Categories: Pontianak

Dewan Dukung Langkah Gubernur Larang WN China Masuk Kalbar

Antisipasi penyebaran virus corona

KalbarOnline, Pontianak – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Suib mendukung langkah Gubernur Sutarmidji yang melarang warga negara China dan warga negara lain yang terpapar virus corona untuk berkunjung ke Kalbar dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona di Kalbar.

“Saya sebagai anggota DPRD Kalbar menyambut positif. Itu sebenarnya juga kami tunggu-tunggu,” ujarnya.

Karena, kata Suib, jika langkah tersebut tak segera diambil, tentu akan sangat beresiko. Terlebih lagi, sampai saat ini juga belum ditemukan vaksin virus corona.

“Lebih baik kita antisipasi sebelum hal yang tidak kita inginkan terjadi. Karena sampai hari ini, vaksin untuk virus corona juga belum ditemukan, maka ini langkah yang bagus. Kami sebagai anggota DPRD mendukung hal itu. Langkah tegas Gubernur sangat kita apresiasi, ” tukasnya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalbar ini tak menampik, larangan tersebut di satu sisi tentu akan berpengaruh pada sisi ekonomi terutama pada sektor pariwisata. Terlebih lagi, kata Suib, saat ini bertepatan dengan momen Cap Go Meh.

“Memang satu sisi berpengaruh, terutama dari sektor pariwisata, dari nilai pemasukkan visa terutama. Tapi ini demi menjaga kesehatan warga kita (Kalbar), apalagi ini berkaitan dengan ancaman nyawa. Sebaiknya ya sudah sementara kita stop dulu. Lebih baik kita menjaga kesehatan warga kita dari pada – dari pada. Inikan antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan terjadi, dari pada dibiarkan masuk, terjangkit bawa virus. Jadi lebih besar mudaratnya. Tak masalah tahun ini pemasukan dari wisata berkurang, tidak masalah,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sutarmidji menegaskan bahwa pihaknya sementara waktu ini melarang warga negara China ke Kalimantan Barat. Langkah ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona masuk ke Kalbar.

“Yang jelas tak boleh, yang sudah pasti warga China daratan itu tak boleh. Ini langkah antisipasi. Bukan hanya warga negara China tapi siapapun yang datang dari China,” ujarnya saat diwawancarai usai melantik puluhan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar, Senin (3/2/2020).

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini turut menegaskan bahwa larangan tersebut juga berlaku untuk warga negara lain yang terpapar virus corona.

“Prioritas kedua yaitu dari negara yang sudah terpapar corona, itu juga tak boleh. Kemudian kapal-kapal yang dari China atau negara lainnya, juga harus dipastikan dulu kondisi ABK-nya sehat, baru boleh merapat ke pelabuhan untuk bongkar muat, kalau belum dipastikan kondisi kesehatannya, tak boleh,” tegasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tunaikan Salat Id di Mujahidin, Pj Gubernur Harisson Ajak Masyarakat Kalbar Teladani Nabi Ibrahim

KalbarOnline.com - Ribuan masyarakat muslim di Provinsi Kalimantan Barat memadati halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak…

5 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Rapat Pimpinan BKOW Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka Rapat Pimpinan Badan Kerjasama Organisasi…

6 hours ago

Pj Gubernur Harisson Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 bersama Presiden Joko Widodo

KalbarOnline, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian…

6 hours ago

Wujudkan Iklim Demokrasi Lebih Baik, Pemprov Kalsel Apresiasi PLN Gelar UKW PWI Se-Kalimantan

KalbarOnline, Kalsel - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan…

6 hours ago

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

16 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

21 hours ago