Categories: HeadlinesPontianak

Pasien Sembuh Covid-19 di Pontianak Terus Bertambah

Pasien Sembuh Covid-19 di Pontianak Terus Bertambah

Dari 101 Terkonfirmasi Positif Covid-19, 48 Pasien Sembuh

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, dari keseluruhan 101 pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kota Pontianak, total pasien yang sembuh berjumlah 48 orang. Hal ini menunjukkan tingkat pertumbuhan Covid-19 mulai menurun karena terus bertambahnya pasien yang sembuh.

“Sehingga grafik jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Pontianak sudah di bawah lima puluh persen,” ujarnya usai menghadiri syukuran atas kesembuhan pasien Covid-19 di Hotel Kapuas Palace, Kamis (4/6/2020).

Edi menambahkan, pada hari ini pasien positif Covid-19 asal Kota Pontianak yang sembuh berjumlah 17 orang.17 pasien tersebut berasal dari berbagai kluster yang dirawat di Rumah Sakit Untan, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak, RSUD dr Soedarso maupun isolasi mandiri di rumah.

“Dua kali hasil tes swab mereka negatif dan dinyatakan sembuh. Nanti mereka kita minta istirahat dulu di rumah, selanjutnya baru beraktivitas kembali seperti biasa,” katanya.

Digelarnya syukuran bagi mereka yang telah sembuh dari Covid-19 ini, dinilainya sebagai bentuk motivasi terhadap pasien lain yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Mereka ada yang berasal dari tenaga kesehatan, ASN dan sebagainya,” ucapnya.

Dirinya menyebut, pasien yang terpapar Covid-19 bisa sembuh selama disiplin mematuhi protokol kesehatan. Selama dalam perawatan, pasien diberikan asupan makanan bernutrisi dan kesehatan mereka terus dipantau.

“Bahkan, ada pasien yang berusia di atas 75 tahun bisa sembuh,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Sidiq Handanu menerangkan, angka Reproduksi Efektif (Rt) Covid-19 sudah di bawah satu. Hal itu berdasarkan perkembangan dua hari terakhir dengan tidak adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Pontianak.

“Tingkat pertumbuhannya mulai menurun, karena yang sembuh mulai banyak,” imbuhnya.

Ia menambahkan, untuk menuju kehidupan normal baru selain faktor epidemiologi, juga perlu adanya kesiapan rumah sakit dan kemampuan pemerintah untuk melakukan upaya penyelidikan epidemiologi. Misalnya tracing, pemeriksaan dan lainnya.

“Upaya dalam rangka menjaga jarak juga harus tetap dilakukan, tidak harus menunggu ditetapkannya normal baru,” pungkasnya. (jim/prokopim)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tutup TMMD ke-120 di Ketapang, Irdam XII/Tpr Harap Kerja Sama TNI dan Pemda Terus Berlanjut

KalbarOnline, Ketapang – Irdam XII/Tpr, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang menutup secara resmi TNI Manunggal…

1 hour ago

Gerebek Rumah Pengedar Narkotika, Polsek Sandai Ringkus Dua Pelaku dan Barang Bukti Sabu

KalbarOnline, Ketapang - Dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya, Polsek Sandai berhasil mengungkap…

1 hour ago

Penutupan TMMD ke-120 Desa Mayak, Sekda Sebut Program Ini Banyak Membantu Masyarakat

KalbarOnline, Ketapang - Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri upacara penutupan TNI Manunggal Membangun…

1 hour ago

WNA Tiongkok Lakukan Penambangan Ilegal, Kanwil Kalbar Tingkatkan Timpora bersama Aparat Terkait

KalbarOnline, Ketapang - Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat meminta jajaran Imigrasi kelas II…

1 hour ago

Asuransi All Risk Terbaik Lindungi Mobil dari Berbagai Risiko Saat Berkendara

KalbarOnline.com – Melindungi mobil dari berbagai risiko adalah langkah bijak untuk Anda lakukan sebagai pemilik…

13 hours ago

Wujudkan Smart City di IKN, PLN Siapkan Jaringan Listrik Terintegrasi Layanan Teknologi Digital

KalbarOnline, Kaltim - PLN (Persero) resmi membangun PLN Hub yang akan menjadi episentrum ekosistem transisi…

19 hours ago