Satu Ton Kue Keranjang Hiasi Festival CGM di Pontianak

26 Naga Siap Meriahkan CGM

KalbarOnline, Pontianak – Ada yang berbeda pada perayaan Cap Go Meh (CGM) tahun 2019 di Kota Pontianak. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Rendrayani mengatakan even budaya bertajuk Pesta CGM Street Festival tahun 2019 akan menampilkan satu ton kue keranjang dan pohon khas Imlek, Mei Hwa dengan tinggi mencapai empat meter.

Selain itu, juga akan terpasang tiga ribu lampion pada jalan-jalan utama tempat perayaan Festival CGM ini.

“Untuk Festival Arakan Naga, sudah ada 26 naga yang terdaftar dan 43 barongsai,” sebutnya, Kamis (17/1/2019).

Rendrayani menerangkan, kue keranjang dengan bobot satu ton akan disusun sedemikian rupa di lokasi festival kuliner yang juga masuk dalam rangkaian Festival CGM. Di dekat kue keranjang itu, juga akan dipajang pohon Mei Hwa setinggi empat meter.

Baca Juga :  Ujian Nasional SD di Kapuas Hulu Berjalan Lancar

“Rencananya festival ini dimulai tanggal 14 Februari 2019 ditandai dengan pembukaan Festival Kuliner di Jalan Diponegoro,” terangnya.

Even budaya yang digelar setiap tahun ini, sambung dia, melibatkan ribuan peserta dengan diisi berbagai atraksi seni dan budaya. Menurutnya, dengan digelarnya Festival CGM ini akan memberikan keuntungan bagi warga Kota Pontianak.

“Tentunya akan menjadi daya tarik bagi orang luar seperti wisatawan untuk datang dan menyaksikan kemeriahan CGM di Pontianak,” tuturnya.

Baca Juga :  Api Obor Asian Para Games 2018 Sambangi Kota Khatulistiwa

Selain itu, lanjut Rendrayani, kegiatan ini sebagai upaya mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak sehingga diharapkan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, mulai dari wisatawan domestik hingga mancanegara.

“Dengan kekayaan budaya dan keberagaman etnis di Kota Pontianak ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke Pontianak,” pungkasnya.

Menurut sumber wikipedia.org, Cap Go Meh, bermakna atau melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harfiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. (jim)

Comment