Aa Gym: Ada Bahaya Besar di Depan, Jangan Remehkan Seruan Tetap di Rumah

KalbarOnline.com- Pemimpin pesantren Daruttauhid Abdullah Gimnastiyar kembali menyerukan kepada Ummat Islam untuk benar- benar disiplin dalam mengikuti anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah selama dua pekan.

Pesan terbaru pria yang akrab disapa Aa Gym ini beredar dalam bentuk rekaman suara di whats app. Dalam rekaman berdurasi 4 menit itu Aa Gym mengatakan, dari hasil obrolannya dengan para ahli medis, hampir 80 persen yang terkena virus covid19 tidak menunjukkan gejala klinis atau sakit.

“Kalau yang membawa virus itu apalagi yang muda-muda umumnya tidak ada gejala demam dan tidak ada gejala batuk. Nah bisa jadi yang datang ke masjid itu kita tertular atau tanpa sadar kita menularkan ke orang lain,” ungkap Aa Gym.

Menurutnya, saat ada wabah penyakit seperti ini, Rasulullah pun melakukan hal yang sama. Tidak boleh mencampurkan unta yang sakit dengan unta yang sehat. Sekarang ini, kita tidak tahu siapa yang sakit dan siapa yang sehat.

Baca Juga :  Bupati Terpilih Sabu Raijua, NTT, Ternyata Warga Negara AS, Terancam Pidana 6 Tahun

“Jadi ini bukan main-main. Kita lihat saja dalam waktu dua minggu. Dari 2 kasus sekarang sudah 227. Ini persis keadaan di Italia dan Iran di dua minggu pertama,” paparnya.

Tapi, lanjutnya, tiba-tiba ke depan jumlah  yang terpapar virus corona bisa melesat. Kenapa? karena banyak yang tidak menyadari dirinya membawa virus corona.

Aa Gym khawatir jika pasien terus bertambah secara drastis, maka kita akan kekurangan dokter, perawat dan alat-alat. Padahal ini belum apa-apa, masih tahap awal fase endemik.

“Ini dua mingguan jumlahnya masih ratusan. Tapi mungkin ke depan jumlahnya bisa ribuan. Tapi nauzdubillahi min dzalik. Kalau kita melihat kesantaian kita itu persis di Italia. Yang santai dan rileks saja dan menganggap remeh. Lalu tiba-tiba melesat. Ini kedzoliman kalau kita menganggap remeh.”

Baca Juga :  RUU Omnibus Law Dinilai Mengancam HAM, Menindas Pekerja di Indonesia

Aa Gym berpesan agar, masyarakat keluar rumah hanya ketika darurat. Anggota keluarga dan anak-anak supaya tetap berada di rumah.

” Ini bahaya besar di depan. Kematian sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Itu haqqul yakin. Tapi ini bukan hanya bicara kematian. Tapi penyebaran yang luar biasa. Ini kapasitas rumah sakit kita terbatas. Perawat kita terbatas,” ungkapnya.

Korea Selatan, lanjutnya, itu tidak di- lockdown, tapi masyarakatnya disiplin. Setiap hari di Korea dichek 15 ribu orang. Kita sudah setengah bulan baru ratusan yang diperiksa.

Aa Gym merasa sedih banyak orang yang masih menyepelekan, menertawakan dan berkerumun di tempat umum. Padahal himbauan sudah jelas. Cukup di rumah aja. (rma)

Comment