Categories: Ketapang

Satu Tersangka di Pusaran Kasus ‘Pengantin Pesanan’ ke Tiongkok di Ketapang Akui Terima 1000 Yuan

KalbarOnline, Ketapang – Kepolisian Resort (Polres) Ketapang berhasil membongkar praktik perdagangan manusia dengan modus ‘pengantin pesanan’ ke Tiongkok. Dalam kasus ini, satu orang tersangka berinisial KM (56) yang merupakan warga Desa Balai Pinang Hulu, Kecamatan Simpang Hulu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Ketapang. Hal ini disampaikan Waka Polres Ketapang, Kompol Pulung Wietono saat memimpin konferensi pers pengungkapan kasus tersebut, Kamis (1/8/2019).

Usai konferensi pers tersebut, KalbarOnline dan awak media lainnya berkesempatan mewawancarai tersangka KM diduga telah melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap Yusfika (26) yang saat ini berada di negara Tiongkok. Yusfika merupakan korban pengantin pesanan oleh Warga Negara (WNA) Tiongkok.

KM mengatakan, dirinya tak mengetahui bahwa telah melakukan TPPO. Ia mengaku, dirinya hanya diminta mencari perempuan yang akan dijadikan istri oleh orang Tiongkok oleh seorang wanita berinisial TJ yang berasal dari Pontianak.

“Ada cewek asalnya dari Pontianak datang ke kampung saya, minta carikan perempuan untuk dijodohkan menjadi istrik orang Tiongkok, kemudian saya carikanlah dan dapatlah korban (Yusfika),” ujarnya.

Tersangka turut membenarkan bahwa dirinya difasilitasi bahkan diberikan pasport untuk turut serta hadir pada acara pernihakan korban dengan warga Tiongkok di Tiongkok bahkan dirinya mengaku mewakili dari keluarga korban dalam acara pernikahan tersebut.

“Di sana memang benar kawin, ada videonya. Saya tidak tahu kalau sampai seperti ini, saya tidak ada dikasi apa-apa kecuali cuma 10 lembar uang Yuan (1000 Yuan),” ungkapnya.

Sementara Waka Polres Ketapang, Kompol Pulung Wietono mengatakan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan empat orang tersangka. Satu orang tersangka berjenis kelamin lelaki yakni KM (46) telah diamankan di Mapolres Ketapang, sementara tiga lainnya berjenis kelamin perempuan yakni berinisial A, RM dan BT masih dalam penyelidikan.

“Dua orang di antaranya sekarang masih berada di Indonesia sedangkan satu orang berada di Tiongkok dan saat ini masih kita lakukan penyelidikan,” katanya.

Ia menambahkan, dari hasil penyelidikan, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa uang kertas Yuan dari tersangka KM (46) serta CD berisikan video pernikahan korban dengan WNA Tiongkok di Tiongkok.

“Untuk para tersangka pasalnya akan diterapkan berbeda, untuk KM dipersangkakan pasal 10 UU nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dengan ancaman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun serta denda minimal 120 juta dan maksimal 600 juta, sedangkan yang lain nanti akan diterapkan pasal berbeda,” pungkasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Pontianak Pamerkan Berbagai Kerajinan Khas di Expo Dekranas Solo

KalbarOnline, Solo - Berbagai kerajinan khas Kalimantan Barat (Kalbar) dipamerkan dalam Expo HUT ke-44 Dewan…

22 mins ago

Mengungkap Keindahan Danau Sentarum: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Kalimantan Barat, tanah yang kaya akan keindahan alam, menyimpan sebuah permata…

25 mins ago

Menikmati Keindahan Alam di Air Terjun Sarai Sawi, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sintang - Air Terjun Sarai Sawi mungkin belum begitu dikenal luas, namun keindahan alamnya…

27 mins ago

Keindahan Goa Beluan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Goa Beluan, destinasi eksotis yang tersembunyi di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan…

30 mins ago

Jelajahi Keindahan Alam Kalimantan Barat: Lubuk Semah, Surga Snorkeling di Tengah Hutan

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Apakah Anda bosan dengan destinasi snorkeling yang biasa-biasa saja? Kalimantan Barat…

32 mins ago

Mengungkap Keindahan Sungai Kapuas: Destinasi Wisata Ikonik di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Pontianak - Sungai Kapuas, menjadi salah satu sungai terpanjang yang mengalir di Indonesia, bukan…

34 mins ago