Geger, Pangeran Mahkota Saudi Arabia Dituding Culik Sepupunya Putri Basmah

KalbarOnline.com – Beredarya sebuah laporan terkait dugaan Pangeran Mahkota Saudi Arabia, Mohammed bin Salman menculik sepupunya, Putri Basmah binti Saud bin Abdulaziz, yang telah hilang selama lebih dari setahun bikin geger.

Informasi itu disampaikan surat kabar ABC Spanyol, dan dikutip PressTv. Media tersebut menulis jika sang putri, seorang kritikus keluarga kerajaan dan advokat untuk hak-hak wanita, ditahan di Penjara al-Hayer sejak ia diculik pada Februari tahun lalu.

Koran itu merilis rekaman yang konon direkam oleh sistem pengawasan yang memperlihatkan delapan pria menunggu sang putri di luar lift di istananya di Jeddah pada 28 Februari 2019. Beberapa anggota kelompok itu kemudian terlihat memperhatikan kamera dan berusaha untuk menonaktifkan CCTV yang ada.

“Sejak itu, dia telah ditahan di sel 108 di Wing B di mana dia diizinkan untuk menghubungi keluarganya seminggu sekali,” kata harian itu mengutip sumber yang dekat dengan sang putri, seraya menambahkan bahwa keluarganya tidak tahu kapan dia akan dibebaskan.

Sumber itu mengatakan sang putri diculik “dengan tuduhan berusaha melarikan diri dari negara” dengan putrinya. Dia akan melakukan perjalanan ke Swiss untuk perawatan medis. Akhir tahun lalu, Deutsche Welle Jerman melaporkan bahwa Putri Basmah dilarang meninggalkan negara itu pada 18 Desember 2018 bersama ditemani putrinya, meskipun untuk perawatan medis mendesak seperti yang diminta oleh dokternya di Swiss.

Baca Juga :  Gubernur Jawa Timur Khofifah Terpapar Covid-19

“Pesawat dan putri tidak diizinkan pergi meskipun memiliki izin untuk terbang keluar dari Jeddah,” DW menambahkan, mengutip dokumen yang telah dilihatnya.

Putri Basmah kembali ke Arab Saudi pada tahun 2016 setelah dibantu Putra Mahkota Mohammed bin Nayef dan campur tangan raja untuk mengamankan kembalinya dia. Sang putri menuntut agar Raja Salman mengembalikan tanah luas milik ayahnya, mendiang Raja Saud bin Abdulaziz, di kota Taif, dan uang senilai dua miliar dolar yang disimpan di rekening bank Swiss.

ABC mengutip sumber yang dekat dengan bin Nayef yang mengatakan bahwa sang putri mungkin tetap berada di penjara dengan keamanan maksimum sampai dia menyerahkan klaim atas harta ayahnya.

Baca Juga :  BPS Nyatakan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen

Sementara itu, sumber yang dekat dengan Putri Basmah mencurigai bahwa penahanannya adalah bagian dari tindakan keras yang dipimpin oleh Mohammed bin Salman terhadap kritiknya di antara keluarga kerajaan.

Sejumlah elit bangsawan Saudi dan yang lainnya baru-baru telah ditangkap, sehingga mendorong spekulasi bahwa putra mahkota Saudi mungkin berusaha untuk lebih mempererat cengkeramannya pada kekuasaan menjelang kemungkinan kenaikan takhta dalam waktu dekat.

Kembali pada tahun 2017, Mohammed bin Salman diduga menggulingkan Mohammed bin Nayef dalam satu dorongan misi rahasia agar kelak menjadi putra mahkota. Pada tahun yang sama, puluhan pejabat tinggi Saudi dan tokoh-tokoh juga ditahan atas perintah bin Salman dan ditempatkan di hotel mewah Ritz-Carlton di bawah pengamanan ketat atas tuduhan korupsi.

Penahanan itu dilakukan dengan tindakan keras yang diyakini secara luas bertujuan untuk mengkonsolidasikan kekuatan Mohammed. Pembersihan itu terjadi setelah pertemuan ulama, penulis, ekonom, dan tokoh masyarakat Muslim sebelumnya.[asa]

Comment