Langkah Mudah Mengajarkan Anak Membaca Tanpa Mengeja

Kegiatan membaca dan menulis tentu makin akrab dengan si Kecil setelah ia bersekolah. Walau begitu, tak perlu dipaksa jika di usia 5 tahun si Kecil belum lancar membaca ya, Mums. Pada umumnya, anak akan mulai fasih merangkai huruf menjadi kata ketika sudah berusia 6 tahun.

Namun, tentu tak ada salahnya jika Mums sudah mulai mengajarkan membaca sedari sekarang. Tentu saja dengan cara yang menyenangkan dan terasa seperti bermain untuknya. Bahkan, mengajarkan si Kecil membaca tak selalu harus dengan mengeja, lho.

Penasaran bagaimana caranya? Simak, yuk, Mums!

1. Mendengar

Perlu Mums tahu, mendengar adalah keterampilan yang menjadi kunci untuk si Kecil belajar membaca. Dengan mendengar banyak kata, perlahan terbangun pengetahuan bagaimana kata tersebut ditulis, hingga akhirnya bisa dibaca.

Misal, kata “sapi”. Kata yang terdiri dari huruf “s”, “a”, “p”, “i” awalnya dikenali si Kecil melalui suara saat Mums mengucapkannya. Cara asyik yang bisa Mums coba agar ia senang mendengarkan permainan kata ini adalah:

  • Membuat suara keras, pelan, hingga lucu, sehingga ia tertarik untuk mengikutinya.

  • Ketika berjalan-jalan keluar rumah, suara apa saja yang terdengar? Coba ajak si Kecil untuk mengamati suara yang ia dengar, lalu beritahu bagaimana kata itu tertulis.

  • Menirukan suara binatang juga menjadi cara efektif agar si Kecil cepat menghafal nama binatang sekaligus cara menulisnya. Disertai dengan menirukan gerakan binatangnya juga jadi lebih menyenangkan, lho!

Baca juga: 5 Tips Membawa Si Kecil yang Gampang Mabuk Perjalanan

2. Bermain Rima Kata

Masih seputar mendengarkan, bermain kata dengan rima (sajak) juga membantu proses belajar membaca, Mums. Pasalnya, melalui kata berima, si Kecil bisa menikmati banyak kata dan kalimat.

Selain itu, rima efektif untuk proses belajar membaca karena enak didengar di telinga, yang mana ini adalah tahap penting pertama agar si Kecil tertarik untuk mendengarkan. Rima adalah jenis suara yang mudah dicerna otak, sebelum kata itu sendiri dipahami oleh si Kecil.

Melalui rima, Mums bisa menstimulasi proses belajar membaca si Kecil dengan:

  • Mengucapkan beberapa kata berima yang mudah ia temui sehari-hari. Contoh: cepat-lipat, ikan-makan, mama-sama, dan banyak lagi. Pastikan si Kecil ikut mengulang pengucapan kata berima ini, ya.

  • Perhatikan enggak Mums, kalau lirik lagu anak-anak pasti berima? Ya, salah satu tujuannya adalah untuk membantu proses belajar anak-anak. Nah, Mums bisa menghafalkan lagu favorit si Kecil saat ini dan nyanyikan bersama. Lalu, Mums bisa menekankan di lirik yang memiliki rima. Atau, pause di bagian yang bisa diisi dengan kata berima, dan ajak ia untuk mengisinya dengan kata yang memiliki akhiran sama.

Contoh: Balonku ada lima. Rupa-rupa…..

  • Coba cari kata yang memiliki rima sama dengan nama si Kecil, nama Mums, atau nama karakter kartun favoritnya.
Baca juga: Sudahkah Si Kecil Mendapat Imunisasi PCV?

3. Membacakan Buku

Untuk mengajari si Kecil membaca, tentu tak akan bisa dilepaskan dari kegiatan membaca buku. Mungkin Mums belum menyadari bahwa sebenarnya begitu banyak keahlian yang bisa dibangun melalui kegiatan sesimpel membacakan anak buku.

Ketika rutin membacakan buku, orang tua memiliki andil besar dalam membangun kemampuan si Kecil untuk memahami sebuah konsep dengan membaca, mengembangkan kosakatanya, dan membuatnya melihat proses bagaimana cara membaca. Namun, hal utama dari kegiatan ini adalah membentuk kebiasaan cinta membaca, yang bisa menjadi jembatan si Kecil untuk meraih kesuksesan.

Trik agar si Kecil betah mendengarkan Mums membacakan cerita adalah:

  • Pilih buku yang menstimulasi sensoriknya, seperti buku dengan fitur peek-a-boo, touch-and-feel, atau yang memiliki unsur kejutan (Misal: Sebuah gambar ditutup dan anak diajak untuk menebak terlebih dulu sebelum memberi tahu jawabannya).

  • Ajak si Kecil menjadi bagian dari cerita yang Mums bacakan. Biarkan ia menunjuk objek yang ada di buku atau bergantian meniru suara yang menjadi karakter di buku.

  • Agar membaca buku tak terasa membosankan, selingi dengan pertanyaan interaktif yang membuat mereka mau melihat buku.

Misal Mums sedang membacakan buku tentang pelaut, tanyakan kepada si Kecil mana kapal, apa warna laut, dan di mana pelaut berlayar. Aktivitas ini juga akan memperkuat kemampuan pemahaman si Kecil, lho.

Hal terpenting yang perlu Mums ingat, jangan membacakan buku yang berat atau membaca terlalu lama. Membacakan buku selama 10 menit sebanyak 2 kali sehari sebenarnya sudah cukup. Ciptakan kondisi yang menyenangkan selama membaca, sehingga suasana hati si Kecil tetap baik. Jadi, ia akan terus menantikan sesi membaca selanjutnya. (AS)

Baca juga: Mau Si Kecil Sukses Potty Training? Ini Rahasianya!

Sumber

Reading Eggs. Teach Kids to Read at Home.

Scholastic. Reading Guides.

Raise Smart Kid. How to Read to Children.

Comment