Sutarmidji Minta Bandara Internasional Supadio Miliki Ciri Khas Daerah

Launching pekerjaan perpanjangan runway dan peningkatan fasilitas pendukung Bandara Internasional Supadio

KalbarOnline, Kubu Raya – Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta PT. Angkasa Pura II agar dalam peningkatan fasilitas pendukung bandara internasional Supadio harus memiliki ciri khas daerah.  Sebab dengan adanya ciri khas daerah tersebut dinilai mampu menarik para penumpang yang datang maupun pergi ke Provinsi Kalbar bisa terkenang.

“Bangunan-bangunan penunjangnya, fasilitas pelengkapnya, bandara harus punya ciri khas daerah misalnya terminal penumpang mencerminkan daerah lokal jangan sampai sama dan jangan pula tidak ada yang menarik agar orang yang datang dan pergi mudah terkenang dengan Kalbar,” ungkap Sutarmidji usai launching pekerjaan perpanjangan runway dan peningkatan fasilitas pendukung bandara internasional Supadio Pontianak, Kubu Raya, Senin (21/1/2019).

Baca Juga :  Apabila Moratorium Terus Dilakukan, Sutarmidji: Akan Terjadi Krisis Tenaga Pelayanan Publik

Selain bangunan fasilitas penunjang bandara, Sutarmidji juga berharap fasilitas dan kebersihan dari tempat buang air di bandara harus bagus dan bersih demi kenyamanan penumpang yang datang ke bandara.

“Satu yang harus diperhatikan di seluruh bandara baik bandara domestik dan internasional yaitu toilet atau WC. Hampir semua penumpang pasti ke wc jadi fasilitas di toilet itu harus diperhatikan, biar bersih dan bagus itu semuanya demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang,” tuturnya.

Baca Juga :  17 Desa di Kubu Raya Jadi Prioritas Zona Vaksinasi

Orang nomor satu di Kalbar ini juga melihat topografi antara Kota Pontianak dan kabupaten Kubu Raya yang daerahnya memiliki ketinggian yang hanya sekitar 0,2 sampai 1,2 meter di atas permukaan laut.

Sehingga apabila terjadinya pasang laut setinggi satu meter masuk ke sungai kapuas kemudian ditambah dengan hujan akan mengakibatkan sungai kapuas meluap. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian khusus bagi penyedia jasa layanan bandara udara. “Daerah resapan di sekitar bandara ini sangat bagus karena lahan yang untuk resapan air itu bagus. Masalahnya tinggal ketinggian antara saluran primer yang ada di muara sungai dan saluran sekunder yang nyambungnya kemudian saluran tersier yang ada di lingkungan itu, yang harus dihitung ketinggiannya untuk rekayasa engginering,” pungkasnya. (*/Fai)

Comment