Categories: Nasional

Sebut Hak Buruh Dipangkas, Giliran Mahasiswa Bikin Aksi Tolak Omnibus Law

KalbarOnline.com, MAKASSAR — Aksi protes penolakan Omnibus Law yang digelar oleh mahasiswa di Makassar kembali dilakukan, Jumat (13/3/2020).

Dalam aksi itu, empat orang mahasiswa menghiasi tubuhnya dengan cat warna merah dan hitam. Mereka memperagakan sebuah teatrikal, yang berkaitan dengan nasib kaum buruh jika aturan Omnibus Law diterapkan.

Aksi tersebut juga sempat diwarnai adu mulut antara mahasiswa dan aparat kepolisian, yang mengawal aksi tersebut.

Arus lalu lintas di jalan Sultan Alauddin (Perbatasan Gowa – Makassar) pun tak terelakkan. Kendaraan yang melaju dari arah Kabupaten Takalar, maupun dari arah jalan A. P Pettarani terhambat.

Tuntutan mereka ditulis dalam spanduk putih, yang dibentangkan dalam spanduk tersebut. Suara lantang pun terdengar dari orator yang berorasi di simpang empat tersebut.

“Rancangan Undang-undang ini akan menjadi UU yang akan memangkas jaminan sosial, pesangon terhadap tenaga kerja. Rancangan ini akan mengurangi hak progatif oleh perusahaan dalam mengatur pesangon dan jaminan sosial,” kata Jenderal Lapangan, Muh Nur Hidayat di lokasi, Jumat (13/3/2020).

Olehnya itu, massa dari Front Masyarakat Berlawan menolak mentah-mentah Omnibus Law Cipta Kerja di Indonesia.

Aksi serupa juga terjadi di depan kantor Gubernur Sulsel, jalan Urip Sumohardjo, pada Rabu, (11/3/2020) kemarin.

Ratusan massa dari kaum buruh di Makassar meneriakkan penolakannya terhadap Omnibus Law Ciptq Kerja.

Toa, speaker, dan sejumlah alat pengeras suara lainnya menjadi alat mereka untuk menyampaikan orasi mereka. Mereka menyinggung pekerja asing yang bebas masuk ke Indonesia, dan menyingkirkan pekerja lokal.

“Tenaga kerja asing bebas masuk. Tidak semua pekerja asing bisa dipekerjakan. Ada job-job tersendiri. Hari ini kita tolak karena merugikan rakyat Indonesia,” tegas Juru Bicara Gerakan Rakyat Menolak (Geram) Revisi UU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka), Andi Mallanti di lokasi.

Massa berdiri dan berteriak di depan pintu gerbang kantor orang nomor satu di provinsi Sulawesi Selatan tersebut.

Di sana, aparat kepolisian gabungan berjaga-jaga di pintu gerbang tersebut. Aksi tersebut juga membuat arus lalulintas menjadi macet. (Agus)

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Terpilih Aklamasi, Daniel Tangkau Lanjut Pimpin Ikadin Kalbar 2024 – 2028

KalbarOnline, Pontianak – Daniel Edward Tangkau kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Provinsi…

3 hours ago

Ramai-ramai Kritik Hasyim Asy’ari, Statemen Anggota Dewan Boleh Nyalon Pilkada Bisa Jadi Problem Demokrasi dan Konstitusional

KalbarOnline, Nasional - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengkritik argumentasi Ketua KPU RI, Hasyim…

3 hours ago

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

20 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

20 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

22 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

23 hours ago