Antisipasi Masuknya Virus Corona Ke Ketapang, KKP Cek Kesehatan WNA Asal China

KalbarOnline, Ketapang – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak melalui perwakilannya di Ketapang melakukan pengecekan kesehatan terhadap Warga Negara Asing (WNA) asal China yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal yang masuk ke wilayah Ketapang.

Pemeriksaan intensif tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran dan pencegahan masuknya virus corona di Kabupaten Ketapang yang dibawa oleh WNA khususnya yang berasal dari China.

Koordinator Wilayah Kerja Ketapang KKP Kelas II Pontianak, Dr Riri mengatakan, pada Januari ini sudah ada 11 kapal pengangkut hasil tambang seperti dari perusahaan Laman Mining dan perusahaan lainnya dari China yang masuk ke laut Teluk Melano dan laut Sungai Tolak. Di dalam satu kapal tersebut rata-rata memiliki 20 hingga 25 orang ABK.

Baca Juga :  Kesbangpol Ketapang Gelar Rakor Penyusunan Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial

“Semua WNA yang bekerja sebagai ABK di kapal yang masuk sudah kita periksa. Sejauh ini semua yang telah kita periksa dalam kondisi sehat dan aman.Untuk di perairan Kendawangan pun sudah juga dilakukan pemeriksaan dari perwakilan diwilayah sana dan mereka juga sudah bergerak,” katanya, Rabu (29/1/2020).

Riri juga menyebut, dalam melakukan pemeriksaan pihaknya bersama sama dengan pihak Imigrasi dan Bea Cukai untuk naik keatas kapal. Namun, kali ini pihaknya yang terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kondisi diatas kapal guna memastikan kondisi telah steril dengan menggunakan peralatan masker khusus dan pengukur suhu tubuh.

“Untuk kapal-kapal dari luar ini memang mereka setiap masuk wajib melapor dan wajib kita periksa. Untuk kondisi saat ini tentu SOP pemeriksaan berbeda, karena kita juga minta data pada agen kapal mengenai apakah ada ABK yang sakit, jumlah ABK, serta surat keterangan sepuluh pelabuhan terakhir yang dikunjungi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Imigrasi Ketapang Gelar Rapat Koordinasi Pengawasan Orang Asing

Ia menambahkan kalau untuk kondisi saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan menggunaman peralatan yang berbeda seperti menggunakan masker N95, sarung tangan khusus, pengukur suhu badan serta telah menyiapkan peralatan evakuasi yang dapat digunakan jika ditemukan suspect corona.

“Untuk peralatan evakuasi kita ada 17 alat pelindung diri (APD-red) yang kita siapkan, dan ruangan isolasi infonya sudah ada disiapkan di RSUD Ageosdjam, namun meskipun sampai saat ini belum ada ditemukan suspect corona kita terus melakukan berbagai upaya pencegahan termasuk sosialisasi bersama pihak terkait mengenai kesiapan penanganan yang akan digelar Jumat ini,” tandasnya. (Adi LC)

Comment