Categories: Kabar

KH Yusuf Chudlori: Diam di Rumah Saat Ada Wabah, Pahalanya Seperti Orang Mati Syahid

KalbarOnline.com – Imbauan pemerintah untuk tetap berada dan beraktivitas di rumah akibat wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda, tidak menyurutkan masyarakat untuk tetap produktif dalam berbagai hal. Termasuk kegiatan belajar bagi para pendidik, pelajar, santri, dan mahasiswa pun tidak terputus.

Berbagai elemen masyarakat memanfaatkan media internet untuk tetap menuntut ilmu sebagai sebuah kewajiban bagi setiap individu. Seperti yang dilakukan Pengasuh Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori dengan ngaji onlinenya melalui akun Gus Yusuf Channel.

Gus Yusuf tetap menyampaikan kajian secara Daring (dalam jaringan) membahas berbagai bab agama yang diikuti oleh warganet. Berbagai kitab dan permasalahan dijelaskan secara online termasuk kondisi saat ini di mana pemerintah menerapkan kebijakan di rumah saja.

Menurut Gus Yusuf, seperti dikutip di laman nu.or.di, diam di rumah (stay at home) adalah salah satu ikhtiar pemerintah dan masyarakat mencegah penyebaran virus corona. Diam di rumah bisa bernilai ibadah dan memberi pahala jika didasari niat yang baik dan ikhlas. Diam di rumah juga masih bisa tetap belajar, tetap produktif, dan juga tetap menghasilkan.

“Stay at home saat terjadinya wabah itu berpahala, bahkan pahalanya seperti orang mati syahid,” tegas Gus Yusuf berdasar Kitab Fathul Bari juz 10, Rabu (25/3/2020).

Dalam hadits yang diceritakan dari Aisyah RA, Rasulullah mengatakan bahwa sesungguhnya tha’un (sejenis wabah penyakit menular) itu merupakan peringatan Allah bagi siapa saja yang Dia kehendaki dan rahmat bagi orang-orang beriman.

“Tiada orang yang pada saat musim wabah tha’un melanda dan dia berdiam diri di negaranya dengan sabar dan beribadah kepada Allah, meyakini bahwa dia tidak akan terkena suatu bencana kecuali atas takdir Allah atas dirinya, maka dia akan dicatat mendapatkan pahala orang syahid,” jelas Gus Yusuf.

Dengan berdiam diri di rumah, lanjutnya, masyarakat tidak berarti tidak peduli dan hanya berpangku tangan terhadap kondisi yang ada. Hakikatnya, diam diri di rumah merupakan wujud membantu para tenaga medis yang sedang bekerja di rumah sakit dengan tidak menambah pasien lagi.

Seperti diketahui bahwa untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan menjaga jarak fisik (physical distancing) bagi masyarakat. Langkah tersebut diambil secara hati-hati setelah melihat penanganan Covid-19 di sejumlah negara. Dengan kebijakan ini pemerintah ingin agar kontak fisik sesama masyarakat diminimalisir. TNI-Polri beserta aparat daerah pun akan membubarkan masyarakat yang berkumpul demi mencegah penyebaran Covid-19.[asa]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

4 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

7 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

8 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

8 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

9 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

9 hours ago