Bupati Rupinus Hadiri Misa Syukur Kaul Pertama Tiga Orang Suster Konggregasi Pasionis

Misa Syukur Dipimpin Uskup Sanggau

KalbarOnline, Sekadau – Bupati Sekadau, Rupinus didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sekadau, Ny. Kristina Rupinus, S.Pd., M.Si menghadiri misa syukur kaul/profesi pertama tiga orang suster konggregasi pasionis di Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu (11/8/2019).

Ketiga suster pasionis yang menerima kaul pertama itu adalah Suster Hermimi, CP, Suster Emerensiana Wira Ina CP dan Suster Hoseanta S. Saragih, CP. Misa kenangan penuh syukur profesi pertama ketiga orang suster pasionis ini dipimpin langsung oleh uskup keuskupan sanggau Mgr. Julio Mencucini, CP.

Misa syukur kaul pertama ketiga suster pasionis yang dimulai pukul 08.00 Wiba ini diawali dengan prosesi perarakan yang diawali dengan misdinar, ketiga orang suster yang mengucapkan kaul pertama, pimpinan provinsi Indonesia konggregasi suster pasionis, para pastor dan terakhir uskup keuskupan Sanggau.

Di hadapan provinsial suster pasionis provinsi santo yosep indonesia suster Helena Inca, CP ketiga orang suster ini menyatakan kaul pertamanya. Usai menyatakan kaul pertama di hadapan provinsial suster pasionis ketiga orang suster ini menandatangi berita acara yang disaksikan uskup keuskupan Sanggau.

Setelah menandatangani berita acara, dilanjutkan dengan prosesi pemberkatan pakaian dan salib oleh uskup yang akan digunakan oleh ketiga suster yang berkaul pertama ini. Pakaian dan salib yang telah diberkati oleh uskup ini kemudian diserakan oleh pimpinan provinsial suster pasionis kepada tiga orang suster yang menyatakan keual pertama.

Pakaian dan salib yang diserahkan oleh pimpinan provinsial suster pasionis langsung digunakan oleh ketiga suster yang menyatakan kaul pertamanya. Dengan menggunakan pakaian dan sambil memikul salib dan duri yang dikenakan kepala, ketiga orang suster ini berjalan mengelilingi gereja disaksikan oleh ribuan umat katolik yang hadir. Mereka telah memikul salib bersama kristus.

Baca Juga :  PSU Pilkada Sekadau Akhirnya Digelar

Dalam homilinya, Uskup Keuskupan Sanggau menegaskan hakikat hidup bhakti sebagai suster biarawati.

“Suster yang mengikrarkan Kaul pertama maupun kaul kekal harus tetap hidup dan bersama dengan Yesus. Menjadi biarawati berarti harus siap menjadi pendoa. Panggilan biarawati bukan untuk miskin, bukan untuk mewartakan bukan juga sebagai pendidik, melainkan panggilan untuk kudus seperti yesus. Karena hanya dalam kekudusan   bisa bertemu dengan yesus,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan uskup asal Italia ini, menjadi biarawan biarawati berarti harus rela memikul salib Yesus dengan gembira dan berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia.

“Peristiwa yang terjadi hari ini adalah atas kesedian dan keberhasilan suster yang menerima kaul pertama,” ujar uskup.

Uskup menjelaskan, kaul adalah janji sukarela kepada Allah, untuk melaksanakan suatu tindakan yang lebih sempurna. Kaul juga merupakan dasar hidup membiara yang disahkan oleh Gereja, di mana para anggota yang terhimpun dalam suatu komunitas religius memutuskan untuk memperjuangkan kesempurnaan lewat sarana-sarana ketiga kaul religius, yakni kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan.

“Kaul kekal ini bisa menjadi lebih mudah apabila dijalani dengan kerelaan, suka cita dan riang gembira. Kebersatuan dengan Yesus dalam ketekunan doa pasti hidup dan karya kerasulan anda akan berbuah,” jelasnya.

“Bagi seorang suater pasionis salib menjadi mutiatra yang sangat berharga bagi hidupnya. Kesusksesan hidup relegius apabila dijalankan dengan kereleaan dan suka cita dalam kristus. Kita sudah menjawab undangan kristus, sehingga kita harus sungguh menjalan hidup relegius dengan gembira. Karena yesus, kita menjadi benar dan segala percobaan segera berakhir. Saya ingin sampaikan proficiat dan selamat, semoga tetap bersemangat dan berkarya dalam naungan berkat tuhan. Semoga pertolongan bunda maria dapat memberi kekuatan kepada kita. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah merelakan anaknya hidup dalam relegius,” timpalnya.

Baca Juga :  Meski Dipadati Pengunjung, Area Parkir Pasar Sekadau Tetap Tertata Rapi

Dalam homilinya itu juga, uskup mengajak umat katolik untuk senantiasa mendoakan panggilan biarawan biarawati agar mereka tetap semangat memenuhi pangilan hidup yang telah mereka pilih untuk menjadi pelayan tuhan.

Sementara Bupati Sekadau, Rupinus menyampaikan provisiat kepada ketiga orang suster pasionis yang telah menerimakan kaul pertama ini.

“Sekarang ini umat Katolik semakin bertambah jumlahnya, tetapi gembalanya sedikit, Untuk itu saya minta kepada anak-anak muda yang punya panggilan untuk menjadi pastor, frater, bruder dan suster supaya dari sekarag panggilannya dipelihara. Saya juga minta kepada orang tua, kalau ada putera puterinya yang punya panggilan untuk menjadi pelayan tuhan supaya diberikan motivasi, jangan takut bapak ibu kalau ada anak anak yang mau jadi pastor, bruder dan suster. Jangan dilarang, relakan mereka untuk memilih panggilan hidupnya sebagai pelayan tuhan,” pintanya.

Orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua dari tiga suster yang menyatakan kaul pertama ini.

“Semoga lahir suster-suster yang lain lagi dalam karya dan pelayanan kasih,” pinta Bupati.

Sementara itu provinsial suster pasionis provinsi santo yosep Indonesia, suster Helena Inca, CP  dalam sambutannya mengatan untuk jaman sekarang ini tidak gampang menyerahkan anak kepada tuhan untuk menjadi pelayan tuhan, untuk itu agar umat memberikan doa terhadap panggilan para biarawan maupun biarawati.

“Hari ini bertambah tiga orang suster. Jaman ini tidak gampang menyerahkan anak kepada tuhan untuk menjadi pelayan tuhan. Untuk itu kami mohon doa kepada umat untuk selalu mendoakan para suster. Panggilan berawal dari keluarga. Untuk itu kami berterima kasih kepada orang tua yang telah menyerahkan anak-anaknya kepada konggregasi pasionis,” pungkas suster.

Setelah misa syukur serah setia seumur hidup kelima orang suster ini, dilanjutkan dengan ramah tamah bersama uskup, Bupati, para suster, undangan dan keluarga di aula susteran Pasionis Jalan Rawak Sekadau Hilir. (Mus)

Comment