Tak Cuma Covid-19, DPR Juga Ingatkan Pemerintah Perlu Waspada KLB DBD

KalbarOnline.com – Terkait dengan perkembangan persebaran virus corona (Covid-19) yang trennya semakin meningkat dan meluas, perlu ada peningkatan kewaspadaan dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia.

Sebagaimana diketahui, kasus terburuk dalam penyebaran virus corona (Covid-19) terjadi di Italia dan Iran. Negara Italia mengkarantina lebih dari 16 juta warganya, dengan tingkat kematian akibat virus ini yang semakin meningkat. Sementara, Iran juga mengalami hal yang sama, dengan persebaran yang lebih luas.

Namun, Anggota Komisi IX DPR M Nabil Haroen mengingatkan agar Pemerintah juga harus waspada dengan meningkatnya kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Jangan sampai, terang dia, sibuk mengurus Covid-19, tapi melupakan bahaya nyata tren meningkatnya kasus DBD.

“Data terakhir, lebih 16 ribu kasus dari Januari hingga Maret 2020 ini, dengan jumlah korban meninggal sekitar 100 pasien. Kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Sikka, NTT, dengan jumlah kasus 1.195 (per 10 Maret 2020), dengan korban meninggal 14 orang. Di antara penyebabnya selain kurangnya program berkelanjutan, juga minimnya prasarana obat-obatan untuk menangani pasien,” kata Nabil di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Baca Juga :  Kemenag: Penguatan Kompetensi 8000 Penceramah Segera Berjalan di Daerah

Politisi PDI-Perjuangan ini pun meminta masyarakat tidak panik, namun harus bersiap. Dimana, kata dia, persiapan yang baik adalah mengurangi aktifitas pertemuan fisik dengan banyak orang, serta meningkatkan ketahanan fisik agar tidak mudah terjangkit penyakit dan virus.

“Tapi, tidak perlu panik ataupun histeris. Persiapan yang tepat sasaran dan update informasi yang benar, merupakan cara terbaik untuk menghindari bencana dalam skala yang lebih besar,” tegasnya.

Anggota Komisi IX DPR lainnya, Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah tidak cuma fokus penanganan COVID-19 alias virus Corona. Sebab, penyakit demam berdarah juga masuk tingkat mengkhawatirkan. “Jangan terlena dengan COVID-19, karena DBD ini juga sudah KLB (kejadian luar biasa) kondisinya,” tegas Kurniasih.

Baca Juga :  Demi Keselamatan Anggota Dewan, PKS dan Hanura Sepakat Pilwagub DKI Ditunda

Berdasarkan data yang ada, sambung Kurniasih, korban meninggal karena DBD sudah cukup banyak, dengan jumlah pasien belasan ribu lebih. “Ini lebih banyak dari pasien COVID-19 dan juga korban dari COVID-19,” analisa politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Melihat kondisi tersebut, ia menyarankan agar Pemerintah berbagi tugas dalam melakukan pemantauan penanganan DBD dan virus Corona.  “Kami berbagi tugas, siapa supervisi COVID-19, siapa supervisi DBD dan kami minta pemerintah benar-benar harus serius memperhatikan kesehatan masyarakat dari segi macam jenis virus,” tutupnya.[asa]

Comment