Pemkab Sintang Siap Meriahkan Hari Jadi Kota Sintang ke-657

Rakor persiapan Hari Jadi Kota Sintang ke-675 tahun 2019

KalbarOnline, Sintang – Pemerintah Kabupaten Sintang bersama seluruh elemen masyarakat akan memperingati Hari Jadi Kota Sintang ke-657. Peringatan Harjad Kota Sintang kali ini merupakan kali keempat digelar yang mengusung tema ‘Sintang adalah kita’.

Guna memantapkan persiapan Harjad, Pemerintah Kabupaten Sintang pun lantas menggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang dalam rangka persiapan Hari Jadi Kota Sintang ke-657 yang dilangsungkan di ruang rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Rabu (27/3/2019).

“ini rapat yang ketiga yang kita lakukan untuk terus memantapkan pelaksanaan kegiatan besar kita yakni peringatan Hari Jadi Kota Sintang yang ke-657 tahun 2019 ini,” ujar Sekda.

Dalam rakor tersebut, Sekda selaku Ketua Umum Panitia meminta adanya perhatian khusus terkait pelaksanaan lomba sampan bidar yang pesertanya selalu membludak.

“Saya minta perhatian khusus untuk lomba sampan bidar yang pesertanya selalu membludak. Apalagi ini lomba untuk se-Kalimantan Barat. Artinya peminat lomba ini selalu banyak dan menarik,” tukasnya.

Pada Harjad kali ini, akan ada lomba-lomba yang dilaksanakan dengan menarik dan baru. Yang tentunya diharapkan dapat menarik minat masyarakat sehingga kegiatan menjadi tambah meriah.

Baca Juga :  SP 3 Batu Tanda Gelap Gulita, PT Raja Intan Electrical Tawarkan Solusi

“Begitu juga untuk pelaksanaan Gebyar Budaya nanti, saya minta semua Kepala OPD untuk ikut gebyar budaya. Tahun ini kita melaksanakan 5 jenis lomba dan 6 kegiatan budaya dan seremonial. Tema kita tahun ini adalah Sintang adalah kita,” terang Yosepha Hasnah.

Sementara Sekretaris Umum Panitia, Sy. Yasser Arafat menjelaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan akan dilaksanakan setelah Pemilu dan sebelum puasa Ramadhan dimulai.

“Untuk tahun 2019 ini, logo dan tema sudah dirancang oleh Wakil Bupati Sintang periode 2000-2005 yaitu Bapak Drs. H. Ade Kartawijaya. Dalam logo ini ada gambar perahu Jubair Irawan saat berangkat dari Sepauk ke Sintang. Rencananya perahu ini akan dibuat replikanya di sekitar keraton sehingga bisa menjadi tempat wisata budaya dan sejarah,” tukasnya.

“Kami sudah rancang kegiatan yang murah meriah tetapi bisa dihadiri banyak warga dan menyasar kaum milenial. Kita akan mulai laksanakan kegiatan pada 10 hari setelah Pemilu tepatnya 27 April 2019. Mengenai gelar budaya nanti, kita akan libatkan pelajar, OPD dan sanggar. Kita sedang pertimbangkan untuk memberikan bantuan dana kepada sekolah dan sanggar supaya mereka bisa membuat kreasi pakaian yang unik dan menarik karena peserta akan dinilai oleh panitia,” timpalnya.

Baca Juga :  Datsun CROSS Hadirkan Beragam Inspirasi di IIMS 2018

Sementara Ade Kartawijaya menyampaikan bahwa pelaksanaan gelar budaya harus mengusung tema Bhineka Tunggal Ika sebagai wujud Sintang adalah kita.

“Nanti saat gelar budaya, semua etnis harus ikut. Sintang adalah rumah kita bersama. Kami dari MABM juga akan menampilkan acara ritual pengantin Melayu yang asli seperti jaman dulu supaya generasi muda tahu adat Melayu jaman dulu,” terangnya.

Sementara Kadisporapar Sintang, Hendrika selaku Koordinator Seksi perlombaan, gelar budaya dan hiburan rakyat mengaku siap melaksanakan seluruh kegiatan khususnya perlombaan yang akan dilaksanakan.

“Namun saya menyarankan agar pada hari puncaknya yang merupakan pesta rakyat. Kalau bisa masyarakat bisa membeli makan di satu lokasi yang sudah ditentukan dengan murah meriah,” sarannya.

Sementara AM. Polo Hariansyah selaku pelaksana lomba sampan Bidar se-Kalbar menjelaskan bahwa guna mensukseskan kegiatan tersebut pihaknya akan memasang baliho di seluruh kabupaten se-Kalbar.

“Namun kami masih kesulitan pendanaan dan sponsor kegiatan,” terang AM. Polo Hariansyah.

Sementara itu, Kurniawan selaku Koordinator Seksi Upacara menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan upacara diikuti sekitar 1.000 orang dengan menggunakan pakaian adat seluruh Indonesia.

“Upacara akan dilaksanakan pada Sabtu 4 Mei 2019 di Stadion Baning. Kepala OPD akan kami tentukan diharuskan memakai pakaian adat etnis apa nantinya. Sehingga semua etnis di Indonesia ada orang yang memakai pakaian adat etnis tersebut. Kami juga mengundang komunitas budaya, organisasi masyarakat untuk ikut upacara nanti,” terang Kurniawan. (*/Sg)

Comment