Terlibat Perkelahian di Pasar Mawar Pontianak, Satu Orang Meninggal Dunia

KalbarOnline, Pontianak – Seorang pria paruh baya yang diketahui merupakan warga Kelurahan Banjar Serasan, Pontianak Timur inisial ES meninggal dunia.

Pria berusia 54 tahun itu diketahui terlibat dalam perkelahian di Pasar Mawar tepatnya di dekat ruko nomor 349 Jalan Wolter Mongonsidi, Pontianak Kota, Senin (4/2/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Muh Anwar Nasir saat dikonfirmasi menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman penyebab kematian korban.

“Kita masih berupaya menjelaskan kepada keluarga korban agar berkenan dilakukan otopsi agar jelas penyebab kematian korban. Sebanyak dua orang yang merupakan saksi dalam kejadian itu tengah diperiksa di Polresta Pontianak. Keduanya merupakan saksi yang melihat dan yang melerai perkelahian,” ujar Kapolresta usai melihat korban di RS ProMedika Pontianak, Senin (4/2/2019).

Saat diwawancara, anak korban mengaku tidak tahu persis kejadian, saat kejadian dia sedang bekerja di kantor, saat mendapat kabar ayahnya sudah meninggal dunia dan berada di UGD RS Promedika.

Baca Juga :  Pawai Obor Asian Para Games 2018 Berlanjut di Pontianak, Ini Rutenya

Anwar Nasir juga menjelaskan kronologi singkat kejadian tersebut. Bahwa kejadian berawal saat ES bertemu dengan seseorang berinisial UT.

“Saat bertemu, keduanya sempat bertatapan. Setelah itu ES bertanya ke UT ‘kenapa kamu melihat-lihat saya’. Kemudian terjadilah cekcok, dimana korban hendak memukul UT, namun UT tidak melawan bahkan menghindar,” tutur Kapolresta.

AW yang melihat kejadian itu, lanjut Kapolresta, berusaha melerai dengan cara memeluk ES. Lalu korban terjatuh dan tidak ada pemukulan atau kekerasan terhadap korban.

“Saat itu ES langsung di bawa ke UGD RS Promedika, namun korban didapati sudah tak benyawa lagi,” ujar Kapolresta.

Saat di UGD, berdasarkan keterangan pihak UGD RS Promedika, lanjut Kapolresta belum dapat dipastikan penyebab kematian ES.

Baca Juga :  Perayaan Imlek 2021 di Pontianak Dalam Masa Pandemi Tetap Khidmat

“Namun dari hasil visum luar, terdapat luka di siku kanan korban,” tandasnya.

Sementara Naim salah seorang anak korban mengaku kaget mendapati kabar ayahnya meninggal dunia. Dirinya mengaku sampai saat ini belum mengetahui banyak terkait peristiwa yang menyebabkan ayahnya meregang nyawa.

“Selama ini aktivitas ayah saya memang di pasar. Selain di pasar ayah saya berkebun di Punggur dan aktivitas di koperasi,” ujarnya saat ditemui di UGD RS Promedika.

Berdasarkan sepengetahuan Naim, selama ini ayahnya juga tak memiliki riwat penyakit apapun.

“Tak ada sih. Paling hanya kolesterol,” ucapnya.

Selain itu juga, Naim tak mengetahui banyak prihal hubungan ayahnya dengan pria berinisial UT yang terlibat perkelahian dengan ayahnya itu.

Naim mengatakan bahwa dirinya dan keluarga masih musyawarah prihal permintaan pihak Kepolisian untuk dilakukan otopsi.

“Saat ini, kami masih musyawarah dengan keluarga apakah diotopsi atau tidak. Belum ada keputusan,” tandasnya. (Fai)

Comment