Drainase Kurang Terpelihara, Kota Ketapang Terendam Banjir

KalbarOnline, Ketapang – Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang beberapa hari terakhir. Curah hujan yang cukup tinggi tersebut mengakibatkan sejumlah titik dan ruas jalan tergenang banjir. Intensitas curah hujan cukup tinggi terjadi pada Jumat hingga Sabtu (27/4/2019).

Wilayah Kota Ketapang yang terdampak banjir di antaranya Jalan Basuki Rahmat, Jalan MT Haryono, Jalan Diponegoro, Jalan H. Agus Salim, Jalan H. Murni, Kawasan Komplek Pasar Baru, Jalan Beringin, bahkan Pendopo Bupati Ketapang serta pemukiman warga sekitarnya juga ikut terendam banjir. Ketinggian genangan air mencapai 30 sampai 50 centimeter.

Banjir menggenangi sejumlah jalan di Kota Ketapang
Banjir menggenangi sejumlah jalan di Kota Ketapang (Foto: Adi LC)

Banjir yang terjadi di sebagian wilayah itu rata-rata disebabkan drainase yang tak dapat menampung debit air hujan yang tinggi. Kondisi ini memaksa warga yang terdampak banjir harus menyelamatkan barang barang di dalam rumahnya agar tidak rusak terkena air.

Baca Juga :  Update Covid-19 di Ketapang, PDP Bertambah Jadi 3 Orang

“Pemda harus bertanggung jawab atas banjir ini. Ini bukan karena alam, tapi drainase yang tidak mendapatkan perhatian,” kata satu di antara warga yang tinggal di Jalan Haji Murni, Susilo Aheng, Minggu (28/4/2019).

Menurut Susilo Aheng, banjir seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi, melainkan sudah rutin setiap tahun. Setiap kali hujan deras, kawasan di tempat tinggalnya ini selalu menjadi langganan banjir.

“Kalau ini gara-gara hujan deras, tidak mungkin separah ini, pasti airnya cepat surut. Ini karena drainasenya banyak yang sumbat. Buktinya, air Sungai Pawan surut,” jelasnya.

Tidak hanya di kawasan Jalan Haji Murni, daerah yang kerap menjadi langganan banjir adalah kawasan Komplek Pasar Baru Ketapang. Setiap kali hujan deras, kawasan ini pasti tergenang air, bahkan ketinggian air mencapi 40 centimeter. Aktivitas di pasar ini pun hampir lumpuh. Hanya beberapa tempat usaha saja yang buka, itu juga dalam keadaan tergenang air.

Baca Juga :  Kunker Hari ke Dua di Ketapang, Pj Gubernur Kalbar Nyekar ke Makam Panglima Tentemak

Selain itu, pengguna jalan yang harus melintas di jalan terimbas banjir harus lebih berhati-hati. Sebab kondisi jalan yang tergenang air dapat mengakibatkan kecelakaan tunggal karena menabrak lubang yang tertutup air.

“Kalau banjir seperti ini jalannya tidak terlihat, rata tertutupi air. Harus ekstra berhati-hati, agar tidak jatuh akibat ‘nabrak’ lubang di jalan,” tutur Imam (26) satu di antara warga yang melintasi Jalan Beringin, Minggu (28/4/2019).

Warga berharap Pemda Ketapang dapat segera menyelesaikan permasalahan banjir yang kerap terjadi disaat musim penghujan ini. Perbaikan dan pemeliharaan sarana pembuangan air diyakini warga dapat mengatasi permasalahan yang kerap terjadi apabila memasuki musim penghujan ini.

“Sebetulnya akibat banjir yang kita takutkan, ialah terserang penyakit DBD. Apalagi saat ini sedang musimnya, air yang tergenang tentu akan menjadi sarang nyamuk,” pungkasnya. (Adi LC)

Comment