Tjhai Chui Mie Sambangi Rumah Duka Korban Tsunami Selat Sunda

KalbarOnline, Singkawang – Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie beserta Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sumastro mengunjungi rumah keluarga korban tsunami Selat Sunda, yang melanda pesisir pantai Banten dan Lampung, bernama Nurmala (48) yang diketahui merupakan warga Kota Singkawang, beberapa waktu lalu.

Nurmala diketahui berdomisili di Jalan Uray Dahlan M Suka, Gang Idi M Soleh, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.

Kunjungan ke rumah keluarga korban juga diikuti mantan Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya beserta istri saat merayakan Natal di Kota Singkawang.

“Atas nama Pemerintah Kota Singkawang, saya turut berduka cita atas bencana yang sudah menimpa korban hingga meninggal dunia, saya doakan semoga almarhumah bisa diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” ucap Tjhai Chui Mie.

Baca Juga :  Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Satpol PP Singkawang Tertibkan Satu Panti Pijat

Kemudian, dari sisi Pemerintah Kota, pihaknya akan membantu untuk proses pemulangan jenazah ke Kota Singkawang.

“Karena berdasarkan permintaan keluarga, menginginkan agar jenazah korban bisa dibawa pulang dan dimakamkan di Kota Singkawang,” ujarnya.

Saat inipun, dirinya sudah memerintahkan Dinas Sosial untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, mengenai segala persiapan segala sesuatunya dan proses pemulangan jenazah korban.

Dalam kesempatan yang sama, adik kandung korban, Rita mengatakan bahwa tiga hari sebelum terjadi tsunami, dirinya sempat berkomunikasi melalui video call.

Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, bahwa kejadian tsunami tersebut menyebutkan bahwa ada orang Singkawang yang ikut meninggal.

Baca Juga :  Kebakaran Hanguskan Tujuh Ruko di Singkawang, Tjhai Chui Mie Sampaikan Duka Cita

“Setelah di cek, akhirnya didapatkanlah informasi itu, bahwa yang meninggal memang kak Mala,” ujarnya.

Anehnya, ponsel korban masih aktif saat dihubungi. Namun, orang lain yang mengangkatnya.

“Sekali saya tanya, ternyata orang tersebut yang mendapati ponsel kak Mala, tetapi kak Mala tidak tahu entah kemana,” ungkapnya.

Atas kejadian yang menimpa kakak kandungnya, ia berharap agar Pemkot Singkawang bisa membantu untuk proses pemulangan jenazah.

“Karena kak Mala merupakan kakak saya satu-satunya, kalau mau dimakamkan di sana, kasihan dengan keluarga yang ada di Singkawang,” tuturnya.

Apalagi, lanjutnya, korban memiliki banyak keluarga di Kota Singkawang.

“Karena kalau mau ke makam kak Mala kan kasihan kalau mau ke sana (Banten). Apalagi kondisi kami serba kekurangan,” pungkasnya. (Gunawan)

Comment