Rapid Test Corona Bakal Dilakukan Berbasis Wilayah

KalbarOnline.com – Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan selain melakukan tes cepat dan massal (rapid test) terhadap orang yang kontak dekat pasien positif dan tenaga kesehatan, pemerintah juga melakukan rapid test berbasis wilayah.

Rapid test dilakukan sebagai langkah deteksi awal seseorang terinfeksi virus atau tidak. Rapid test dilakukan dengan metode pemeriksaan antibodi yang ada di dalam darah, sehingga spesimen yang diambil adalah darah.

“Sementara ini kita masih ke kontak dekat dan petugas kesehatan, ini prioritas pertama. Nanti kit (rapid test) yang kita datangkan sudah cukup banyak. Maka akan dilakukan pemeriksaan berbasis kewilayahan” kata Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Rabu (25/3/2020).

Baca Juga :  Kapolda Banten, Wagub Andika dan Pangdam III Siliwangi Pantau Langsung Pilkada Serang

Ia melanjutkan rapid test berbasis wilayah akan dilakukan di wilayah yang ditemukan kasus positif corona dan dianggap berpotensi terjadi penularan. “Contoh Jaksel, yang sudah kita dipetakan dan identifikasi, akan jadi prioritas kita. Pelaksanaan tes akan desentralisasi di semua fasilitas kesehatan wilayah itu, misal di puskesmas, laboratorium kesehatan daerah, rumah sakit yang ada di wilayah tersebut,” ucap dia.

Baca Juga :  Anis Matta: Sudah Saatnya Indonesia Jadi Negara Kuat Sejajar AS Maupun China

Saat ini, pemerintah sudah mendistribusikan 125 ribu kit untuk rapid test di 34 provinsi di Indonesia. Ia mengatakan jika seseorang melaksanakan rapid test, dan hasilnya negatif, bukan berarti tidak terinfeksi virus corona.

“Bisa saja terinfeksi, tetapi pada tahap-tahap awal karena antibodinya belum terbentuk. Dibutuhkan waktu 6-7 hari untuk terbentuknya antibodi yang kemudian bisa kita identifikasi sebagai positif dalam pemeriksaan rapid ini,” kata dia.[ab]

Comment