6 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Merusak Lingkungan

Kampanye back to nature, atau go green, membuat orang mulai sadar dan peduli untuk lebih melestarikan lingkungan. Terbukti, sudah banyak orang yang menggunakan sedotan stainless dan mengurangi sampah plastik. Apakah itu cukup? Ternyata, masih banyak kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan. Boros listrik, adalah salah satunya.

Kira-kira kebiasaan apa lagi yang dapat merusak lingkungan, tanpa kita sadari? Ayo cek, jangan-jangan Geng Sehat terbiasa melakukannya!

Baca juga: Survei Global: Konsumen Belum Maksimal Daur Ulang Kemasan

Kebiasaan yang Tanpa Disadari Merusak Lingkungan

Jika Kamu memiliki salah satu kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan seperti yang disebutkan di bawah ini, mulai sekarang sebaiknya dikurangi atau ditinggalkan:

1. Sering beli jeans baru

Bagi Kamu yang suka beli jeans baru, tahu enggak bagaimana proses pembuatan celana ini? Membuat satu jeans saja dibutuhkan banyak pestisida dan insektisida untuk menanam kapas. Kemudian, sangat banyak air, energi, dan zat kimia yang digunakan dalam proses pembuatan material hingga diolah menjadi denim. Menurut penelitian, dibutuhkan 1500 liter air untuk memproduksi satu pasang jeans. 1500 liter air itu sama dengan 396 galon!

2. Tidak mematikan komputer

Masih banyak orang yang punya kebiasaan tidak mematikan komputer karena mau dipakai beberapa jam lagi. Padahal, membiarkan komputer menyala saat tidak dipakai tidak hanya menambah beban daya listrik Kamu saja, melainkan juga merusak lingkungan. Inilah mengapa tidak mematikan komputer termasuk kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan.

Baca Juga :  Mencegah COVID-19, Tunda Dulu Membawa Si Kecil ke Dokter Anak

3. Minum kopi

Bagi penggemar kopi, rasanya sulit untuk tidak minum kopi dalam sehari, khususnya para pekerja kantoran. Kafein seringkali dibutuhkan untuk meningkatkan konsentrasi saat bekerja. Namun, tahukah Kamu bahwa kebiasaan minum kopi ini bisa merusak lingkungan?

Sustainable Business Toolkit membuat laporan, akibat semakin banyak permintaan pasar untuk kopi, semakin luas hutan yang ditebas dan dijadikan lahan perkebunan. Selain itu, proses pengolahan kopi juga menyebabkan produksi limbah yang semakin merusak lingkungan.

Baca juga: 9 Penyakit yang Disebabkan oleh Pencemaran Lingkungan

4. Mencuci selambar baju menggunakan mesin

Mesin cuci memang sangat membantu kehidupan karena praktis. Namun, kalau baju yang ingin dicuci hanya satu atau dua lembar saja, sebaiknya cuci dengan tangan saja, daripada menggunakan mesin cuci. Selain boros listrik, mencuci baju terlalu sering menggunakan mesin cuci juga bisa merusak lingkungan.

5. Belanja online

Belanja online memang sangat nagih ya Gengs! Bagaimana tidak. Kamu tinggal pilih, bayar, dan barang dikirimkan ke alamat. Belanja online juga lebih hemat karena harganya jauh lebih murah. Namun ternyata, belanja online juga termasuk kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan.

Baca Juga :  Murah Meriah, Jambu Biji Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah

Menurut penelitian, belanja secara online sudah mulai memiliki dampak negatif serius terhadap lingkungan. Vox melaporkan bahwa gas emisi dari kendaraan pengantar barang kiriman kepada pelanggan meningkatkan jumlah polusi gas emisi di udara.

6. Boros menggunakan tisu (selampai)

Tahukah Kamu bahwa untuk membuat 3.2 juta ton tisu saja harus ada 54 juta batang pohon yang ditebang? Jadi, bayangkan saja berapa ratus juta pohon yang perlu ditebang untuk memenuhi permintaan raturan juta masyarakat di seluruh dunia.

Hal ini tentunya menyebabkan hilangnya jutaan hektar hutan yang merupakan paru-paru udara. Padahal, kayu hutan bukan hanya dibutuhkan sebagai bahan pembuatan tisu saja. Hutan memiliki fungsi lain yang lebih penting, yaitu sebagai penyerap karbon. Inilah mengapa sering pakai tisu termasuk kebiasaan yang tanpa disadari merusak lingkungan. (UH)

Baca juga: Inilah 4 Rahasia Jadi Lebih Sehat Sekaligus Menjaga Lingkungan!

Sumber:

Bustle. Things That Are Bad For The Environment That You Do Every Day. April 2018.
Business Insider. 7 brands that make sustainable jeans using organic cotton and eco-friendly production methods. Agustus 2019.
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim – Kementerian Lingkungan Hidup dan KehutananKurangi. Penggunaan Tisu.

Comment