Pemkab Ketapang Dorong Perusahaan Perkebunan Peroleh Sertifikasi RSPO

Cargill Bagikan Sertifikat dan Premi RSPO

KalbarOnline, Ketapang – Sebanyak 3.019 petani plasma binaan dari salah satu perkebunan kelapa sawit milik Cargill, PT Poliplant Sejahtera (PSA) mendapatkan premi perdana dari penjualan produk bersertifikasi Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO). Hal ini menjadi awal sejarah bagi para petani plasma yang telah mendapakan sertifikasi RSPO pada Oktober 2018 lalu. Tak tanggung-tanggung, total premi yang diserahkan kepada petani plasma yakni sebesar Rp500 juta.

Kelompok petani plasma ini merupakan anggota dari delapan Koperasi Unit Daerah (KUD), yang mengelola 6.231 hektar tanah milik masyarakat di area perkebunan Cargill. Ini merupakan bukti dari komitmen Cargill untuk terus mendukung kemajuan para petani plasma, salah satunya dengan membantu para petani plasma binaan lainnya untuk memperoleh sertifikasi RSPO.

Pemkab Ketapang Dorong Perusahaan Perkebunan Peroleh Sertifikasi RSPO 1

Hingga September 2019, Cargill telah membantu lebih dari 16.500 dari 21.600 petani plasma binaan di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat dalam meraih sertifikasi RSPO.

Anthony Yeow selaku Presiden Direktur Cargill-Poliplant Group yang merupakan perusahaan induk PT PSA mengatakan, pihaknya merasa bangga dapat menyerahkan premi ini kepada mitra petani plasma.

“Dengan membantu petani plasma meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan, mereka mampu meningkatkan produktivitas dan menjadi bagian dari industri minyak sawit global yang berkelanjutan,” katanya, Senin (28/10/2019).

Diakuisisi oleh Cargil pada tahun 2014, PSA merupakan salah satu dari lima perkebunan Poliplant Group di Kalimantan Barat yang memperoleh sertifikasi RSPO pada tahun 2016, termasuk pabrik Siriham dan 4.005 hektar lahan milik perusahaan. Perkebunan Cargill lainnya di Kalimantan Barat yaitu PT Harapan Sawit Lestari dan PT. lndo Sawit Kekal memperoleh sertifikasi RSPO berturut-turut pada tahun 2015 dan 2014. PT Hindoli di Sumatera Selatan merupakan perkebunan Cargill pertama yang memperoleh sertifikasi RSPO pada tahun 2009.

Baca Juga :  Satu PDP Covid-19 di Ketapang Meninggal Dunia

Usai menyerahkan sertifikat RSPO kepada KUD, Anthony menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendampingi agar koperasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan standar RSPO.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi petani sebagai bentuk kepedulian kami kepada petani agar dapat menjalankan pertanian yang berkelanjutan. Kami berharap, kerja sama antara koperasi dan perusahaan dapat terus berlanjut,” tukasnya.

Sementara Sekretaris Daerah Ketapang, Farhan menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang sangat mendukung adanya sertifikasi bagi koperasi perkebunan yang ada di Ketapang. Hal tersebut dianggapnya memiliki banyak manfaat. Selain dapat meningkatkan pendapatan, sistem kerja yang aman, juga merupakan program pertanian yang mengedepankan keberlangsungan lingkungan.

“Tantangan hari ini adalah perdagangan hijau. Semua harus memenuhi standar lingkungan. Supaya bisnis ini berkesinambungan,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, sertifikat RSPO ini adalah sertifikat yang diakui oleh dunia. Namun, untuk mendapatkan sertifikat tersebut, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Jika perusahaan ingin bersertifikat RSPO, maka harus memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan. Salah satu perusahaan yang berhasil memperoleh sertifikat RSPO ini adalah Cargill.

Baca Juga :  Pindah Domisili Kini Tak Perlu Surat Pengantar RT/RW

Tak hanya itu, perusahaan ini juga berhasil membina sejumlah KUD untuk mendapatkan sertifikat RSPO.

“Dengan kesuksesan Cargill ini, Pemda akan mendorong perusahaan lain yang belum memiliki sertifikat RSPO, kemudian membina koperasinya untuk memiliki sertifikat RSPO,” jelasnya.

Sertifikat RSPO itu kata kuncinya adalah di perusahaan inti. Perusahaan inti inilah yang harus menfasilitasi KUD untuk mendapatkan sertifikat RSPO, karena yang mengetahui itu adalah perusahaan. Dengan demikian, Pemda Ketapang mendorong perusahaan lain untuk mendapatkan sertifikat RSPO. Setelah mendapatkan RSPO, baru kemudian membina KUD untuk mendapatkan sertifikat RSPO.

Sementara Ketua KUD Subur Makmur, Andreas Suherman mengatakan, pemberian sertifikat dan premi RSPO ini adalah satu dukungan dari perusahaan bagi praktik pertanian berkelanjutan, serta kemitraan yang sukses. Melalui praktik pertanian berkelanjutan ini tidak hanya mendapatkan premi, tapi juga dibantu untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

“Semua ini diharapkan dapat menyukseskan KUD dalam menjalankan usaha,” ucap Suherman.

Dia menjelaskan, dampak dari mendapatkan sertifikat RSPO sudah sangat nampak. Misalnya saja dari pola kerja sebelum mendapatkan pembinaan dari Cargill, sistem kerjanya semrawut. Sehingga petani saat akan melakukan panen semaunya petani tanpa ada petunjuk yang jelas.

“Namun, dengan adanya pembinaan ini, petani diberikan pengarahan kapan waktu yang tepat untuk panen sehingga buah yang dipanen kualitasnya maksimal,” jelasnya.

Termasuk juga alat pelindung diri saat bekerja, lanjutnya, juga mendapatkan pembenahan. Yang awalnya para pemanen tidak menggunakan peralatan dan pakaian yang standar, namun setelah dibina oleh perusahaan standar penggunaan pekaian dan alat dibenahi. Jadi, para pekerja melakukan panen dilindungi oleh pengaman sehingga tidak mudah terjadi kecelakaan kerja.

“Secara peningkatan pendapatan ada peningkatan, termasuk juga dana premi. Tentu ini akan mendongkrak pendapatan koperasi dalam mensejahterakan kelompoknya. Manfaat dari RSPO ini sangat kami rasakan,” pungkasnya. (Adi LC)

Comment