Categories: Gaya Hidup

Ini Perbedaan antara Anak Introvert dan Pemalu

“Wah, si Kecil pemalu, ya? Pasti dia anaknya introvert, deh.” Sering dengar komentar seperti ini ketika orang-orang bertemu dengan si Kecil yang pendiam? Hanya karena jarang bicara, secara otomatis orang langsung mencap dirinya sebagai sosok yang pemalu dan introvert. Padahal, pemahaman ini salah kaprah, lho. Dan, ternyata anak yang pemalu belum tentu introvert, lho. Yuk, cari tahu perbedaan antara introvert dan pemalu!

Anak Introvert atau Pemalu?

Sekilas, anak introvert dengan yang pemalu mungkin terlihat mirip. Anak introvert adalah anak yang senang bermain sendiri. Meskipun ia terlihat biasa saja selama berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, energinya cenderung cepat terkuras dan mudah lelah.

Ini berbeda dengan anak pemalu. Sebenarnya, anak pemalu tidak selalu anak yang ingin atau lebih senang menyendiri. Namun, anak pemalu punya kesulitan untuk memulai interaksi dengan anak-anak lain. Ada rasa cemas, canggung, hingga takut saat ingin melakukannya.

Contohnya, kedua anak ini berada dalam satu kelas yang sama. Si anak introvert lebih memilih membaca buku atau menggambar di mejanya sendiri karena merasa lebih nyaman. Bila harus bermain dengan teman-teman sebayanya, anak ini terlihat merasa tidak nyaman dan mudah lelah.

Sementara itu, si Pemalu akan duduk di kursinya sambil menunjukkan ekspresi takut-takut. Kendati demikian, anak ini sebenarnya ingin sekali bermain bersama teman-temannya. Sayangnya, ada rasa takut untuk menghampiri mereka dan mengajak ngobrol duluan. Bahkan, meskipun dibujuk dan dibantu guru atau anak lain, ia akan terus menunduk dan diam.

Jangan salah kaprah, introvert tidak sama dengan anti sosial. Orang dengan karakter ini hanya merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Sementara itu, sifat pemalu seorang anak bisa diubah secara bertahap dengan cara yang tepat.

Anak pemalu dapat dibantu dengan terapi agar menjadi lebih berani dan percaya diri. Misalnya, dimulai dari memintanya berkenalan dengan seseorang atau meminta anak lain untuk mengajaknya mengobrol.

Namun, terapi yang sama justru bisa menjadi bumerang bagi anak introvert. Anak yang introvert bisa stres dan mengalami krisis kepercayaan diri karena dianggap ada yang salah dengan dirinya.

Anak introvert sesungguhnya mau berteman dengan anak-anak lain lho, Mums. Hanya saja, ia rentan kelelahan begitu sudah terlalu lama menghabiskan waktu berinteraksi dengan banyak orang. Anak introvert akan memilih untuk menyendiri sejenak dalam rangka memulihkan tenaganya kembali.

Perlukah Menolong Anak Introvert?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sifat introvert sebenarnya bukan suatu kekurangan atau masalah kejiwaan. Sama halnya dengan anak-anak ekstrovert, si Kecil yang kebetulan introvert juga punya kelebihani. Anak dengan sifat ini cenderung lebih mandiri dan tidak mudah merasa kesepian. Tak ada teman, ya tinggal main sendiri.

Yang terpenting, si Kecil selalu bahagia dan nyaman dengan dirinya sendiri. Mungkin ia hanya akan punya beberapa teman dekat dan lebih banyak bermain seorang diri. Namun, tidak ada yang salah dengan hal itu selama ia melakukan hal-hal positif. Misalnya, lebih fokus saat mengerjakan hal yang digemarinya, seperti menggambar, bermain alat musik, hingga bernyanyi.

Walaupun anak introvert tetap harus belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial, jangan paksa dirinya bila ia mulai merasa tidak nyaman. Pastikan anak punya waktu ‘break’ sejenak untuk memulihkan tenaganya sesudah berinteraksi dengan banyak orang.

Jangan paksa anak introvert untuk mengikuti berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang sekaligus. Berilah setidaknya jeda di antara kegiatan untuk ia “memulihkan” tenaga. Bila dipaksakan, ia akan kelelahan dan cenderung uring-uringan. Itulah perbedaan anak introvert dan anak pemalu. Sama seperti anak-anak lain, anak dengan kedua sifat ini berhak disayangi dan merasa bahagia dengan diri mereka sendiri ya, Mums! (AS)

Referensi

16Personalities: Is Your Child Shy or Introverted? Some Thoughts for Parents

Verywell Family: The Difference Between Being Shy and Being Introverted

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Peringatan Hardiknas 2024, Pj Bupati Romi: Mengenang Perjalanan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)…

5 mins ago

Tim Jatanras Polresta Pontianak Tangkap Komplotan Pencuri Kabel, Satu Orang Masih Buron

KalbarOnline, Pontianak - Tim Jatanras Sat Reskrim Polresta Pontianak berhasil menangkap komplotan pencurian kabel listrik…

8 mins ago

Warga MHS Ketapang Dihebohkan ODGJ Gorok Leher Sendiri Hingga Tewas

KalbarOnline, Ketapang - Warga Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS) dibuat heboh dengan…

11 mins ago

Kadiskop UKM Kalbar Turun Langsung Monitoring Tumbuh Kembang Anak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalbar, Junaidi bersama Anggota Korps Pegawai Republik…

36 mins ago

Pimpin Upacara Hardiknas, Harisson Serukan Keberlanjutan Program Merdeka Belajar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan…

45 mins ago

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

14 hours ago