Januari Hingga Juni 2019, Tercatat 29 Kasus HIV-AIDS di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang menyatakan sampai dengan bulan Juni tahun 2019 lalu telah tercatat sebanyak 29 kasus HIV-AIDS (Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang terdata oleh Dinas Kesehatan Ketapang terhitung sejak Januari 2019.

Kasus HIV- AIDS di Ketapang sendiri tercatat ditemukan terpapar di delapan kecamatan. Yakni di Kecamatan Delta Pawan, Kendawangan, Manis Mata, Sungai Melayu, Simpang Hulu, Sandai, Nanga Tayap dan Kecamatan Air Upas.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Rustami mengatakan, jumlah kasus HIV-AIDS tersebut tidak mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Tahun 2018 terdapat sekitar 75 kasus. Namun ini kan hingga bulan Juni mudah-mudahan saja tidak meningkat hingga akhir tahun nanti,” ujarnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (8/7/2019).

Baca Juga :  308 Narapidana Lapas Kelas II B Ketapang Terima Remisi

Rustami menyebut pada kasus HIV-AIDS tersebut, pihaknya menilai angka terbesar terjadi pada rentan usia produktif yakni kisaran 25-49 tahun. Di mana pada usia tersebut ditemukan sebanyak 24 kasus HIV-AIDS.

“Kita menduga faktor yang menyebabkan yaitu penggunaan obat-obatan terlarang dan perilaku seks bebas tanpa menggunakanalat kontrasepsi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rustami mengatakan, guna menekan angka penderita HIV dan AIDS di Ketapang, pihaknya gencar melakukan sosialisasi ke tempat-tempat yang dianggap berpotensi terjadinya penyakit tersebut. Selain itu, melalui Puskesmas juga digerakan guna menjaring warga yang positif menderita HIV AIDS di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga :  Pasca Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ketua DPRD Ketapang Akhirnya Buka Suara

“Dalam sosialisasi tersebut kita berikan suatu pemahaman tentang hal-hal yang menyebabkan timbulnya HIV dan bagi warga yang terjaring nantinya akan kita data dan akan kita rawat untuk diberikan obat serta konsultasi,” paparnya.

Rustami juga mengimbau bagi warga yang merasa perilakunya beresiko untuk tertular penyakit tersebut agar segera melakukan pemeriksaan dan konseling di rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan bagi penderita HIV-AIDS dengan tetap menjamin kerahasiaan pasien.

“Kita sediakan tempat di RSUD Agoesdjam yaitu VCT ruang Bougenville. Di sana bisa dilakukan tes darah bagi yang ingin memeriksa. Nantinya bagi yang positif mengidap HIV AIDS kita akan berikan konsultasi dan obat-obatan secara gratis,” pungkasnya. (Adi LC)

Comment