Tak Hanya Jadi Nomor Satu, Bank Pasar Harus Berikan Manfaat Besar

HUT ke-56, Wali Kota Minta Bank Pasar Terus Berinovasi

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta Perusahaan Umum Daerah (PUD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Pasar Kota Pontianak tidak hanya sekadar mendapatkan nasabah dan keuntungan semata, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang.

“Saya berharap Bank Pasar tidak hanya menjadi BPR nomor satu di Pontianak, tetapi juga bisa memberikan manfaat yang besar bagi warga Kota Pontianak,” ujarnya saat menghadiri Ulang Tahun ke-56 Bank Pasar di Cafe Kopi Bang Edi, Rabu (18/12/2019) malam.

Ia juga mendorong Bank Pasar harus mampu menangkap peluang terutama dalam menjalankan fungsi sosialnya untuk membantu dan proaktif mendatangi para pelaku usaha mikro yang memiliki potensi awal. Menurut data Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, tercatat sekitar 7 ribu pelaku UMKM yang terdaftar. Jumlah tersebut merupakan peluang bagi Bank Pasar untuk hadir di tengah-tengah para pelaku UMKM. Apalagi, bank-bank konvensional memberikan tawaran kemudahan bagi nasabahnya seperti fasilitas ATM yang tersebar di berbagai titik.

“Bank Pasar harus menangkap peluang untuk mengakomodir para pelaku UMKM,” sebutnya.

Menurut Edi, sesuai dengan tugas dan fungsinya, peran Bank Pasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta bersinergi dengan bank-bank lainnya untuk menggerakkan perekonomian. Latar belakang berdirinya Bank Pasar ini satu diantaranya membantu UMKM serta untuk mencegah masyarakat terjerat dalam pinjaman dari rentenir.

Baca Juga :  Ekspansi ke Kalimantan, Dailybox Group Resmikan Gerai Pertamanya di Pontianak

Hal ini didengarnya langsung dari pelaku UMKM yang mengalami kesulitan modal dan kemudian terpaksa meminjam uang dengan rentenir untuk modal usaha. Terjeratnya mereka dengan tawaran rentenir karena kemudahan dan cepatnya proses peminjaman meskipun mereka tahu bunga yang harus dibayarkan lebih besar dari yang berlaku di perbankan.

“Di sinilah peran Bank Pasar dalam rangka membantu permodalan bagi pelaku UMKM dengan prinsip pinjaman cepat, proses mudah dan lancar,” imbuh dia.

Dirinya juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-56 kepada BPR Bank Pasar sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah naungan Pemerintah Kota Pontianak yang berdiri sejak tanggal 18 Desember 1963 silam.

“Saya ucapkan selamat ulang tahun ke-56 kepada seluruh jajaran Bank Pasar, harus terus berinovasi dengan potensi yang ada bisa ditingkatkan terus menuju digitalisasi. Era digital ini serba cepat, mudah dan murah sehingga lebih gampang,” tutur Edi.

Sementara Direktur Utama (Dirut) PUD BPR Bank Pasar, Agus Subardi menuturkan, saat ini bank di bawah kepemimpinannya sudah menyandang predikat sebagai Bank BUKU II dengan modal disetor Rp17,5 miliar. Dengan predikat tersebut, BPR Bank Pasar sudah bisa menggunakan aplikasi ATM.

Baca Juga :  Satgas Covid-19 Pontianak Perkuat Posko PPKM di Kelurahan

“Alhamdulillah hari ini ATM Bank Pasar sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Pasar menjadi BPR pertama yang menggunakan ATM cardless, artinya ATM yang tidak berbasis kartu melainkan melalui smartphone,” ungkapnya.

Terobosan itu, lanjut dia, merupakan salah satu Bank Pasar menuju digitalisasi perbankan. Dengan adanya fasilitas tambahan ini khususnya pedagang di Pasar Flamboyan bisa lebih mudah untuk melakukan transaksi atau menarik uang tunai di mesin ATM yang ada.

“Jadi walaupun saat bank kami tutup di hari libur, nasabah sudah bisa melakukan transaksi tarik tunai di mesin ATM,” terang Agus.

Perjalanan BPR Bank Pasar telah melalui berbagai pengalaman, jatuh bangun hingga kini menjadi BPR yang menjadi kepercayaan masyarakat Pontianak. Nasabah BPR Bank Pasar sudah mencapai 6.300 lebih. Dengan total dana pihak ketiga senilai Rp17 miliar lebih. Kemudian dari nasabah peminjam sekitar 1.300 lebih.

Selain itu, Bank Pasar juga sudah mendapat kepercayaan, baik dari bank-bank yang ada di Kota Pontianak maupun di luar Provinsi Kalbar. Untuk bank-bank yang ada di Kota Pontianak, dana yang ditempatkan di Bank Pasar sebesar Rp12,9 miliar. Sedangkan bank dari luar Kalbar, yakni Bank Jawa Barat dan terakhir sebuah bank dari Bali mempercayakan untuk menempatkan dananya di BPR Bank Pasar.

“Itu menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Bank Pasar dan juga dunia perbankan sudah menaruh kepercayaan yang lebih besar kepada kita,” pungkasnya. (jim)

Comment