Minuman Manis Bisa Meningkatkan Kolesterol Jahat

Hampir semua orang pasti minum minuman manis setiap hari. Memang sih, minuman manis menyegarkan, tapi ada dampak buruknya juga bagi kesehatan. Penelitian baru menemukan bahwa minuman manis bisa meningkatkan kadar kolesterol.

Orang dewasa yang minum minuman manis memiliki risiko lebih tinggi terkena dislipidemia, yakni kondisi di mana terdapat kadar lemak tidak sehat terlalu tinggi di dalam tubuh. Kadar lemak tidak sehat yang dimaksud seperti kolesterol LDL atau trigliserida. Kedua lemak tidak sehat ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Inilah kenapa Geng Sehat perlu tahu dampak minuman manis terhadap jantung dan kolesterol.

Baca juga: Tanda dan Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Minuman Manis Bisa Meningkatkan Kolesterol

Kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang dialami cukup banyak orang. Menurut penelitian, kolesterol tinggi juga merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung yang paling tinggi.

Penelitian dari Framingham Heart Study (FHS) mencari tahu dampak konsumsi berbagai jenis minuman yang berbeda-beda terhadap kadar lipid darah. Adapun jenis minuman yang digunakan dalam penelitian adalah minuman manis dan minuman rendah kalori sebagai pembanding.

Dari penelitian ditemukan bahwa orang dewasa maupun lanjut usia yang mengonsumsi minuman manis setiap hari, memiliki risiko mengalami kenaikan kadar kolesterol dan kadar trigliserida lebih tinggi ketimbang mereka yang mengonsumsi jenis minuman lain.

Baca Juga :  5 Cara Mempertahankan Daya Tahan Tubuh Anak Tetap Kuat

Dampak mengonsumsi minuman manis terhadap jantung, cenderung dipengaruhi oleh peningkatan kadar kolesterol tubuh ini. Penelitian di atas juga menemukan bahwa minuman manis meningkatkan risiko dislipidemia dan perubahan konsentrasi trigliserida serta kolesterol baik HDL.

Penelitian ini juga menemukan bahwa orang yang menyukai minuman manis memiliki risiko 98 persen lebih tinggi memiliki kadar kolesterol baik HDL atau “koelsterol baik” yang rendah, serta memiliki risiko 53 persen lebih tinggi mengalami kenaikan kadar trigliserida. Kolesterol HDL memliki fungsi melawan “kolesterol jahat” LDL yang bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Jadi minuman manis bisa meningkatkan kadar kolesterol ya Geng, bukan hanya makanan berlemak saja. Ingat bahwa kolesterol adalah salah satu faktor risiko utama serangan jantung, aterosklerosis, dan stroke.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena penyakit jantung akibat terlalu sering mengonsumsi minuman manis. Yang pertama, tentunya Kamu perlu menghindari minum minuman manis terlalu berlebihan. Sekali-kali saja boleh, tapi Kamu harus tahu batasnya.

Kemudian, Kamu juga perlu mengontrol berat badan, salah satunya dengan cara rutin berolahraga. Selain itu, Kamu juga bisa mengurangi asupan makanan tidak sehat. Banyak-banyaklah mengonsumsi makanan alami seperti buah dan sayuran.

Baca Juga :  Amankah Konsumsi Kayu Manis untuk Diabetes?

Baca juga: Serangan Jantung atau Henti Jantung? Keduanya Mematikan!

Penelitian di atas menunjukkan minuman manis bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menyebabkan penyakit jantung. Terlalu berlebihan menenggak minuman manis bisa menyebabkan kadar kolesterol HDL Kamu juga turun, sementara kadar kolesterol jahat LDL dan trigliserida meningkat. Ini meningkatkan risiko Kamu terkena penyakit jantung.

Jadi, hindarilah kebiasaan minum minuman manis. Jangan lupa juga untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan tidur yang cukup. (UH)

Baca juga: Ashraf Sinclair Meninggal Akibat Serangan Jantung, Ini Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda dan Sehat

Sumber:

Healthline. How Sugary Drinks Can Affect Cholesterol Levels and Heart Health. Februari 2020.
Atherosclerosis Journal. Total cholesterol as a risk factor for coronary heart disease and stroke in women compared with men: A systematic review and meta-analysis. Maret 2015.
Journal of the American Heart Association. Beverage Consumption and Longitudinal Changes in Lipoprotein Concentrations and Incident Dyslipidemia in US Adults: The Framingham Heart Study. Februari 2020.

Comment