Jokowi: Tak Perlu Khawatir, Cicilan Kredit Motor-Perahu Dilonggarkan 1 tahun

KalbarOnline.com – Menangkap keluhan dari dari pelaku usaha mikro dan usaha kecil, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah akan memberikan relaksasi atau kelonggaran berupa penundaan pembayaran cicilan selama satu tahun ke depan imbas merebaknya virus corona atau Covid-19.

“Keluhan saya dengar dari tukang ojek, supir taksi yang sedang memiliki kredit motor atau kredit mobil ataupun nelayan yang sedang memiliki kredit perahu. Saya kira ini juga perlu disampaikan kepada mereka untuk tidak perlu khawatir karena pembayaran bunga dan angsuran diberikan kelonggaran atau relaksasi selama 1 tahun,” kata Jokowi saat rapat terbatas melalui video conference, Selasa (24/3/2020).

Beberapa skenario yang telah dihitung, Presiden kalkulasikan juga mengenai prediksi dari Covid-19 di Indonesia bulan April, Mei seperti apa, skenario buruk seperti apa, dan skenario sedang seperti apa, serta skenario ringan seperti apa.

“Saya kira kita ingin kita berada pada skenario yang ringan. Dan kalau memang betul-betul sulit dibendung, ya kita paling tidak masuk ke skenario sedang, jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk,” jelasnya.

Baca Juga :  The Minions Urung Berlaga di Thailand Usai Kevin Sanjaya Dinyatakan Positif Covid-19

Pemerintah, menurut Presiden, juga telah menghitung penurunan di beberapa provinsi mengenai daya tahan, mengenai penurunan pendapatan dari setiap provinsi yang ada. Kepala Negara memberikan contoh skenario sedang saja, misalnya, profesi buruh kalau skenarionya sedang yang terparah nanti akan berada di Nusa Tenggara Barat, akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25%, karena hitungan yang ada mampu bertahan di Juni sampai September.

“Kemudian untuk petani dan nelayan, ini tolong juga harus hati-hati, kalau skenario sedang ini terparah nanti di Kalimantan Barat. Akan ada penurunan pendapatan sampai 34%, dengan daya tahan Oktober sampai November,” sambung Presiden.

Kemudian pedagang mikro, pedagang kecil, menurut Presiden, kalau skenarionya sedang yang berat adalah di Kalimantan Utara dengan penurunan pendapatan sampai 36% dan kemampuan bertahan di Agustus sampai Oktober. “Kemudian untuk sopir, angkot, dan ojek yang paling berat di Sumatra Utara, ini turunnya sampai 44%,” imbuhnya.

Baca Juga :  The 10 Runway Trends You’ll Be Wearing This Year

Angka-angka seperti ini, Presiden meminta uga dikalkulasi secara detail di daerah sehingga persiapan-persiapan bantuan sosial oleh provinsi, oleh kabupaten, dan kota betul-betul bisa disiapkan lewat tadi yang sudah di depan sampaikan (yaitu) refocussing dan realokasi anggaran yang ada.

Kalau bekerja secara detail, di lapangan juga diikuti, Presiden meyakini sekarang ini masyarakat sudah mulai bergerak dan provinsi-provinsi juga telah melakukan dan bekerja secara baik. “Baik dalam melakukan semprotan disinfektan, kemudian mensosialisasikan menjaga jarak yang aman, saya meyakini skenario yang paling ringan itulah yang akan muncul,” pungkas Presiden.[asa]

Comment