Categories: Pontianak

Sutarmidji Minta Kemendikbud Kaji Penerapan Sistem Zonasi PPDB

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji angkat bicara mengenai penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 melalui sistem zonasi sekolah yang menuai protes dan penolakan oleh masyarakat di sejumlah daerah tak terkecuali di Kota Pontianak.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini menyatakan pihaknya akan meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kembali mengkaji kembali penerapan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).

“Penerapan sistem zonasi dalam PPDB menuai banyak kritikan masyarakat. Untuk itu, kita akan meminta kepada kementerian terkait untuk segara melakukan evaluasi dan mengkaji ulang penerapan sistem ini,” kata Sutarmidji.

Dia menyatakan, pihaknya sendiri akan melakukan evaluasi dari sistem zonasi PPDB tahun ini. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut akan disampaikan kepada pihak kementerian.

“Dulunya setiap penerimaan siswa baru, kita tidak pernah ribut-ribut, tapi tahun ini memang terkesan dipaksakan sehingga menuai banyak protes dari masyarakat,” katanya.

Sutarmidji menyatakan, penerapan sistem zonasi dalam PPDB memang memiliki tujuan yang baik, namun dalam pengaplikasiannya di lapangan dirasakan belum siap, terutama untuk diterapkan di Kalbar.

“Saya ambil contoh di Kabupaten Kapuas Hulu, wilayahnya itu luasnya seperti Jawa Barat plus Banten. Namun, untuk keberadaan SMA negeri, sangat sedikit dan jaraknya sangat jauh sehingga penerapan dengan sistem zonasi ini dirasakan belum tepat,” katanya.

Mantan Wali Kota Pontianak itu juga tidak sependapat jika pemerintah pusat melalui Kemendikbud ingin menghilangkan kesan sekolah favorit.

“Saya tidak sependapat untuk itu, justru sekolah favorit itu harus dipertahankan agar siswa bisa berkompetisi meningkatkan prestasinya agar bisa diterima di sekolah favorit, karena kalau itu tidak ada bagaimana siswa mau maju,” katanya.

Justru sebagai Gubernur, dirinya ingin membuat SMK unggulan di setiap daerah sebagai salah satu program unggulannya. Hal ini dimaksudkan Midji agar di SMK tersebut bisa menampung siswa-siswa berprestasi dan ini akan memacu siswa untuk semangat belajar.

“Mau menghilangkan, sekolah favorit bisa, tapi lengkapi semua sekolah dengan fasilitasnya. Gedung, fasilitas, kualitas gurunya harus sama. Akhirnya stigma sekolah favorit hilang. Nah kalau anak-anak cerdas dan pintar dia perlu penganganan khusus, perlu ada unggulan. Saya tetap ada (sekolah unggulan) makanya saya bangun SMK unggulan itu nanti ada syarat-syaratnya, terserah Pak Menteri mau atur apa, pokoknya kita atur daerah ini. Kalau saya tidak setuju diatur-atur. Kita daerah mampu mengatur. Masa’ mengatur penerimaan murid saja ribut sedunia begitu,” tandasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Ringkus Pelaku Curanmor

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu berhasil meringkus pelaku berinisial J (33…

33 mins ago

Diduga Korupsi, Polres Kapuas Hulu Tahan Oknum Kades Berinisial FKM

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Unit Tindak Pidana Korupsi Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu menahan Kepala…

55 mins ago

Sepanjang Januari – April 2024, Bea Cukai Kalbar Sita 2,9 Juta Rokok Ilegal

KalbarOnline, Pontianak - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Barat menggelar konferensi pers…

1 hour ago

Bungkus Sabu Dalam Plastik Teh, Pria di Sanggau Diamankan Petugas

KalbarOnline, Sanggau – Seorang pemuda berinisial JA di Sanggau, Kalbar, diamankan petugas Bea Cukai usai…

1 hour ago

Santriwati di Riau Nyaris Dicabuli Pengemudi Sampan Saat Pulang dari Pondok

KalbarOnline, Riau - Beredar di media sosial sebuah video seorang santriwati di Riau dalam kondisi…

1 hour ago

Rokidi Duduki Jabatan Penting di Kepengurusan LPTQ Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menduduki jabatan penting di kepengurusan Lembaga Pengembangan…

5 hours ago