Mahasiswa UGM Kuliah Kerja di Rasau Jaya

KalbarOnline, Kubu Raya – Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. KKN Tematik Revitalisasi Kawasan Transmigrasi itu akan berlangsung selama 50 hari. Selasa (2/7/2019) kemarin, sebanyak 27 mahasiswa UGM peserta KKN diterima langsung Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Kantor Bupati Kubu Raya.

“Nah, Alhamdulillah kami juga tentu terbuka dan senang dengan adanya energi tambahan (mahasiswa KKN). Karena bagaimana pun KKN adalah pengabdian masyarakat kampus, tentu bagi daerah harus dipersepsi sebagai peluang yang baik,” ujar Muda dalam sambutannya.

Baca Juga :  DPRD Sambas Studi Banding Pelayanan Publik Kubu Raya

Menurut Muda, KKN-PPM sangat bermanfaat tidak saja bagi mahasiswa dan kampus. Namun juga untuk daerah dan masyarakat yang menjadi lokasi kegiatan KKN. Terlebih masyarakat Kubu Raya punya modal sosial berupa keharmonisan dalam keberagaman.

“Selain membentuk kematangan melalui pengalaman baru, KKN-PPM juga dapat membangun relasi sosial para mahasiswa sekaligus memberikan manfaat tersendiri bagi pemerintah daerah setempat. Mudah-mudahan dari kegiatan ini akan banyak gagasan yang didapat termasuk juga bagaimana membangun inisiatif masyarakat. Ini hal-hal penting khususnya di kawasan perdesaan,” tuturnya.

Baca Juga :  Warga Desa Dabong Puji Program Mulok Agama di Kubu Raya

Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPM, Ahmad Agus Setiawan, mengatakan ke-27 mahasiswa KKN berasal dari 9 fakultas. Yakni kedokteran, pertanian, teknologi pertanian, ilmu budaya, teknik, geografi, fisipol, psikologi, dan filsafat. Ia berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang telah menerima dan memfasilitasi program KKN-PPM UGM Yogyakarta di Kecamatan Rasau Jaya.

“Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan semua pihak yang telah menerima kami dengan baik. Semoga program KKN-PPM ini memberikan kontribusi bukan hanya untuk pengembangan diri mahasiswa itu sendiri, melainkan juga terhadap lingkungan prakteknya,” harapnya. (ian/rio)

Comment