kecil sangat peka.

Selain itu, lapisan mulut, seperti langit-langit dan dinding, bisa mengalami iritasi gara-gara permen karet. Ya, Mums. Gejalanya tidak jauh beda dengan si kecil yang kebanyakan makan permen biasa atau mengkonsumsi menu lain yang serba manis.

Untuk amannya, sebaiknya anak hanya boleh makan permen karet satu atau dua saja per hari. Sebaiknya permen karet juga jangan terlalu besar, terutama untuk menghindari kemungkinan anak tersedak.

Ajarkan juga kakak si kecil agar tidak sembunyi-sembunyi memberikan permen karet tambahan pada si kecil. Selain itu, ingatkan bahwa permen karet harus segera dibuang bila rasa manisnya sudah hilang setelah lama dikunyah dan diisap.

Bila tidak sengaja menelan permen karet, harus bagaimana? Yang pasti jangan panik. Untuk amannya, segera periksakan anak ke dokter. Selain itu, yakinkan anak bahwa mitos permen karet akan berdiam di dalam perutnya selama tujuh tahun itu hanya mitos.

Sumber:

https://kidshealth.org/en/kids/swallowed-gum.html

https://www.hellomotherhood.com/dangers-of-children-swallowing-chewing-gum-5608475.html

https://www.mayoclinic.org/digestive-system/expert-answers/faq-20058446

Comment