Rencana Pembangunan Harus Jangka Panjang, Midji : Kalau Bisa 50-100 Tahun

KalbarOnline, Pontianak – Dalam pertemuannya bersama Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Surya Tjandra, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengaku turut mendiskusikan mengenai rencana pembangunan infrastruktur Kalbar ke depannya. Di mana menurutnya, proses pembebasan lahan guna pembangunan infrastruktur harus dipikirkan secara jangka panjang.

“Misalnya untuk pembangunan outering road, untuk proses pembebasan lahannya harus dipikirkan secara jangka panjang, kalau bisa sampai 50 hingga 100 tahun ke depan, jangan pikir dua tahun lagi kiamat. Karena jika tidak disiapkan dari sekarang, maka harga tanah untuk pembebasan lahan akan semakin tinggi setiap tahun dan ini jelas akan menghambat proses pembangunan,” ujarnya, Selasa (28/1/2020).

Lantaran tidak ada perencanaan jangka panjang, diungkap Midji, pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit untuk pembebasan lahan. Misalnya, kata dia, pembangunan jembatan Landak II dan rencana pembangunan jembatan Kapuas II gandeng.

Baca Juga :  Tiga Daerah di Kalbar Masuk Zona Hijau Tapi Semu

Padahal, menurut Midji, jika sebelumnya direncanakan pembangunan jangka panjang, lahan di sekitar kawasan itu harusnya sudah dibebaskan sejak lama.

Baca Juga :  Pembukaan Pameran Pesparawi Nasional XII Ajang Perkenalkan Produk Kalbar

“Bayangkan, untuk pembebasan lahan jembatan Landak II saja, harus menghabiskan angaran Rp120 miliar, untuk pembebasan lahan jembatan Kapuas II gandeng juga harus menghabiskan anggaran puluhan miliar. Ini yang menjadi PR kita ke depan, agar permasalahan lahan ini tidak menjadi penghambat untuk pembangunan,” tandasnya. (Fai)

Comment