Sutarmidji ke Presiden : Infrastruktur Sintang Paling Parah di Kalbar

KalbarOnline, Sintang – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menceritakan saat dirinya bertemu dengan Presiden sekitar 2 minggu lalu.

Saat itu, kata Midji, Presiden menanyakan persoalan infrastruktur di Kalbar dan dijawab Midji bahwa infrastruktur di Kalbar yang paling parah itu di Kabupaten Sintang. Sehingga dijadikanlah Kabupaten Sintang sebagai daerah prioritas pembangunan infrastruktur.

Hal itu disampaikan Midji saat meninjau sejumlah ruas jalan milik Provinsi Kalimantan Barat sekaligus melakukan tatap muka langsung dengan masyarakat di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Jumat (25/1/2018).

“Saya 2 minggu lalu bertemu Presiden. Saya sampaikan masalah infrastruktur. Kemudian saya sampaikan bahwa infrastruktur jalan di Kabupaten Sintang masih banyak yang parah, saya tunjukkan foto-fotonya dan inilah Kabupaten yang paling parah. Bulan Februari saya dipanggil ke Jakarta untuk bertemu Presiden dan sekaligus mempertemukan saya dengan Menteri Pekerjaan Umum agar disini (Sintang) menjadi prioritas pembangunan infrastruktur,” tutur Midji.

Baca Juga :  Abai Bayar Pajak, TPPD Pontianak Segel Reklame Samsung, Vivo, Xiaomi dan Infinix

Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memprioritaskan sebanyak lima ruas yang harus ditangani oleh Pemprov Kalbar di Kabupaten Sintang.

“Saya sengaja membagi lima ruas titik yang harus dikerjakan agar masyarakat ada harapan bahwa kita sudah mulai pembangunannya. Kenapa tahun 2019 ini paling banyak di Sintang, karena dalam rangka kita mempersiapkan infrastruktur yang baik untuk menyongsong Kabupaten Sintang sebagai ibu kota Provinsi Kapuas Raya dan saya akan berjuang semaksimal mungkin sesuai dengan janji-janji sejak kampanye,” tutupnya.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu menuturkan bahwa jalan dari Kota Sintang menuju Desa Simba Raya, Binjai Hulu sangat memprihatinkan. Namun menurutnya hal tersebut merupakan masalah teknis di lapangan.

“Saya lihat sepanjang jalan, masalah ini adalah masalah teknis di lapangan yaitu konstruksi jalannya. Jalan itu harus ada turap sisi kiri dan kanan jalan baru kita kasi beton, kalau beton saja tanpa penahan beban jalan maka akan cepat hancur, percuma saja kalau kita bangun tahun ini tapi tahun depan sudah hancur, maka ini perlu diperhatikan dengan benar,” kata Sutarmidji.

Baca Juga :  Sinergi PLN dan Nindya Karya, Gunakan FABA PLTU Bangun Jembatan Sambas

Midji : Jangan Asal Bangun

Dirinya menegaskan bahwa konstruksi jalan yang benar harus melihat dan mengikuti klasifikasi mutu beton dan kelas-kelas betonnya.

“Walaupun beton itu menggunakan molen atau pakai ready mix syaratnya harus menggunakan klasifikasi mutu beton dengan kelas K300 dan K350 yang bisa menanggung berat beban diatas 25 ton. Kalau tidak sesuai, ya tidak bakal selesai-selesai permasalahan jalan, kasihan masyarakatnya,” tukasnya.

Untuk itu dirinya meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar tidak mengerjakan ruas jalan provinsi di Sintang dengan asal-asalan.

“Jangan asal bangun, satu bulan jalannya bagus, habis itu hancur lagi. Pokoknya kalau sudah di beton saya minta pihak Universitas Tanjungpura Pontianak untuk menguji langsung betonnya, karena di Kota Pontianak saya terapkan seperti itu.” “Saya punya prinsip bahwa kita mengurus jalan hanya sekali saja, dari pada tahun ini diperbaiki kemudian tahun depan rusak lagi, sama saja, tidak bisa dinikmati oleh masyarakat,” timpalnya. (Fai)

Comment