Warga Sekadau Antusias Saksikan Pemutaran Perdana Film Tanah Seborang

Karya pemuda Sekadau

KalbarOnline, Sekadau – Ratusan warga kota Sekadau menyaksikan pemutaran perdana film Tanah Seborang di Gedung Pertemuan Umum Sekadau, Jumat (4/10/2019) malam.

Warga pun terlihat tampak antusias untuk menyaksikan karya asli pemuda Sekadau meski saat itu Bumi Lawang Kuari diguyur hujan. Warga pun rela merogoh kocek sebesar Rp15 ribu untuk dapat menyaksikan film yang bergenre drama komedi namun kental dengan budaya daerah itu.

Tampak hadir pula Bupati Sekadau, Rupinus bersama Istri, Ny. Kristina Rupinus.

Seperti diketahui bahwa film Tanah Seborang ini diprakarsai oleh sineas asal Sekadau yang tergabung dalam Sanggar Bhineka Sanggar Bhinneka yang disutradarai oleh Hendra Saputra, Ade Nazwar sebagai produser eksekutif dan Heri Yakop sebagai produser.

Baca Juga :  Kapolda Kalbar Kunjungi Polsek Nanga Mahap, Sampaikan Arahan Covid dan Penindakan PETI

Intisari dari film yang berdurasi sekitar 1,5 jam itu yakni menceritakan tentang kesetiaan seorang aktor bernama Daud terhadap tanah kelahirannya yaitu Desa Tanjung, Sekadau. Daud yang juga merupakan seorang ayah dalam film tersebut ingin melihat masa depan anaknya yang bernama Adit, sukses.

Dalam film ini juga terdapat pesan moral dan sosial kepada masyarakat khususnya di Sekadau untuk selalu menjaga lingkungan seperti menjaga kebersihan sungai dan sebagainya.

Diwawancarai usai pemutara film, Ade Nazwar selaku Eksekutif Produser mengatakan bahwa film Tanah Seborang tersebut dibuat atas kecintaan pihaknya terhadap Sekadau khususnya Tanah Seborang (Desa Tanjung) sebagai tempat kelahiran mereka.

Baca Juga :  Mantan Wakil Ketua DPRD Sekadau Jabat Kepala SMK Amaliyah

“Film Tanah Seborang ini dibuat atas dasar kecintaan kawan-kawan akan tanah kelahirannya,” ujarnya.

Dibuatnya Film Tanah Seborang, kata dia, juga untuk memotivasi kreativitas para pemuda Sekadau.

“Sehingga tanah yang kaya potensi, baik itu sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) bisa diketahui masyarakat luas,” jelasnya.

Film yang digarap kurang lebih selama sebulan penuh yang terdiri dari 13 orang pemain plus sembilan kru di dalamnya itu kata Ade, menitikberatkan pada pentingnya menjaga lingkungan hidup dan alam.

“Film ini juga lebih menitikberatkan pada pentingnya menjaga lingkungan hidup, ekosistem alam yang merupakan salah satu bagian penting dalam hidup kita,” tandasnya. (Mus)

Comment