Amankah Diet Karnivora untuk Diabetes?

Pada banyak penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah tidak stabil atau selalu tinggi, umumnya dokter akan melarang konsumsi karbohidrat. Beberapa penderita diabetes sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat, dan hanya makan daging, lemak, dan telur.

Diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak seperti itu disebut diet karnivora. Lalu, amankah karnivora untuk diabetes? Baca penjelasan di bawah ini, ya!

Baca juga: Efek Pemanis Buatan pada Kenaikan Kadar Gula Darah

Apa itu Diet Karnivora?

Diet karnivora adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Dalam diet ini, makanan yang dikonsumsi hanyalah hewani, termasuk yang berlemak. Contoh makanan sehari-hari dalam diet karnivora diantaranya daging merah, daging ayam, daging organ, ikan, telur, dan juga termasuk daging olahan seperti sosis. Beberapa orang yang menjalani diet karnivora juga mengonsumsi keju.

Beberapa penderita diabetes yang menjalani diet karnivora biasanya mengonsumsi daging, lemak, dan terkadang telur atau hanya kuning telur saja. Contoh menu sarapan untuk penderita diabetes yang menjalani diet karnivora adalah sedikit daging, telur rebus, dan keju.

Amankah Diet Karnivora untuk Diabetes?

Beberapa ahli mengatakan bahwa diet karnivora bisa membant menurunkan berat badan, mengobati penyakit autoimun, meredakan masalah pencernaan, dan meningkatkan kesehatan jantung.

Beberapa penderita diabetes juga mengatakan bahwa diet karnivora membantu mengontrol kadar gula darah. Secara teori, jika seseorang hanya makan daging, maka ia tidak akan memiliki asupan gula, sehingga kadar gula darah tidak akan terganggu.

Baca Juga :  Kenali Sejumlah Efek Samping Suntik Insulin

Namun, diabetes tidak hanya sekadar tentang kadar gula darah. Ada banyak hal yang memengaruhi diabetes. Mungkin saat mengecek kadar gula darah setelah makan daging tanpa karbohidrat hasilnya stabil. Hal tersebut merupakan efek jangka pendek dari makanan tersebut.

Namun, bagaimana dengan jangka panjangnya? Lama kelamaan, hanya mengonsumsi daging sehari-hari bisa menimbulkan efek jangka panjang yang bersifat negatif.

Kalau setiap hari hanya makan daging saja ataupun makanan hewani lainnya, maka Diabestfriends tidak akan mendapatkan beragam asupan nutrisi, serat, antioksidan, vitamin, dan mineral. Apalagi, terlalu banyak makan daging, bisa meningkatkan asupan lemak jenuh.

Seperti yang diketahui, penderita diabetes memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung. Menjalani diet yang tinggi akan lemak jenuh bisa semakin meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Bahkan meskipun Diabestfriends hanya makan daging tanpa lemak, asupan lemak jenuh juga tetap tinggi.

Baca juga: Pentingnya Tidur Cukup untuk Penderita Diabetes

Tidak Semua Ahli Setuju Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Daging

Beberapa ahli, termasuk ahli nutrisi, mengatakan bahwa kebanyakan penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi daging berhubungan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung pada manusia berasal dari penelitian epidemiologi.

Penelitian epidiemologi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pemberian kuesioner tentang makanan kepada banyak orang, dan tidak dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol.

Menurut beberapa ahli, metode penelitian seperti ini hanya bisa menghasilkan tebakan-tebakan tentang hubungan antara makanan dan kesehatan, yang kemudian perlu dites secara klinis kebenarannya.

Baca Juga :  Atasi Gangguan Performa Seks Pria dengan Bahan Alami

Namun, karena penelitian yang dilakukan terkait dampak konsumsi tinggi daging terhadap kesehatan banyak yang dilakukan dalam skala besar, maka kebanyakan dokter dan ahli biasanya tidak merekomendasikan konsumsi daging berlebihan.

Selain itu, ada pula penelitian pada 2018 yang menemukan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan bisa meningkatkan risiko penyakit lemak hati non-alkoholik dan resistensi insulin.

Jadi, Bolehkah Penderita Diabetes Mencoba Diet Karnivora?

Penderita diabetes tidak disarankan untuk menjalani diet karnivora sepenuhnya. Pasalnya, jika menjalani diet karnivora, maka Diabestfriends sama sekali tidak makan karbohidrat.

Setelah 24 jam tidak mengonsumsi karbohidrat, glikogen yang disimpan di dalam hati akan hilang. Tubuh membutuhkan insulin untuk memasukkan gula ke dalam sel-sel tubuh, jadi Diabestfriends bisa saja malah mengalami peningkatan kadar gula darah jika sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat.

Selain itu, jika Diabestfriends mengonsumsi obat dan menjalani terapi insulin, hanya makan daging saja bisa menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Untuk bisa meningkatkan kadar gula darah, Diabestfriends perlu mengonsumsi karbohidrat kerja cepat. Daging atau makanan hewani bukanlah karbohidrat kerja cepat. (UH)

Baca juga: Amankah Cuka Apel untuk Diabetes?

Sumber:

Healthline. All Meat, All the Time: Should People with Diabetes Try the Carnivore Diet?. Februari 2020.
Diabetes Journals. Nutrition Therapy for Adults With Diabetes or Prediabetes: A Consensus Report.

Comment