Kunker ke Padang Tikar, Sutarmidji Dorong Terbentuknya Bumdes

KalbarOnline, Kubu Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melakukan kunjungan kerja ke Desa Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Dalam kunjungan tersebut Gubernur Sutarmidji didampingi oleh Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo, Selasa (2/4/2019).

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menyampaikan berbagai program dan kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sutarmidji mengajak masyarakat untuk meningkatkan produktifitas hasil perikanan dalam berbagai olahan pangan berkualitas dengan packing yang baik.

“Di sini potensi perikanan kita sangat baik dan sangat bagus. Bisa dibikin berbagai olahan pangan dengan bahan baku yang telah tersedia di sini. Tinggal bagaimana kita membuka peluang bagi masyarakat kita disini, melakukan pembinaan dan pendampingan sehingga dapat mengembangkan perekonomian masyarakat kita disini,” ujar Sutarmidji.

Sutarmidji berujar, potensi perikanan yang sangat baik di Padang Tikar semestinya dapat dikelola dengan sangat baik untuk kesejahteraan masyarakat. Pengelolaannya bisa dalam bentuk Bumdes atau kelompok UKM masyarakat.

Sehingga tidak semua hasil tangkap dan hasil budidaya ditampung oleh tengkulak yang cenderung mempermainkan harga pasar. Jika Bumdes dapat berperan akan sangat baik manfaatnya bagi kestabilan harga nelayan.

“Di sinilah kita harus hadir bisa dalam bentuk Bumdes, atau kelompok UMKM/UKM pemerintah dapat menambah permodalan sehingga masyarakat terbantu. Jika Bumdes dan UKM dapat menampung hasil budidaya dan hasil tangkap nelayan, maka akan berdampak pada kestabilan harga jual nelayan. Sehingga tidak sesuka hati tengkulak memberikan harga. Dengan demikian akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tukas Midji.

Baca Juga :  Hilang Beberapa Hari, Gadis Bawah Umur Jadi Korban Pemerkosaan 3 Pria

Menanggapi itu, Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo menyambut baik wacana program tersebut. Dikatakan Sujiwo, pihaknya juga akan proaktif mendorong Desa-Desa di Kubu Raya untuk memiliki badan usaha. Sehingga dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Semuanya muaranya adalah dalam upaya kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mendorong perputaran perekonomian masyarakat yang semakin baik. Kita punya potensi yang sangat melimpah, tinggal bagaimana kita saat ini membuka peluang dan membuka ruang bagi masyarakat untuk menjadikan ini sebagai lapangan pekerjaan,” tukasnya.

Bumdes memang salah satu solusi bagi masyarakat untuk menstabilkan harga ditengah masyarakat. Jika Bumdes dapat menampung dan mengolah hasil tangkap dan budidaya nelayan dengan harga yang sesuai maka akan menstabilkan harga di masyarakat. Sebab tengkulak tidak lagi memainkan harga dengan sesuka hatinya.

Baca Juga :  Mulok Keagamaan Dinilai Mampu Menangkal Pengaruh Negatif

Disamping itu, lanjut Sujiwo, melalui Bumdes lapangan pekerjaan untuk masyarakar lokal akan terbuka. Misalnya saja jika Bumdes membuka pengolahan ikan dalam bentuk pangan dengan berbagai olahan, menjadi produk-produk pangan yang inovatif dan kekinian, akan membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu dan anak-anak muda yang ada didesa tersebut. Dengan demikian pengangguran akan semakin dapat ditekan dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

“Melalui Bumdes sebenarnya kita dapat membuka lapangan pekerjaan. Tinggal aparat Kades sekarang ayo kita buka Bumdes, kita memiliki banyak potensi untuk kita olah dalam Bumdes, kenapa ini tidak kita lakukan. Ini juga akan mendorong terbukanya lapangan pekerjaaan. Kita juga akan memiliki produk olahan masing-masing disetiap Desa,” jelas Sujiwo.

Sujiwo menambahkan hingga saat ini cincalo, udang ebi dan terasi yang paling enak datangnya dari Padang Tikar. Tetapi kenapa tidak dikenal Padang Tikarnya. Karena bahan baku setengah jadi dijual ke daerah lain, daerah lain mengolah dalam bentuk bahan jadi dengan kemasan yang lebih menarik. Sehingga Padang Tikar tidak dikenal orang.

“Nah kalau ini dikelola oleh Bumdes, misalnya tadi terasi, terasi kita dari sini kan masih dalam kemasan besar-besar 1 kilogram, kemudian kita jual. Pabrikan membeli mengemasnya dalam bentuk kemasan kecil-kecil dan lebih menarik. Tapi kan menjadi terasi pabrik, Padang Tikarnya hilang padahal yang punya kita, ini yang harus menjadi perhatian kita bersama. Dan kami sangat menyambut baik program-program pak Gubernur untuk masuk di Kubu Raya,” tandasnya. (ian)

Comment