Categories: KetapangPontianak

Satu WNA di Ketapang Jalani Perawatan di Ruang Isolasi RSUD Soedarso Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Satu WNA di Ketapang yang sebelumnya sempat dirawat di RSUD Agoesdjam Ketapang lantaran mengidap gejala mirip virus corona, saat ini sedang menjalani perawatan di ruang isolasi penanganan suspek corona. WNA ini tiba di RSUD Soedarso Pontianak pada Kamis (5/3/2020) dini hari. Yang bersangkutan sendiri dirujuk dari Ketapang ke RSUD Soedarso Pontianak pada Rabu (4/3/2020) kemarin. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson saat diwawancarai awak media, Kamis (5/3/2020).

“Kami merawat pasien rujukan dari Ketapang. Pasien ini adalah, WNA yang bekerja di Ketapang. Dia sudah berada di Ketapang sejak 6 bulan terakhir. Namun pada 29 Februari kemarin mengalami demam, batuk, sesak nafas dan diare,” tukasnya.

“Kemudian dirujuk RSUD Agoesdjam Ketapang kemarin (Rabu (4/3/2020). Dini hari (Kamis (5/3/2020) sudah di RSUD Soedarso. Kita masukan kriteria pasien dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi. Hasil pemeriksaan laboratorium juga sudah kami lakukan dan sudah dikirim ke Puslitbangkes Kemenkes RI. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan mendapat konfirmasi mengenai status dari pasien yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso ini,” tandasnya.

Selain merawat WNA tersebut, RSUD Soedarso Pontianak saat ini sedang merawat pasien dengan kriteria pasien dalam pengawasan Covid-19 alias virus corona lainnya di ruang isolasi penanganan suspek corona.

Selain WNA itu, satu pasien lainnya yakni wanita berusia 20 tahun yang merupakan warga Pontianak. Yang bersangkutan kata dia, mengalami batuk, pilek dan demam. Selain itu juga memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (Singapura) 14 hari terakhir.

“Ada satu wanita. Dia pulang dari Singapura pada tanggal 16 Februari 2020. Dari Singapura ke Batam lalu ke Pontianak. Kemudian pasien ini mengalami batuk, pilek dan demam. Pernah berobat ke Puskesmas tapi tidak sembuh. Oleh orang tuanya dibawa ke RSUD Soedarso. Setelah kita anamnesis, memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (Singapura) 14 hari terakhir, makanya kita masukan dalam ruang isolasi dan masuk kriteria pasien dalam pengawasan,” jelas Harisson.

Terhadap wanita ini, Harisson mengungkapkan, telah diambil sampel lendir dari tenggorokannya dan sudah dikirim ke Puslitbangkes Kemenkes RI.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan menerima hasil laboratorium untuk dua pasien ini,” harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Agoesdjam Ketapang saat ini masih melakukan perawatan intensif terhadap seorang warga negara asing (WNA) berjenis kelamin laki – laki asal Tiongkok yang diduga terpapar virus corona, Rabu (4/3/2020).

Diketahui WNA yang datang sendiri ke RSUD dr Agoedjam Ketapang dengan ditemani oleh seorang penerjemahnya itu merupakan tenaga kerja asing (TKA) di PT BSM New Material. WNA tersebut masih dalam perawatan di ruang isolasi RSUD dr Agoesdjam Ketapang.

Direktur RSUD dr Agoesdjam Ketapang, dr Herman melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Agoesdjam Ketapang, Dokter Feria Kowira mengatakan kalau pihaknya telah melakukan sejumlah pemeriksaan dan tindakan standar pasien terduga terpapar virus corona terhadap pasien tersebut.

“Dugaan masih virus saja, pasiennya warga negara Tiongkok,” katanya saat menggelar konferensi pers di RSUD dr Agoesdjam Ketapang, Rabu (4/3/2020).

dr Feria Kowira menyebutkan kalau dari hasil pemeriksaan pihaknya, kondisi pasien tersebut dalam keadaan sehat dan tidak menunjukan tanda tanda terinfeksi novel Coronavirus (2019 n-CoV).

“Dari hasil rongsen dan keterangan dokter radiologi kita masih dikatakan dalam keadaan baik tidak menunjukan tanda tanda fenomania,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan kalau saat ini pasien tersebut masih tetap mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSUD dr Agoesdjam Ketapang sesuai dengan prosedur penanganan medis.

“Sesuai dengan prosedur kita rawat dengan baik sesuai dengan protap yang ada di rumah sakit ini. Saat ini kita lagi menunggu swab atau usap tenggorokan untuk di uji di laboratorium di Pontianak,” jelasnya.

Untuk itu ia berharap kepada masyarakat Ketapang agar tetap tenang dan tak perlu khawatir serta tidak mudah perayaan dengan informasi yang beredar di media sosial karena pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang saat ini terus melakukan upaya pencegahan terhadap gejala gejala virus tersebut.

“Diimbau kepada masyarakat supaya tetap tenang karena saat ini rumah sakit dan Dinas  Kesehatan) bersatu padu supaya tidak terjadi, ada gejala tetap kami kerja sesuai dengan prosedur,” tandasnya. (Fai/Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

TP PKK Pontianak Gelar Halal Bihalal

KalbarOnline, Pontianak - Masih dalam suasana Idul Fitri, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak menggelar…

13 mins ago

Usul Pekan Budaya LPM Jadi Agenda Tetap

KalbarOnline, Pontianak - Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota…

15 mins ago

Ani Sofian Lantik Zulkarnain Jadi Pj Sekretaris Daerah Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian melantik Zulkarnain sebagai Pj Sekretaris Daerah…

20 mins ago

Dinkes Pontianak Ungkap Sejumlah Penyakit yang Berpotensi KLB Tahun Ini

KalbarOnline, Pontianak – Upaya pencegahan penyakit terus menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas…

22 mins ago

Jumlah Jemaah Haji Asal Pontianak Terbanyak se-Kalbar, Termuda Berusia 20 tahun, Tertua 86 tahun

KalbarOnline, Pontianak - Jumlah jemaah haji dari Kota Pontianak mendominasi dari kabupaten/kota yang ada di…

24 mins ago

Bupati Ketapang Hadiri Acara Hari Ketiga Peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati

KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara hari ketiga peresmian Balai Kepatihan Jaga…

3 hours ago