Categories: Kabar

Masa Siswa Belajar di Rumah Diperpanjang, Banyak Orang Tua Mulai Mengeluh

KalbarOnline.com – Perpanjangan masa belajar siswa di rumah dikeluhkan beberapa orang tua, meski sadar hal itu dilakukan untuk memutus penyebaran covid-19.

Bagi orang tua yang juga diharuskan work from home merasa stres saat sekolah ditutup. Meski begitu, ada juga nilai positifnya, yakni hubungan antara orang tua dan anak menjadi semakin dekat.

Menurut salah satu orang tua siswa di Pamulang Tangerang Selatan, mengeluh dengan metode belajar di rumah saat pandemi Corona ini. Menurutnya siswa justru mendapat tugas yang jauh lebih berat jika dibandingkan dengan pembelajaran biasanya di sekolah. Siti, orang tua siswa mengatakan, salah satu tugas berat anaknya adalah mengulas tentang virus Corona dan penyebarannya.

“Tugas yang dikasih gurunya ternyata tidak mudah, dan perlu pendampingan orang tua. Lebih memberatkan lagi bagi kita yang juga harus Work from Home, susah bagi waktu antara pekerjaan rumah, mendampingi belajar anak dan rapat-rapat online lainnya dengan teman kerja di kantor” ujar Siti kepada Indopolitika. Kamis (26/3/2020).

Siti menambahkan ada kekhawatiran lain yaitu terhadap perkembangan anak, yang harus dibatasi ruang geraknya di luar rumah akibat adanya social distancing untuk memutus penyebaran cirus covid-19 ini.

Bukan hanya Siti yang merasa stress, teman kerja maupun orang tua wali murid dari teman anaknya sekolah juga banyak yang mengeluhkan hal yang sama.

Tak hanya di Indonesia, dari hasil survey Institute of Family Education di Hongkong yang melibatkan lebih dari 500 orang tua menunjukkan 85 persen orang tua mengaku stres dan tidak senang dengan penutupan sekolah. Orang tua yang juga harus bekerja dari rumah memiliki tingkat stres tertinggi karena penutupan sekolah tersebut.

Meski begitu pada saat yang sama, 75 persen orang tua mengaku lebih dekat dengan anak-anak mereka selama penutupan sekolah sejak awal Februari.

Menurut peneliti, Christopher Yu Wing-fai, orang tua merasa stres karena anak kesulitan dalam belajar secara daring (online).

“Pengajaran daring sulit untuk sepenuhnya menggantikan instruksi secara langsung karena tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan individu setiap siswa,” ujar Wing-fai.

Selain itu, ada kekhawatiran orang terhadap perkembangan belajar anak, Wing-fai melanjutkan, beberapa keluarga juga tak memiliki komputer. Anak hanya belajar menggunakan ponsel pintar milik orang tua untuk menonton kursus daring.

Selain itu, Wing-fai juga menyarankan agar orang tua tak terlalu memikirkan tugas sekolah anak. Sebaiknya, ciptakan waktu yang berkualitas dengan menonton film atau kegiatan yang menyenangkan. [rif]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Polres Landak Gelar Pemusnahan Barang Bukti Hasil Operasi Pekat Kapuas 2024

KalbarOnline, Landak - Polres Landak menggelar press release dan pemusnahan barang bukti hasil Operasi Pekat…

2 hours ago

Daftar Tunggu Antrean Haji di Kubu Raya Capai 24 Tahun

KalbarOnline, Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar manasik dan pelepasan 325 Jemaah Calon…

2 hours ago

Polres Kubu Raya Gelar Upacara Kenaikan Pangkat Satu Tingkat Aiptu Soponyono

KalbarOnline, Kubu Raya - Bertugas tanpa cacat, berdedikasi hingga akhir dan melayani masyarakat dengan tulus…

2 hours ago

Halal Bihalal dan Milad ke 27 MABM Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari menghadiri Halal Bihalal dan…

2 hours ago

TP PKK Pontianak Gelar Halal Bihalal

KalbarOnline, Pontianak - Masih dalam suasana Idul Fitri, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak menggelar…

16 hours ago

Usul Pekan Budaya LPM Jadi Agenda Tetap

KalbarOnline, Pontianak - Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota…

16 hours ago