Drainase Sumbat Dituding Penyebab Banjir di Kota Ketapang, Plt Kadis PUTR : Ini Karena Alam

KalbarOnline, Ketapang – Sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang, termasuk di dalam Kota Ketapang, tergenang banjir. Hujan deras yang mengguyur Ketapang beberapa hari terakhir menjadi penyebabnya. Namun untuk di Kota Ketapang, minimnya perhatian Pemda Ketapang terhadap drainase dituding menjadi penyebabnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Ketapang, Mahsus mengakui jika pembangunan drainase di dalam Kota Ketapang memang belum maskimal. Pemda Ketapang dikatakannya, baru akan memaksimalkan pembangunan drainase pada tahun 2020.

Ketapang dikepung banjir
Ketapang dikepung banjir (Foto: Adi LC)

“Pak Bupati mengatakan di tahun 2020 pembangunan akan difokuskan pada drainase dan infrastruktur jalan,” katanya, Minggu (28/4/2019).

Baca Juga :  DPRD Dukung Upaya Pemkab Ketapang Tangani Persoalan Kekerasan Terhadap Anak

Mahsus menjelaskan, di tahun 2019 ini Pemda Ketapang melalui Dinas PUTR hanya menganggarkan Rp1,8 miliar saja untuk normalisasi drainase. Dana tersebut akan digunakan untuk menormalisasi pembuangan air ke Sungai Pawan di kawasan Jalan R Suprapto. Pembangunannya juga baru akan dilakukan usai lebaran nanti menunggu proses lelang selesai.

Banjir menggenangi sejumlah jalan di Kota Ketapang
Banjir menggenangi sejumlah jalan di Kota Ketapang (Foto: Adi LC)

Dia juga menjelaskan, desain untuk pembangunan drainase di dalam kota juga sudah ada. Hanya saja memang belum dianggarkan untuk pembangunannya.

Baca Juga :  Dinilai Gagal Atasi Banjir Perkotaan, Pejabat Dinas PUTR Ketapang Bungkam

“Desainnya sudah selesai dibuat tinggal pembangunannya, tapi belum bisa tahun ini. Direncanakan akan dilakukan di tahun 2020,” ujarnya.

Mahsus mengungkapkan, banjir yang terjadi saat ini dikarenakan alam. Dia membantah jika banjir yang terjadi di dalam kota akibat drainase yang tidak berfungsi. Menurutnya, hal ini dikarenakan hujan deras dan debit air sungai yang tinggi.

“Tadi kami sudah cek dan air Sungai Pawan memang tinggi, jadi air tidak dapat mengalir dan menggenang,” ungkapnya. (Adi LC)

Comment