Bupati Muda Minta ASN Hayati Orientasi Kerja : Bukan Asal Kerja

Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXIII dan Hari Kartini 2019

KalbarOnline, Kubu Raya – Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Kubu Raya harus punya orientasi kerja yang jelas. Sebagai garda terdepan reformasi pelayanan publik, ASN Kubu Raya harus mengenang sejarah pembentukan Kubu Raya yang berasal dari jeritan nurani masyarakat untuk mendapatkan keadilan.

“Karena itu mari kita bawa orientasi kerja kita dengan orientasi yang jelas. Kerja kita dengan visi, bukan kerja asal kerja. Kerja kita adalah juga untuk ibadah sehingga harus penuh tanggung jawab,” tegas Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat memimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXIII dan Hari Kartini 2019 di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (29/4/2019) kemarin.

Orang nomor wahid di Kubu Raya ini mengatakan ASN harus lebih dulu menunaikan kewajiban sebelum menuntut hak. Namun kewajiban tersebut juga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Alih-alih hanya bekerja sekadar untuk mendapatkan hak.

Karena itu, dirinya mengajak ASN untuk menghayati orientasi kerja yang seharusnya, yaitu orientasi yang mendarat pada kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak

“Tumbuhkan rasa memiliki terhadap semua elemen masyarakat Kubu Raya. Kita bekerja di Kubu Raya dan juga harus betul-betul mencintai daerah ini dengan sepenuh hati dan segenap pikiran,” tuturnya.

Baca Juga :  Resmikan Klenteng di Sungai Rengas, Ini Pesan Bupati

Dengan begitu, lanjutnya, ASN akan dapat bekerja dengan penuh kebahagiaan. Karena, menurutnya, kebahagiaan bukan sekadar formalitas dan slogan. Melainkan adalah ketika mampu mewujudkan kebahagiaan bagi hajat hidup masyarakat banyak.

“Semoga ini menjadi tekad kita ke depan karena tantangan ke depan saat ini sangat luar biasa. Sekarang ini justru menuju kepada otonomi desa. Setelah otonomi daerah, etapet berikutnya adalah otonomi desa yang sudah ada di dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Otonomi desa adalah hal yang justru mendarat pada sasaran yang sebenarnya,” terangnya.

Karena itu, Muda berharap momentum Peringatan Hari Otonomi Daerah dapat memahamkan birokrasi untuk lebih melayani dan membuka peluang-peluang bagi hajat hidup orang banyak. ASN, kata dia, harus membuat langkah-langkah yang lebih tepat, cepat dan efektif.

“Kita hindarkan hal-hal yang mengganggu pikiran dan membuat energi habis dengan sesuatu yang remeh-temeh dan tidak ada korelasinya langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Saya minta semua fokus,” tegasnya.

Terkait Peringatan Hari Kartini, Muda Mahendrawan mengatakan misi emansipasi yang dibawa Kartini lebih dari seabad lalu membutuhkan kader-kader yang berkualitas sehingga hak-hak dan pemberdayaan perempuan dapat di perjuangkan.

Baca Juga :  Hikmah Nuzulul Qur’an Sebagai Sarana Peningkatan Keimanan dan Ketakwaan, Kepedulian serta Kebersamaan

Menurutnya, selain menjadi tanggung jawab bersama, hal itu juga menjadi tanggung jawab kaum wanita untuk membuat perubahan yang lebih baik.

“Karena dari wanitalah akan lahir generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin. Selamat Hari Kartini kepada seluruh wanita hebat di Kabupaten Kubu Raya. Semoga kita dan keluarga semua selalu mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Muda.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan mengatakan peringatan Hari Kartini menjadi momentum refleksi dan kilas balik perjuangan Kartini. Menurutnya, meski berbeda tantangan, kaum wanita saat ini tetap harus terus belajar, berjuang dan bekerja keras.

“Karena dengan itulah kita bisa membangun kemajuan dan perkembangan Kabupaten Kubu Raya ini. Tentu saja tugas utama tidak boleh dilupakan, yakni bagaimana kita menyiapkan dan mendidik generasi penerus masa depan, yaitu anak-anak kita untuk membangun negara kita tercinta ini,” tuturnya.

Ketua GOW Kabupaten Kubu Raya, Atzebi Yatu Lensi Sujiwo, selaku ketua panitia Peringatan Hari Kartini mengatakan pihaknya mengisi peringatan Hari Kartini dengan menggelar seminar tentang stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat masalah kurang gizi kronis. Seminar juga diisi materi pentingnya pemahaman masyarakat akan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Seminar ini diperuntukkan bagi ibu-ibu organisasi wanita dan pengurus PKK. Kita berharap ini bermanfaat bagi percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kubu Raya,” tandasnya. (ian/rio)

Comment