Mums, Jangan Lupakan Kesehatan Gigi dan Mulut Si Kecil

Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk dilakukan, bahkan perlu diajarkan pada anak sedini mungkin. Pasalnya, meski pada awalnya gigi anak masih merupakan gigi susu, gigi yang tidak terawat bisa menjadi cikal bakal permasalahan mulut di masa mendatang.

Melihat pentingnya merawat gigi anak, AkuIkiIbu mengadakan event parenting class bertajuk “Merawat Gigi Anak dari Rumah Hingga ke Dokter Gigi” pada Sabtu, 7 Maret 2020 lalu di Dekoruma Experience Center, Jakarta.

Baca juga: Ini Dia! 5 Tips Merawat Gigi Bayi

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Susu Si Kecil

Merawat kesehatan mulut si Kecil perlu dilakukan sejak usia 0 bulan alias sebelum giginya tumbuh. Ya, meskipun gusinya belum ditumbuhi gigi, gusi yang tidak terawat dan kotor bisa menyebabkan iritasi.

“Sejak 0 bulan, rongga mulut anak harus dibersihkan. Caranya, usap lidah dan gusi dengan kasa dan air matang hangat 2 kali sehari, pagi dan malam hari,” jelas drg. Stella Lesmana, Sp. KGA. Selain gusi, lidah yang tidak dibersihkan juga dapat menjadi berjamur akibat sisa susu yang menempel tebal dan tidak dibersihkan. Menjaga kebersihan area mulut si Kecil sejak dini akan memberinya pemahaman akan pentingnya hal tersebut. Jadi, ia pun akan menerapkan kebiasaan ini hingga dewasa.

Usia mulai tumbuh gigi susu pada anak sebenarnya bervariasi. Beberapa anak baru mulai tumbuh gigi pada usia 14-15 bulan, tetapi ada pula yang tumbuh pada usia 12 bulan ke bawah. Gigi susu yang tumbuh pada anak umumnya berjumlah 20. “Biasanya kalau 12 bulan ke bawah, gigi susu yang tumbuh cenderung satu-satu. Sedangkan kalau usia 12 bulan ke atas, bisa sekali tumbuh 2 gigi,” ujar dokter Stella.

Baca Juga :  Ada yang Baru di Jadwal Imunisasi Si Kecil. Cek, Yuk!

Meskipun gigi susu nantinya akan tanggal dan digantikan oleh gigi tetap, bukan berarti Mums membiarkan si Kecil untuk tidak merawatnya. Sebaliknya, merawat gigi susu sangat penting dilakukan untuk menghindarkan masalah, salah satunya adalah gigi berlubang.

Menurut drg. Stella, penyebab gigi susu berlubang pada anak sifatnya multifaktoral, di antaranya mengonsumsi makanan manis dan lengket, kebiasaan sikat gigi yang salah, kandungan pasta gigi yang digunakan tidak berfluoride, kuantitas air liur yang terlalu sedikit, struktur gigi, serta waktu dan cara menyikat gigi yang salah.

“Baik gigi tetap maupun gigi susu jika ada lubang harus segera ditambal”, tambah drg. Stella. Lubang pada gigi susu yang dibiarkan akan membuat kerusakannya semakin dalam. Akibatnya, dapat terbentuk abses atau kumpulan nanah yang menyerupai seriawan atau jerawat di gusi.

Untuk anak berusia 1 tahun ke atas, merawat gigi susu bisa dilakukan dengan cara mengajarkannya menggunakan sikat gigi. Berikan ia sikat gigi khusus anak dan ajak ia untuk menyikat giginya sendiri.

Namun, orang tua harus tetap memeriksa dan menyikat gigi si Kecil lagi. Hal ini karena anak berusia 1 tahun belum memiliki gerakan motorik yang stabil. Artinya, gerakan menyikat gigi yang bisa dilakukannya hanya sebatas kanan dan kiri, belum tentu mencapai bagian belakang gigi.

Selain itu, anak-anak juga cenderung terburu-buru ketika menyikat gigi karena ingin bermain atau ingin menunjukkan ia sudah mandiri. Oleh karena itu, penting bagi orang tua agar memeriksa kembali mulut dan gigi si Kecil setelah ia menyikatnya sendiri.

Baca Juga :  Mengapa Anak Takut Tidur Sendirian?
Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi Anak

Tips Ajak Anak agar Mau Menyikat Gigi

Menjaga kesehatan gigi dan mulut penting untuk diajarkan kepada anak, mengingat gigi adalah bagian penting untuk mengunyah makanan. Gigi yang tidak terawat bahkan berlubang bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan akhirnya kehilangan nafsu makan. Padahal, asupan nutrisi dari makanan dan minuman itulah yang membantnya untuk bertumbuh dan berkembang.

Maka dari itu, orang tua sebagai role model anak perlu memberikan contoh kebiasaan menyikat gigi. “Supaya anak mau menyikat gigi, orang tua bisa mengajaknya menyikat gigi bersama atau bergantian saling menyikati. Atau, bisa juga carikan sikat gigi yang lucu dan pasta gigi dengan rasa kesukaannya,” kata drg. Stella. Selain itu, orang tua juga bisa memanfaatkan buku, video, atau lagu bertema menyikat gigi, sehingga anak dapat mengerti pentingnya hal tersebut.

Damar Wijayanti, Montessori Parenting Practicioner, juga berbagi beberapa tips untuk mengajak anak menyikat gigi berdasarkan pengalamannya bersama sang Buah Hati. Ia membuat momen menyikat gigi menjadi menyenangkan dengan melakukan permainan atau play pretend, serta membiarkan anak menentukan pilihannya sendiri, mulai dari sikat gigi, pasta gigi, hingga cara menyikat gigi yang menurutnya paling nyaman. (AS)

Baca juga: 5 Fakta Mengenai Kesehatan Gigi Anak

Sumber

Liputan GueSehat dalam Event “Merawat Gigi Anak dari Rumah Hingga ke Dokter Gigi”.

Comment